Postpartum psychosis atau psikosis postpartum adalah gangguan kesehatan mental serius yang biasanya terjadi setelah Anda melahirkan. Kondisi yang juga dikenal dengan istilah psikosis nifas ini sangat jarang terjadi.
Psikosis postpartum biasanya dialami 1 dari 500 ibu setelah melahirkan. Kondisi ini merupakan gangguan kesehatan mental yang jauh lebih serius dibandingkan baby blues atau perubahan suasana hati ringan setelah melahirkan.
Psikosis postpartum bisa menjadi pengalaman yang luar biasa menakutkan. Oleh karena itu penting untuk mencari bantuan sesegera mungkin jika Anda mengalami gejala psikosis postpartum. Jika ditangani dengan tepat dan dibantu oleh dukungan orang-orang terdekat, kebanyakan penderita psikosis postpartum bisa pulih sepenuhnya.
Psikosis postpartum | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Jiwa, Psikolog |
Gejala | Delusi, halusinasi, depresi |
Faktor risiko | Kehamilan pertama, mengalami mood swing yang parah saat hamil |
Metode diagnosis | Tanya jawab, tes darah |
Pengobatan | Obat-obatan, terapi kejang listrik atau electroconvulsive therapy (ECT) |
Obat | Obat antipsikotik, penstabil suasana hati, dan benzodiazepin |
Komplikasi | Keinginan bunuh diri |
Kapan harus ke dokter? | Mengalami gejala psikosis postpartum |
Secara umum, tanda dan gejala psikosis postpartum meliputi:
Hingga kini, penyebab psikosis postpartum belum diketahui. Namun beberapa faktor diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Faktor-faktor risiko psikosis postpartum tersebut meliputi:
Beberapa faktor risiko psikosis postpartum meliputi:
Diagnosis psikosis postpartum dilakukan dengan tanya jawab dan pemeriksaan tambahan.
Ceritakan pada dokter mengenai gejala dan semua hal yang Anda rasakan. Jangan pernah malu untuk menceritakan semua hal yang Anda rasakan kepada dokter. Karena psikosis postpartum merupakan hal yang sangat normal terjadi.
Dokter juga biasanya akan menyarankan Anda melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti:
Advertisement
Beberapa cara mengobati yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Obat-obatan seperti obat antipsikotik, penstabil suasana hati, dan benzodiazepin, bisa Anda konsumsi untuk mengontrol tanda dan gejala.
Prosedur ini diperlukan jika gejalanya tidak berkurang dengan mengonsumsi obat-obatan. ECT adalah prosedur memasukkan arus listrik kecil ke otak untuk memicu kejang singkat. ECT menyebabkan perubahan kimia otak yang dapat mengurangi gejala psikosis dan depresi, terutama ketika perawatan lain tidak berhasil.
Jika tidak ditangani dengan benar, psikosis postpartum bisa menyebabkan komplikasi berupa munculnya keinginan bunuh diri.
Langkah pencegahan psikosis postpartum tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum diketahui secara pasti.
Namun Anda bisa mengurangi risiko penyakit ini dengan cara:
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada psikosis postpartum. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis psikosis postpartum agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved