logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Polychondritis

20 Des 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian polychondritis

Polychondritis, juga disebut relapsing polychondritis, adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan tulang rawan di berbagai area tubuh. Penyakit ini paling sering menyerang telinga, hidung, dan saluran udara paru-paru.

Akibatnya, penderita polychondritis dapat mengalami nyeri sendi hingga perubahan bentuk tubuh. Polychondritis dapat menyebabkan telinga, laring, dan trakea menjadi "terkulai" atau pangkal hidung turun hingga terlihat bergelombang atau tidak lurus merata, suatu kondisi yang disebut "saddlenose". 

Pada kasus yang parah, polychondritis dapat menyerang organ vital hingga memicu penyakit serius dan dapat mengancam jiwa. Satu teori mengatakan bahwa polikondritis merupakan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel sehat di tubuh. 

Tanda dan gejala polychondritis

Polychondritis sebagian besar mempengaruhi tulang rawan di telinga dan persendian. Area yang terkena bisa di hidung, tulang rusuk, tulang belakang, dan tenggorokan. Namun sebenarnya area mana pun bisa terdampak selama jaringannya mirip dengan tulang rawan, misalnya di mata, jantung, kulit, ginjal, tulang rusuk, pembuluh darah, dan sistem saraf.

Gejala umum polychondritis meliputi:

  • Kelelahan atau malaise
  • Demam
  • Telinga merah, bengkak, nyeri, gangguan pendengaran, pusing
  • Telinga yang "terkulai", bentuknya lebih lembut dari biasanya, lemas atau turun
  • Peradangan di atas pangkal hidung, hidung tersumbat
  • Radang sendi
  • Sesak napas, batuk, stridor (suara bernada tinggi saat bernapas)

Gejala polychondritis yang lebih jarang dapat berupa:

  • Radang mata
  • Katup jantung bocor
  • Penyakit ginjal
  • Masalah neurologis
  • Ruam

Baca juga: Anatomi Tulang Rawan Manusia dan Fungsinya

Penyebab polychondritis

Beberapa kasus juga dikaitkan dengan reaksi abnormal dari sel darah (antibodi serum), protein tiroid (tiroglobulin), sel dinding organ (parietal), sel adrenal, atau tiroid

Beberapa peneliti percaya bahwa polikondritis mungkin disebabkan oleh kepekaan imunologis terhadap kolagen tipe II, zat normal yang ditemukan di kulit dan jaringan ikat. Peneliti berpikir beberapa kasus mungkin dipicu oleh stres atau hal-hal di lingkungan.

Sementara dugaan lainnya mengungkapkan bahwa gen tertentu bisa membuat Anda lebih berisiko untuk mengalami polychondritis, tetapi gen tersebut tidak diturunkan dalam keluarga.

Faktor risiko

Polychondritis dapat menyerang  siapa saja dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, kebanyakan kasus polychondritis terjadi pada pasien usia 40-60 tahun. 

Diagnosis polychondritis

Dalam mendiagnosis polychondritis dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:

1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik

Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang muncul dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tiga atau lebih tanda berikut:

  • Radang tulang rawan di kedua telinga
  • Peradangan tulang rawan di hidung 
  • Peradangan tulang rawan di saluran pernapasan 
  • Arthritis pada lima sendi atau lebih pada saat bersamaan
  • Masalah pendengaran atau keseimbangan (vertigo, gangguan pendengaran, tinnitus)
  • Radang mata (konjungtivitis, episkleritis, skleritis, atau uveitis)

2. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mencari tanda-tanda terjadinya inflamasi dalam tubuh pasien. 

3. Rontgen

Rontgen dengan sinar X juga dapat dilakukan untuk membantu dokter melihat lebih jelas kondisi tulang rawan di dalam tubuh. 

4. Biopsi

Dalam beberapa kasus, dokter juga mungkin merekomendasikan biopsi di area peradangan untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dengan gejala yang serupa.  

Baca juga: Tanda Inflamasi di Tubuh dan Jenis Makanan yang Ampuh Melawannya

Advertisement

Cara mengobati polychondritis

Tidak ada pengobatan khusus untuk relapsing polychondritis. Tetapi ada beberapa perawatan untuk meredakan gejala dan mencegah kerusakan tulang rawan, antara lain:

  • Obat antiradang seperti ibuprofen yang dapat mengatasi rasa nyeri akibat polychondritis, terutama polychondritis yang ringan. 
  • Steroid seperti prednisone atau jenis obat lain untuk membantu meredakan peradangan.
  • Pembedahan mungkin dilakukan pada kasus yang parah, misalnya pada kasus peradangan yang menyebabkan rusaknya katup jantung. 

Baca jawaban dokter: Adakah manfaat sirsak untuk menyembuhkan peradangan?

 

Komplikasi 

Komplikasi akibat polychondritis jarang terjadi. Namun sekitar 22% pasien polychondritis dilaporkan mengalami berbagai jenis lesi ginjal dengan micro hematuria atau proteinuria

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Saat mengalami gejala

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait polychondritis?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis polychondritis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

masalah tulangcedera saraf tulang belakang

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved