1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Primary biliary cholangitis merupakan penyakit kronis yang gejalanya akan berkembang selama 5 hingga 20 tahun kemudian.
Primary biliary cholangitis (PBC) adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kerusakan saluran empedu di dalam hati. Penyakit yang dahulu dikenal dengan nama primary biliary cirhhosis ini merupakan penyakit kronis yang memburuk seiring berjalannya waktu. Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan gagal hati.
Empedu adalah cairan yang dibuat di hati. Empedu membantu proses pencernaan dan membantu tubuh Anda menyingkirkan kolesterol, racun dan sel darah merah yang sudah buruk.
Ketika saluran empedu rusak, cairan empedu akan menumpuk pada hati dan akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut permanen pada jaringan hati yang dikenal dengan sirosis (cirrhosis) dan pada akhirnya akan menyebabkan gagal hati.
Primary biliary cholangitis merupakan penyakit autoimun, yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh yang salah menyerang sel dan jaringan yang sehat. Kombinasi antara genetik dan lingkungan diperkirakan dapat pula menjadi faktor pemicu dari penyakit ini. Kondisi ini biasanya muncul pada wanita usia 40-an dan berkembang secara perlahan.
Dengan pemberian obat-obatan, kerusakan hati dapat diperlambat. Terutama bila penanganan dilakukan sedini mungkin.
Sebagian besar penderita primary biliary cholangitis tidak mengalami gejala yang nampak dengan jelas. Kondisi ini seringkali terdeteksi secara tidak sengaja ketika dilakukan pemeriksaan darah untuk kondisi kesehatan lainnya. Gejala akan berkembang selama 5 hingga 20 tahun ke depan.
Penyebab primary biliary cholangitis belum diketahui dengan jelas. Faktor imun, genetik dan/atau faktor lingkungan sedang diteliti sebagai faktor yang mungkin menyebabkan kondisi ini.
Peradangan hati pada primary biliary cholangitis dimulai ketika jenis sel darah putih tertentu yang disebut sel T (T limfosit) mulai berkumpul di hati. Biasanya, sel-sel imun ini mendeteksi dan membantu mempertahankan diri melawan kuman, seperti bakteri.
Tetapi pada primary biliary cholangitis, sel T keliru menghancurkan sel-sel sehat yang melapisi saluran empedu kecil di hati.
Peradangan pada saluran yang paling kecil menyebar dan pada akhirnya merusak sel-sel lain di dalam hati. Ketika sel-sel mati, mereka digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang dapat menyebabkan sirosis. Sirosis adalah jaringan luka pada hati yang dapat mengganggu fungsi hati.
Faktor risiko primary biliary cholangitis antara lain:
PBC lebih sering menyerang wanita daripada pria.
PBC paling sering ditemui pada pasien berusia 30 sampai 60 tahun
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan PBC lebih mungkin terkena kondisi ini.
PBC paling umum ditemui pada Eropa Utara dan Amerika Utara.
Faktor genetik yang dikombinasikan dengan faktor lingkungan tertentu dapat menjadi faktor pemicu dari PBC. Faktor lingkungan tersebut antara lain:
Untuk menegakkan diagnosis primary biliary cholangitis, dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala, faktor risiko, dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya, seperti:
Tes darah seperti pemeriksaan kadar kolesterol dan pemeriksaan fungsi hati dapat dilakukan. Kadar kolesterol biasanya tinggi pada PBC, serta enzim hati biasanya dapat menunjukkan penyakit hati dan cedera pada saluran empedu.
Pasien terdiagnosis primary biliary cholangitis jika memiliki minimal dua dari hasil pemeriksaan berikut: tingginya kadar alkaline fosfatase, dan antimitochondrial antibodies (AMA) yang positif.
Biopsi hati diperlukan untuk menegakkan diagnosa PBC jika hasil AMA negatif, karena kadar alkaline fosfatase yang tinggi dapat disebabkan oleh banyak kondisi medis lainnya. Biopsi hati dilakukan untuk menegakkan diagnosa atau untuk menentukan derajat penyebaran (tahap) dari penyakit.
Pemeriksaan pencitraan mungkin tidak diperlukan. Namun pemeriksaan ini dapat membantu untuk menegakkan diagnosa atau menyingkirkan kondisi medis lainnya yang memiliki tanda dan gejala yang serupa.
Pemeriksaan pencitraan yang dapat dilakukan antara lain:
Advertisement
Cara mengobati primary biliary cholangitis yang spesifik belum tersedia. Namun dokter bisa menyarankan sederet langkah di bawah ini:
PBC dapat menyebabkan kelelahan, tetapi kebiasaan sehari-hari dan kondisi medis lain dapat memengaruhi seberapa lelah yang dirasakan. Obat-obatan seperti modafinil masih diteliti apakah dapat membantu mengurangi rasa kelelahan pada orang dengan PBC.
Obat-obatan yang dapat dipakai untuk mengurangi rasa gatal, seperti:
Jika obat-obatan tidak dapat lagi mengobati primary biliary cholangitis dan fungsi hati mulai gagal, maka transplantasi hati dapat disarankan.
Transplantasi hati berkaitan dengan hasil jangka panjang yang baik untuk penderita primary biliary cholangitis, namun terkadang penyakit ini dapat kambuh kembali beberapa tahun setelahnya pada hati yang sudah ditransplantasi.
Ketika kondisi hati memburuk, komplikasi primary biliary cholangitis dapat terjadi. Komplikasi tersebut dapat berupa:
Sirosis akan membuat kerja hati terganggu dan dapat menyebabkan gagal hati. Sirosis hati adalah tahap akhir dari primary biliary cholangitis. Pasien dengan primary biliary cholangitis dan sirosis memiliki risiko terjadinya komplikasi lain yang lebih besar.
Darah dari usus, limpa, dan pankreas memasuk hati lewat pembuluh darah besar bernama vena porta. Ketika jaringan luka dari sirosis menyumbat aliran darah ke hati, darah akan menumpuk dan tekanan darah akan meningkat.
Selain itu, karena darah tidak mengalir dengan normal, obat dan zat racun lainnya tidak bisa disaring dengan baik di dalam darah.
Limpa dapat mengalami pembesaran dengan sel darah putih dan trombosit yang menumpuk di dalamnya. Hal ini terjadi karena tubuh tidak lagi menyaring zat racun keluar dari aliran darah sebagaimana mestinya.
Empedu yang tidak dapat mengalir keluar dari saluran empedu akan mengeras dan membentuk batu. Hal ini akan menyebabkan nyeri dan infeksi.
Ketika aliran darah ke vena porta melambat atau tersumbat, darah dapat menumpuk pada pembuluh darah di sekitar kerongkongan dan perut.
Tekanan berlebih dapat memicu pecahnya pembuluh darah tersebut dan terjadilah pendarahan. Kondisi ini mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan gawat darurat.
Sirosis hati meningkatkan risiko terjadinya kanker hati.
Pasien dengan primary biliary cholangitis lebih rentan mengalami osteoporosis atau tulang keropos dan mudah patah.
Berkurangnya empedu mengganggu fungsi sistem pencernaan untuk menyerap lemak dan vitamin larut lemak lainnya. Oleh karena itu, pasien dengan primary biliary cholangitis berat mungkin mengalami defisiensi vitamin.
Beberapa pasien dengan primary biliary cholangitis memiliki gangguan kepribadian juga gangguan ingatan dan konsentrasi.
Primary biliary cholangitis meningkatkan risiko terjadinya gangguan metabolik atau imun seperti masalah hormon tiroid, skleroderma, dan artritis rheumatoid.
Karena penyebabnya belum diketahui, cara mencegah primary biliary cholangitis juga tidak ada. Namun beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah perburukan kondisi hati pada pasien dengan kondisi ini, seperti:
Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki tanda atau gejala primary biliary cholangitis yang mengkhawatirkan Anda.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis primary biliary cholangitis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved