1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Proktitis dapat dihindari dengan cara melindungi diri dari infeksi menular seksual.
Proktitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan dalam dari rektum. Rektum merupakan bagian akhir usus besar yang berujung pada anus (dubur).
Penderita proktitis dapat merasa kesakitan atau rasa tidak nyaman, dan terus-menerus ingin buang air besar. Proktitis bisa berlangsung dalam waktu singkat atau menjadi kondisi kronis (berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, bahkan lebih lama).
Kondisi ini biasanya dapat diobati dengan obat- obatan, penyesuaian gaya hidup dan terkadang operasi bagi kasus proktitis yang parah dan berulang.
Beberapa hal yang dapat menjadi tanda dari penyakit proktitis adalah:
Proktitis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk:
Beberapa faktor berikut yang dapat meningkatkan risiko terjadinya proctitis adalah:
Seks yang tidak aman seperti berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, atau berhubungan seks dengan pasangan yang memiliki IMS dapat meningkatkan risiko tertular IMS yang memicu proktitis.
Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat memicu penyakit Crohn.
Baca juga: Masih Tabu dan Kontroversial, Adakah Manfaat Anal Sex?
Dokter bisa melakukan beberapa tes dan pemeriksaan ini untuk mendiagnosis proktitis:
Advertisement
Perawatan proktitis diberikan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini penjelasannya.
Tidak ada obat untuk penyakit radang usus besar. Oleh karena itu, perawatan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga agar peradangan tetap terkendali, mencegah kambuh, dan meringankan gejalanya. Perawatan dilakukan melalui pemberian obat-obatan dan tindakan medis berupa:
Dokter akan meresepkan antibiotik atau antivirus jika mendapati infeksi sebagai penyebab proctitis.
Antibiotik dapat membantu menghilangkan infeksi bakteri, termasuk IMS. Dokter akan meresepkan obat antivirus untuk mengobati infeksi virus, seperti herpes genital.
Jika obat tertentu seperti antibiotik menyebabkan peradangan, pemakaiannya harus dihentikan. Dokter dapat meresepkan obat alternatif agar pasien bisa melanjutkan pengobatan.
Proktitis akibat cedera dari seks anal mengharuskan penderitanya menghentikan aktivitas tersebut. Dokter mungkin juga meresepkan atau merekomendasikan obat untuk mengobati nyeri dan meredakan diare, jika perlu.
Sebuah penelitian mengungkapkan hampir 75% orang yang menjalani terapi radiasi di panggul akan mengalami gejala proktitis akut. Sementara itu sebanyak 20% dari jumlah pasien tersebut mengalami gejala proktitis kronis.
Dalam hal ini, dokter akan menangani proktitis berdasarkan kasus per kasus. Pasien dengan gejala proktitis ringan karena terapi radiasi mungkin tidak memerlukan perawatan, dan gejalanya dapat hilang dengan sendirinya.
Dalam kasus lain, proktitis radiasi dapat menyebabkan nyeri hebat dan perdarahan yang memerlukan perawatan dengan:
Pasien yang mengalami proktitis kronis kemungkinan besar harus bergantung pada kombinasi perawatan medis dan perubahan gaya hidup, seperti:
Dengan menggunakan kondom saat melakukan seks anal, maka dapat mengurangi risiko tertular IMS yang dapat memengaruhi rektum dan menyebabkan proktitis.
Proktitis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
Baca jawaban dokter: Bisul dekat anus yang hilang timbul, bagaimana mengobatinya ?
Anda bisa mengurangi risiko terkena proktitis dengan melindungi diri dari infeksi menular seksual dengan cara:
Baca juga: Kenali Tips Aman Berhubungan Seks dengan Penderita HIV
Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala proktitis seperti yang telah dijelaskan di atas.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis proktitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved