logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kandungan

Preeklampsia

1 Jun 2021

| dr. Joni Indah Sari

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Preeklampsia merupakan kondisi naiknya tekanan darah pada saat masa kehamilan

Preeklampsia umunya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan dan dapat berlanjut hingga akhir masa kehamilan.

Pengertian preeklampsia

Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), tingginya kadar protein dalam urine (proteinuria) yang mengindikasikan kerusakan ginjal, atau tanda-tanda kerusakan organ lainnya. 

Masalah ini umumnya terjadi di pertengahan kehamilan atau setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu. 

Apabila tidak ditangani dengan baik, preeklampsia bisa mengakibatkan komplikasi yang serius dan fatal bagi ibu serta janin. 

Jenis preeklampsia

Berikut adalah beberapa jenis preeklampsia yang perlu diketahui

  • Preeklampsia ringan: Apabila menderita hipertensi yang disertai tingginya kadar protein dalam urine. 
  • Preeklampsia berat (Peb): Jika mengalami tanda-tanda preeklampsia ringan dan disertai dengan gejala-gejala, seperti kerusakan pada ginjal dan hati, munculnya cairan di paru-paru, sakit kepala dan pusing, hingga gangguan penglihatan. 
  • Superimposed preeklampsia: Jenis preeklampsia yang muncul pada wanita yang didiagnosis hipertensi kronis sebelum kehamilan, kemudian mengalami tekanan darah tinggi yang semakin parah, kemunculan protein dalam urine, maupun komplikasi kesehatan lainnya saat hamil. 

BACA JUGA: Seputar Hipertensi dalam Kehamilan yang Tidak Boleh Diremehkan

Tanda dan gejala preeklampsia

Gejala preeklampsia yang utama adalah tekanan darah tinggi, proteinuria, hingga munculnya tanda-tanda kerusakan pada ginjal ataupun organ lainnya. 

Selain itu, berikut adalah beberapa gejala preeklampsia lain yang dapat dialami penderitanya.

  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Peningkatan enzim hati yang menandakan adanya masalah
  • Sakit kepala parah
  • Perubahan pada penglihatan, termasuk hilangnya penglihatan secara sementara, penglihatan kabur, atau sensitif terhadap cahaya
  • Sesak napas yang dipicu adanya cairan di paru-paru
  • Nyeri perut di bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan
  • Mual atau muntah. 

Di samping gejala-gejala di atas, preeklampsia pada ibu hamil bisa mengakibatkan peningkatan berat badan dan pembengkakan (khususnya di wajah dan tangan) secara tiba-tiba. 

BACA JUGA: Mengenal Eklampsia pada Ibu Hamil yang Berbahaya

Penyebab preeklampsia

Hingga saat ini, para ahli belum yakin tentang penyebab preeklampsia. Namun, kondisi ini umumnya dipercaya sebagai akibat dari gangguan pada perkembangan plasenta.

Gangguan tersebut terjadi karena pembuluh darah yang memasok plasenta berukuran lebih sempit dari seharusnya. Akibatnya, respons yang dikeluarkan pun menjadi berbeda terhadap sinyal yang diberikan hormon. 

Ukuran pembuluh darah yang sempit juga membuat aliran darah ke plasenta menjadi terbatas.

Penyebab terjadinya penyempitan pembuluh darah ini belum diketahui secara jelas. Namun, beberapa faktor berikut diduga dapat menjadi pemicunya.

  • Kerusakan pada pembuluh darah
  • Kurangnya aliran darah ke uterus (rahim)
  • Gangguan sistem imun
  • Faktor genetik

Faktor risiko preeklampsia

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan preeklampsia.

  • Hamil kembar
  • Berusia 40 tahun ke atas
  • Hamil untuk pertama kalinya
  • Pernah menderita preeklampsia pada kehamilan sebelumnya
  • Memiliki riwayat preeklampsia dalam keluarga
  • Memiliki riwayat obesitas
  • Memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, lupus atau penyakit autoimun lainnya, hingga penyakit sel sabit (sickle cell disease)
  • Hamil dengan program fertilisasi in vitro (IVF).

BACA JUGA: 10 Cara Menurunkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Diagnosis preeklampsia

Preeklampsia bisa didiagnosis saat melakukan pemeriksaan kandungan. Saat pemeriksaan, tekanan darah ibu hamil diperiksa secara rutin untuk melihat tanda-tanda hipertensi. 

Dokter juga biasanya menyarankan tes urine untuk melihat adanya kandungan protein atau tidak. 

Selain kedua pemeriksaan di atas, berikut adalah beberapa tes tambahan lainnya yang mungkin direkomendasikan.

  • Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat fungsi ginjal, hati, serta penggumpalan darah.
  • USG. Perkembangan bayi diawasi secara cermat melalui pemeriksaan ini sehingga bisa terpantau secara rutin
  • Pemeriksaan detak jantung bayi. Dokter akan melihat apakah jantung bayi berdetak dengan normal.
  • Nonstress test. Nonstress test (NST) adalah prosedur sederhana yang dilakukan untuk memeriksa bagaimana detak jantung janin bereaksi saat bergerak. 

Advertisement

Cara mengobati preeklampsia

1. Preeklampsia ringan

Apabila preeklampsia yang dialami pasien tidak parah, dokter akan meminta pasien ke rumah sakit secara rutin untuk memeriksa tekanan darah, perubahan terhadap gejala, dan kesehatan janin. 

Dokter mungkin juga akan meminta pasien untuk memeriksa tekanan darah secara mandiri di rumah. 

2. Preeklampsia berat

Penanganan preeklampsia berat mengharuskan pasien untuk menjalani rawat inap di rumah sakit agar bisa memantau tekanan darah dan kemungkinan adanya komplikasi. 

Selama perawatan, dokter akan terus memantau perkembangan dan kesehatan janin di dalam rahim. 

Berikut adalah beberapa obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi preeklampsia berat. 

  • Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah seperti labetalol atau nifedipine
  • Obat antikonvulsan, seperti magnesium sulfat, untuk mencegah kejang
  • Obat kortikosteroid untuk mendukung perkembangan paru-paru janin sebelum dilahirkan. 

3. Persalinan

Kalau pasien menderita preeklampsia ringan, dokter akan merekomendasikan persalinan prematur setelah usia kehamilan mencapai 37 minggu. 

Dalam kasus preeklampsia berat, kemungkinan dokter akan melangsungkan persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. 

Keputusan ini juga didasari oleh tingkat keparahan komplikasi, kesehatan, dan kesiapan bayi untuk dilahirkan. 

Keputusan terkait metode persalinan yang digunakan, baik normal ataupun caesar, didasari oleh tingkat keparahan preeklampsia, usia kehamilan bayi, dan pertimbangan lain yang perlu didiskusikan dengan dokter. 

4. Setelah persalinan

Setelah melahirkan, dokter tetap perlu memantau tekanan darah dan tanda-tanda preeklampsia lainnya secara ketat. 

Sebelum diizinkan pulang, pasien akan diinformasikan terkait kapan harus mencari penanganan medis jika mengalami tanda-tanda preeklampsia setelah melahirkan, misalnya sakit kepala parah, perubahan pada penglihatan, sakit perut marah, hingga mual dan muntah. 

Cara mencegah preeklampsia

Preeklampsia tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, terdapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tekanan darah naik.

  • Minum air sekitar 2 liter atau 8 gelas per hari
  • Hindari konsumsi makanan yang digoreng atau makanan kemasan
  • Batasi konsumsi garam
  • Olahraga secara teratur
  • Hindari konsumsi alkohol dan minuman atau makanan yang mengandung kafein
  • Istirahatkan kaki dengan memposisikannya lebih tinggi sebanyak beberapa kali sehari
  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi suplemen dan obat yang diresepkan dokter secara teratur.

Langkah-langkah di atas dapat membantu Anda untuk menjaga tekanan darah dan mengurangi risiko preeklampsia.

BACA JUGA: 10 Jus Penurun Darah Tinggi saat Hamil yang Aman Dikonsumsi

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segala hubungi dokter apabila Anda mengalami kondisi-kondisi di bawah ini.

  • Pembengkakan yang sangat besar di pergelangan kaki, wajah, atau tubuh bagian atas.
  • Merasa pusing, penglihatan menjadi buram, dan lebih sensitif terhadap cahaya
  • Kejang
  • Nyeri pada perut bagian atas, terutama jika lokasinya di sisi kanan sebelah bawah tulang rusuk.

Segala keluhan yang Anda rasakan selama masa kehamilan juga perlu dikonsultasikan dengan dokter, walaupun tidak termasuk dalam kondisi di atas.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Dokter kandungan umumnya dapat mendiagnosis preeklampsia saat Anda melakukan kontrol kandungan rutin. Setelah itu, Anda akan dijadwalkan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan.

Berikut adalah beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan sebelum mengunjungi dokter kandungan.

  • Catat gejala dan keluhan yang ada, meskipun Anda menganggapnya sebagai hal yang normal terjadi selama kehamilan.
  • Catat obat, vitamin, maupun suplemen yang sedang dan pernah Anda konsumsi selama masa kehamilan
  • Saat kontrol, ada baiknya untuk didampingi pasangan, keluarga, ataupun teman, yang dapat membantu Anda untuk mengingat berbagai informasi dari dokter saat pemeriksaan.
  • Catat pertanyaan yang ingin Anda tanyakan, lalu urutkan dari yang paling penting. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi apabila waktu kunjungan terbatas.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Saat melakukan pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini.

  • Apakah ini kehamilan pertama Anda atau kehamilan pertama dengan pasangan yang sekarang?
  • Apakah akhir-akhir ini Anda merasakan gejala yang tidak biasa, seperti penglihatan menjadi buram dan sering merasa pusing?
  • Apakah perut bagian atas pernah terasa nyeri, tetapi tidak berkaitan dengan gerakan bayi di dalam kandungan?
  • Apakah Anda memiliki riwayat menderita tekanan darah tinggi?
  • Apakah Anda pernah menderita preeklampsia pada kehamilan sebelumnya?
  • Apakah Anda memiliki riwayat komplikasi pada kehamilan sebelumnya?
  • Apakah ada gangguan kesehatan lain yang sedang Anda alami saat ini?

Advertisement

preeklampsiahipertensieklampsia

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved