21 Mar 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mengantuk adalah salah satu gejala hiperinsulinemia yang terjadi pada penderita prediabetes
Prediabetes adalah kondisi di mana seseorang memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari kadar normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk diindikasikan sebagai diabetes. Kadar gula darah orang yang mengalami prediabetes adalah antara 100-125 mg/dL.
Prediabetes dapat diobati dan dicegah dengan deteksi dini dan menjalani gaya hidup sehat. Sebaliknya, jika tidak segera dirawat, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2 dengan berbagai komplikasinya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Tidak ada gejala atau tanda yang jelas dari prediabetes. Karena itu, kondisi ini biasanya baru diketahui setelah menjalani pemeriksaan medis rutin.
Pada beberapa kasus, orang prediabetes yang diketahui mengalami PCOS atau akantosis nigrikans, diketahui memiliki bercak kulit berwarna lebih gelap dibanding sekitarnya dengan tekstur seperti beludru. Bercak ini biasanya muncul di area siku, lutut, ketiak, leher atau buku-buku jari.
Karena prediabetes adalah kondisi awal dari diabetes melitus, maka beberapa orang juga bisa mengalami gejala yang serupa, seperti:
Baca juga: Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2, Apa Bedanya?
Penyebab prediabetes adalah gangguan kerja insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur penyerapan glukosa oleh sel untuk dijadikan energi, sehingga kadar gula dalam darah tidak menumpuk. Ketika fungsi ini terganggu, maka kadar gula dalam darah akan naik.
Berikut penjelasan lebih jelas mengenai perjalanan kerja insulin hingga menyebabkan prediabetes:
Pada penderita pradiabetes, pankreas mungkin tidak menghasilkan kadar insulin yang cukup atau sel menjadi resisten terhadap insulin dan tidak mengolah glukosa yang masuk. Jadi, alih-alih mengubahnya menjadi sumber energi, glukosa akan menumpuk di aliran darah.
Adapun yang menyebabkan gangguan pada kerja insulin tidak diketahui secara pasti, namun, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya prediabetes, antara lain:
Berikut pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis prediabetes:
Pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dilakukan dengan mengambil darah pasien yang sebelumnya telah berpuasa selama 8 jam.
TTGO adalah pemeriksaan yang berfungsi mengukur kemampuan tubuh dalam menyerap zat gula (glukosa) setelah pasien mengonsumsi gula dalam kadar tertentu.
Secara umum arti hasil tes TTGO adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menunjukan jumlah gula di dalam darah selama 2–3 bulan sebelumnya.
Secara umum arti hasil tes HbA1C adalah sebagai berikut :
Tes A1C dapat tidak akurat pada kondisi tertentu seperti misalnya sedang hamil atau pada individu yang memiliki bentuk hemoglobin tidak biasa.
Advertisement
Prediabetes biasanya dapat diatasi hanya dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:
Untuk mengobati prediabetes, konsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah lemak serta kalori. Jenis asupan yang baik antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan ikan dengan asam lemak omega-3 seperti salmon dan tuna.
Untuk mempermudah instruksi, orang dengan prediabetes juga bisa mengikuti pola diet prediabetes atau mengonsumsi makan yang telah dipercaya bisa membantu menurunkan risiko terjadinya diabetes tipe 2, yaitu:
Selain itu, ada beberapa makanan yang disarankan untuk dikurangi asupannya karena dapat meningkatkan risiko diabetes, meliputi:
Batasi konsumsi garam agar tidak melebihi 1500 mg per harinya. Hindari juga konsumsi alkohol berlebihan.
Menjalankan aktivitas yang dapat meningkatkan detak jantung selama 30 menit sehari dapat membantu menurunkan risiko prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2. Contoh aktivitas tersebut adalah olahraga kardio seperti bersepeda, berenang, atau jogging.
Target idealnya adalah menjalani setidaknya 150 menit olahraga kardio dengan intensitas sedang atau 75 menit dengan intensitas berat per minggu.
Penentuan jenis olahraga untuk pengidap diabetes bisa disesuaikan dengan tingkat kebugaran. Pada orang yang tidak terbiasa olahraga, bisa mulai dengan langkah sederhana seperti memperbanyak jalan kaki, naik sepeda ke kantor, lebih banyak naik tangga dibanding lift, dan lain sebagainya.
Salah satu kunci menyembuhkan prediabetes adalah dengan mengurangi kelebihan berat badan. Penurunan berat badan sebesar 5% hingga 10% saja sudah cukup untuk menurunkan kadar gula darah kembali normal.
Ini dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya diabetes tipe 2. Untuk menjaga berat badan yang sehat, fokuslah pada perubahan permanen jangka panjang dengan menjalani kebiasaan makan sehat dan olahraga.
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 sebanyak 30% hingga 40% dibandingkan orang yang tidak melakukannya.
Terlebih lagi, penderita diabetes yang masih memelihara kebiasaan merokok akan lebih mungkin mengalami komplikasi seperti penyakit jantung dan kebutaan. Jadi, agar prediabetes dapat membaik, segera hentikan kebiasaan merokok.
Ada kalanya perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengelola prediabetes. Jika demikian, dokter mungkin akan menyarankan mengonsumsi obat diabetes.
Untuk seseorang dengan risiko tinggi terkena diabetes, dokter biasanya merekomendasikan obat minum yang disebut metformin.
Apabila terdapat risiko kesehatan lain seperti kadar kolesterol dan trigliserida tinggi atau tekanan darah tinggi, obat yang berfungsi untuk mengontrol kondisi tersebut mungkin juga akan diresepkan.
Apabila tidak ditangani dengan baik, prediabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dengan berbagai komplikasinya, yaitu:
Cara mencegah prediabetes agar tidak berkembang menjadi dibetes tipe 2 adalah:
Segera berkonsultasi ke dokter apabila Anda merasakan berbagai gejala diabetes meskipun terasa ringan. Terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkait diabetes.
Selain itu, disarankan untuk melakukan medical check-up tahunan untuk memeriksa kondisi Kesehatan Anda secara keseluruhan termasuk kondisi prediabetes.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis prediabetes agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved