logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Prolonged Grief Disorder

10 Nov 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Pengertian prolonged grief disorder

Prolonged grief disorder adalah kondisi yang membuat seseorang merasa sedih dan berduka untuk waktu yang lama karena ada orang terdekat yang meninggal dunia. Misalnya, keluarga, pasangan, atau sahabat.

Kondisi berduka jangka panjang ini dapat menyebabkan seseorang merasa sedih selama berhari-hari, hingga setidaknya satu bulan. Penderita prolonged grief disorder biasanya tidak akan mampu menjalani aktivitas sehari-hari. Contohnya, belajar di sekolah, bersosialisasi, maupun bekerja.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami kesedihan jangka panjang ini, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan ini, dokter dapat memberikan penanganan agar pasien bisa berdamai dan menerima kenyataan.

 

Tanda dan gejala prolonged grief disorder

Secara umum, gejala prolonged grief disorder meliputi:

  • Kesedihan yang mendalam, rasa sakit, dan perenungan atas kehilangan orang tercinta
  • Hanya fokus pada kematian orang tercinta
  • Mengingat orang yang meninggal secara berlebihan
  • Kerinduan yang intens dan terus-menerus untuk almarhum
  • Kesulitan menerima kematian
  • Mati rasa
  • Merasa hidupnya tidak punya arti atau tujuan tanpa almarhum
  • Kurangnya rasa percaya pada orang lain
  • Tidak mampu menikmati hidup atau kembali mengingat pengalaman positif dengan almarhum

Sementara ciri lain yang mungkin muncul akibat kondisi ini bisa berupa:

  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Mengasingkan diri dari orang lain
  • Menarik diri dari kegiatan sosial
  • Depresi, kesedihan mendalam, atau menyalahkan diri sendiri
  • Percaya bahwa Anda melakukan kesalahan tertentu atau bisa mencegah kematian
  • Punya pikiran ‘seandainya Anda bisa mati bersama almarhum’

 

Penyebab prolonged grief disorder

Sampai sekarang, penyebab prolonged grief disorder belum diketahui. Namun beberapa faktor diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.

Faktor-faktor risiko prolonged grief disorder tersebut meliputi:

  • Kematian orang tercinta yang mendadak atau mengerikan, seperti akibat kecelakaan mobil, pembunuhan, atau bunuh diri
  • Kematian anak
  • Memiliki hubungan dekat atau ketergantungan dengan orang yang meninggal
  • Tidak punya orang lain untuk bisa memberikan semangat, misalnya pasangan atau teman
  • Pernah mengalami depresi, gangguan kecemasan terkait perpisahan, atau post traumatic stress disorder atau PTSD
  • Mengalami trauma di masa kecil, seperti pelecehan seksual atau ditelantarkan
  • Kehilangan sumber penghasilan, misalnya mengalami PHK

 

Diagnosis prolonged grief disorder

Diagnosis prolonged grief disorder biasanya dilakukan dengan cara tanya jawab. Psikiater akan bertanya mengenai gejala dan perasaan yang dirasakan oleh pasien.

Oleh karena itu, pasien harus berusaha untuk menceritakan semua hal atau perasaannya dengan jujur. Tidak perlu merasa malu atau segan untuk berterus terang dengan psikiater.

Bila perlu psikiater juga akan melakukan evaluasi psikologi untuk menentukan diagnosis dari kondisi ini.

 

Advertisement

Cara mengobati prolonged grief disorder

Cara mengobati prolonged grief disorder umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya. Beberapa langkah penanganan dari dokter bisa meliputi:

Psikoterapi

Psikoterapi biasanya bisa dijalani sendiri-sendiri atau secara berkelompok. Langkah ini bertujuan:

  • Mempelajari cara menghadapi kesedihan
  • Beradaptasi dengan rasa kehilangan
  • Menyusun ulang kehidupan agar bisa menemukan tujuan hidup
  • Melakukan percakapan imajiner dengan almarhum dan kembali menceritakan kondisi kematiannya guna mengurangi rasa tertekan pada pasien
  • Belajar untuk mengurangi perasaan bersalah
  • Mendalami dan menjelajahi pikiran serta emosi pada diri sendiri

Obat-obatan

Bila dirasa perlu, dokter juga dapat memberikan obat antidepresan untuk dikonsumsi oleh pasien.

 

Komplikasi prolonged grief disorder

Jika tidak ditangani dengan benar, rasa duka jangka panjang bisa menyebabkan komplikasi berupa: 

  • Depresi
  • Keinginan untuk bunuh diri
  • PTSD
  • Gangguan tidur
  • Masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, atau tekanan darah tinggi
  • Sulit melakukan aktivitas sehari-hari
  • Konsumsi alkohol secara berlebihan
  • Penyalahgunaan narkoba

 

Cara mencegah prolonged grief disorder

Cara mencegah prolonged grief disorder tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum bisa dipastikan.

Namun Anda bisa mengurangi risiko kondisi ini dengan cara:

  • Bercerita dengan orang terdekat, seperti pasangan dan sahabat, dan jangan memendam kesedihan sendiri
  • Jangan malu untuk berkonsultasi ke psikolog agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghadapi kesedihan

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada prolonged grief disorder. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait prolonged grief disorder?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis prolonged grief disorder agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

depresipost traumatic stress disorder (PTSD)gangguan psikologispsikoterapi

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved