Pityriasis alba adalah penyakit kulit yang umum diderita oleh anak-anak dan kalangan dewasa muda. Penyebab pastinya tidak diketahui. Namun kondisi ini diduga terkait dengan eksim, yakni gangguan kulit yang menyebabkan ruam bersisik dan gatal.
Kondisi ini ditandai dengan bercak-bercak bulat yang menonjol dari kulit yang lebih terang. Sebagian besar bercak ini berada di wajah atau area tubuh lain.
Nama pityriasis alba berasal dari kata Latin pityrus, yang berarti dedak karena bercaknya yang bersisik, dan kata alba yang berarti putih.
Pityriasis Alba | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Kulit |
Gejala | Bercak putih bentuk oval atau tidak beraturan |
Faktor risiko | Anak-anak berusia 6-12 tahun |
Metode diagnosis | Pemeriksaan dengan menggunakan lampu ultraviolet |
Pengobatan | Obat-obatan, pelembap |
Obat | Krim hidrokortison |
Komplikasi | Diatesis atopik |
Kapan harus ke dokter? | Mengalami gejala pityriasis alba |
Secara umum, gejala pityriasis alba berupa bercak putih berbentuk oval atau tidak beraturan, yang dikelilingi oleh kulit merah muda. Bercak ini biasanya bersisik dan kering, serta mungkin muncul di:
Bercak merah muda dapat memudar menjadi bercak berwarna terang setelah beberapa minggu. Bercak ini biasanya hilang dalam beberapa bulan. Tapi dalam beberapa kasus, ada bercak yang dapat bertahan selama beberapa tahun.
Baca juga: Penyebab Munculnya Bercak Putih di Wajah Selain Panu
Sampai sekarang, penyebab pityriasis alba belum diketahui. Namun dokter menduga bahwa ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko kemunculannya.
Faktor-faktor risiko pityriasis alba meliputi:
Diagnosis pityarisis alba dapat dilakukan melalui beberapa metode pemeriksaan di bawah ini:
Dokter biasanya bisa mendiagnosis pityarisis alba hanya dengan melihat kulit pasien secara langsung.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menyoroti perbedaan pada warna kulit pasien.
Kalium hidroksida (KOH) dapat digunakan untuk mengobati goresan ringan pada kulit. Saat diperiksa di bawah mikroskop, keberadaan jamur akan terlihat jelas sehingga bisa mengonfirmasi panu atau kondisi jamur lain seperti tinea korporis (kurap).
Meski jarang, biopsi kulit bisa dilakukan untuk mengambil sampel jaringan kulit dan memeriksanya di laboratorium.
Advertisement
Cara mengobati pityarisis alba yang umumnya dianjurkan oleh dokter meliputi:
Pelembap yang mengandung bahan emolien dapat membantu melembutkan kulit dan mengurangi kulit bersisik, terutama pada wajah. Misalnya, petrolatum, minyak mineral, squalane, atau dimethicone. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kulit.
Krim hidrokortison 1% dapat digunakan jika muncul rasa gatal pada bercak. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
Krim hidrokortison tidak boleh dioleskan di sekitar mata atau di kelopak mata. Durasi pemakaiannya juga tidak boleh lebih dari empat minggu, kecuali atas saran dokter.
Anak-anak lebih rentan terhadap efek samping krim ini. Karena itu, tanyakan pada dokter anak sebelum menggunakannya untuk anak.
Inhibitor kalsineurin topikal adalah obat nonsteroid yang juga dapat diresepkan untuk membersihkan ruam. Obat ini jarang diperlukan, tapi terkadang disarankan pada kasus yang parah.
Jika tidak ditangani dengan optimal, komplikasi pityarisis alba yang bisa saja terjadi adalah diatesis atopik.
Karena penyebabnya belum diketahui, cara mencegah pityriasis alba juga masih tidak pasti. Satu-satunya langkah yang bisa Anda lakukan adalah menggunakan tabir surya saat beraktivitas di bawah paparan sinar matahari langsung.
Baca juga: SPF Serta Tips Memilih dan Mengoleskan Tabir Surya Agar Kulit Terlindungi
Jika Anda memiliki tanda atau gejala-gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya, konsultasikan dengan dokter.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis pityriasis alba agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved