logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Polisitemia

1 Jun 2021

| Dedi Irawan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Polisitemia dapat menimbulkan gejala berupa warna kulit menjadi merah dan sakit kepala

Jumlah sel darah merah terlalu banyak hingga meningkatkan kekentalan darah.

Pengertian polisitemia

Polisitemia atau juga biasa disebut erythrocytosis merupakan gangguan pada darah karena tubuh memproduksi sel darah merah terlalu banyak, akibatnya kekentalan darah meningkat. Tugas sel darah merah untuk membawa oksigen ke organ dan jaringan tubuh menjadi terganggu. Selain itu dapat terjadi bekuan darah dan komplikasi lainnya.

Definisi jumlah tingginya sel darah merah berbeda antara fasilitas kesehatan. Rentang angka normal pada pria dewasa adalah 4,35-5,65 juta/μl dan 3.92-5.13 juta/μl untuk wanita. Angka normal untuk anak-anak bervarias tergantung usia dan jenis kelamin.

 

Tanda dan gejala polisitemia

Untuk tahap awal penyakit ini tidak memperlihatkan gejala yang berarti, tetapi orang yang mengidap polisitemia dapat mengalami gejala seperti:

  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Berubahnya warna kulit menjadi merah di bagian wajah, tangan, serta kaki
  • Mudah merasa lelah
  • Tekanan darah tinggi
  • Pusing
  • Terasa kurang nyaman di perut
  • Kebingungan
  • Mimisan atau memar
  • Terasa nyeri dan kaku pada sendi serta terjadi pembengkakan
  • Mengalami gatal-gatal pada kulit setelah mandi

 

Penyebab polisitemia

Biasanya penyebab penyakit ini dapat terjadi karena kurangnya oksigen yang didapatkan tubuh atau penyakit ginjal. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan peningkatan produksi sel darah merah yang berfungsi untuk mengkompensasi kondisi tubuh. Adapula penyebab lain yang disebabkan kekurangan oksigen yaitu:

Mengonsumsi obat-obat tertentu juga dapat meningkatkan produksi sel darah merah, yaitu:

  • Steroid anabolik
  • Transfusi darah
  • Menyuntikkan protein yang memicu peningkatan sel darah merah

Adapula penyebab lain yang meningkatkan konsentrasi sel darah merah yaitu:

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh
  • Polisitemia vera
  • Mieloproliferatif

 

Diagnosis polisitemia

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa tes lebih lanjut seperti:

  • Tes darah

Tes ini berfungsi untuk melihat jumlah kadar sel darah merah dan tingkat eritropoietin (EPO). Hormon EPO merupakan hormon yang dihasilkan ginjal yang untuk meningkatkan produksi sel darah merah saat tubuh kekurangan oksigen.

Jika anda menderita eritrositosis primer, kadar EPO Anda akan terdeteksi rendah. Sedangkan untuk eritrositosis sekunder, kadar EPO akan terdeteksi tinggi.

Adapula fungsi lain dari tes darah yaitu untuk memeriksa kadar sel darah merah dan protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

  • Biopsi sumsum tulang

Dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk memberikan sampel sumsum tulang belakang. Untuk melakukannya, dokter bisa melalui metode biopsy atau aspirasi. Biopsi dilakukan guna mengambil sampel yang padat, sedangkan aspirasi untuk cairan sumsum tulang belakang.

  • Pengujian gen khusus

Analisis sumsum tulang atau darah mungkin menunjukkan mutasi gen yang terkait dengan penyakit tersebut.

  • Pulse oximetry

Tes ini berfungsi untuk mengukur jumlah oksigen dalam darah dengan cara menggunakan alat berupa clip-on yang ditaruh di jari.

Apabila terdapat kecurigaan masalah dari tulang sumsum, maka dokter akan melakukan tes JAK2 untuk mengetahui apakah ada gejala mutasi genetik dan melakukan biopsi sumsum tulang.

 

Advertisement

Cara mengobati polisitemia

Pengobatan polisitemia bertujuan untuk mengurangi risiko penggumpalan darah dan mengurangi gejala. Terdapat beberapa pengobatan yang dapat dilakukan yaitu:

  • Veneseksi alias phlebotomi

Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sejumlah kecil darah dari tubuh untuk untuk mengurangi kadar sel darah merah. Anda perlu melakukan prosedur ini 2 kali seminggu atai lebih tergantung kondisi tubuh.

  • Aspirin

Konsumsi aspirin berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri pada aktivitas sehari-hari dan mencegah pembekuan darah.

  • Penurun produksi sel darah merah

Beberapa obat bisa dikonsumsi guna menurunkan kadar sel drah merah. Contoh obat-obatan yang dimaksud adalah hidroksiurea, busulfan, dan interferon.

  • Penghambat JAK2

Jika penderita tidak merespon obat lain dengan baik, penghambat enzim JAK2 mungkin akan direkomendasikan dokter. Salah satu contohnya adalah ruxolitinib (Jakafi).

  • Obat lain

Obat lain mungkin juga akan direkomendasikan dokter untuk mengontrol gejala penyakit ini. Misalnya saja antihistamin guna meredakan gejala gatal yang menyerang tubuh.

 

Komplikasi polisitemia

Kemungkinan komplikasi polisitemia yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Gumpalan darah

Gumpalan darah merupakan komplikasi yang mungkin terjadi. Hal ini terjadi karena peningkatan kekentalan darah dan penurunan aliran darah, serta kelainan pada trombosit.

Gumpalan darah berpotensi menyebabkan stroke dan serangan jantung. Kondisi ini juga bisa membuat terjadinya penyumbatan di arteri di paru-paru atau pembuluh darah jauh di dalam otot kaki atau di perut.

  • Limpa yang membesar

Sel darah tua dan rusak akan dibersihkan oleh limfa. Meningkatnya jumlah sel darah akibat polisitemia membuat limpa bekerja lebih keras dari biasanya sehingga membesar.

  • Masalah karena tingginya kadar sel darah merah

Terlalu banyak sel darah merah dapat menyebabkan sejumlah komplikasi lain, termasuk luka terbuka di lapisan dalam perut, usus kecil bagian atas atau kerongkongan (tukak lambung), dan peradangan pada persendian (asam urat).

  • Gangguan darah lain

Dalam kasus yang jarang, polisitemia vera dapat menyebabkan gangguan darah lain, termasuk kelainan progresif yang memicu tergantinya sumsum tulang dengan jaringan parut.

 

Cara mencegah polisitemia

Karena penyebabnya belum diketahui, cara mencegah polisitemia juga belum tersedia. Khususnya jenis primer.

Namun Anda bisa mengurangi risiko polisitemia sekunder dengan menjauhi faktor risikonya, seperti tidak merokok dan mencegah gagal jantung.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Polisitemia bisa mengancam jiwa penderitanya mengingat penyakit ini bisa menyebabkan penggumpalan darah. Kondisi yang mengancam jiwa tersebut antara lain:

  • Emboli paru yaitu terjadinya penyumbatan di pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke paru-paru
  • Deep vein thrombosis (DVT) adalah penyumbatan yang terbentuk di pembuluh darah di kaki sebelum berpindah ke tempat lain

Segeralah menghubungi dokter guna mencari bantuan medis segera ketika Anda atau seseorang di dekat Anda mengalami tanda-tanda dua kondisi mengancam jiwa di atas:

  • Nyeri, bengkak, kemerahan dan nyeri di salah satu kaki
  • Sakit parah di daerah yang terkena
  • Kulit hangat di area gumpalan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada atau punggung atas
  • Batuk darah
  • Merasa pusing atau pusing
  • Pingsan

Polisitemia juga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Cari bantuan medis darurat jika mengalami serangan jantung atau stroke.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buatlah daftar seputar gejala yang muncul.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang dialami oleh pasien. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang dikonsumsi oleh pasien.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan kepada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberi dukungan moral maupun membantu mengingat informasi yang disampaikan dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang dirasakan pasien?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait polisitemia?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis polisitemia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

pembekuan darahpenyakit jantungkelainan darah

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved