1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pes menyebar melalui perantara berupa hewan pengerat seperti tikus.
Pes adalah penyakit infeksi berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Saat pertama kali mewabah di Eropa pada abad pertengahan, pes telah merenggut ratusan juta nyawa sehingga penyakit ini disebut juga dengan plague atau black death.
Bakteri Yersinia pestis umumnya menginfeksi tikus dan hewan pengerat lainnya melalui perantara kutu. Manusia dapat tertular karena terpapar bakteri tersebut melalui berbagai jalur.
Berdasarkan cara penyebaran dan gejalanya, terdapat tiga tipe dari penyakit pes, yaitu:
Pes bubonic merupakan bentuk pes yang paling sering terjadi. Penyakit ini muncul ketika manusia digigit kutu atau hewan yang terinfeksi. Pada kasus yang sangat jarang, manusia bisa terinfeksi akibat kontak dengan benda yang terkontaminasi bakteri dari penderita pes.
Pes bubonic menyerang sistem limfatik yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh. Apabila infeksi tidak ditangani, bakteri menyebar melalui pembuluh darah dan menyebabkan pes septicemic, atau masuk ke paru-paru dan menyebabkan pes pneumonic.
Pes pneumonic adalah tipe paling mematikan yang terjadi jika bakteri langsung menginfeksi paru-paru. Pes pneumonic merupakan satu-satunya tipe pes yang bisa ditularkan antarmanusia. Jika penderita pes pneumonic batuk, maka bakteri akan keluar melalui udara dan masuk ke saluran pernapasan orang yang sehat.
Pes septicemic terjadi ketika bakteri masuk serta berkembangbiak di pembuluh darah, dan seringkali merupakan akibat dari pes bubonic dan pneumonic yang tidak tertangani.
Belakangan, kasus pes yang ditemukan di berbagai belahan dunia semakin menurun. Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dari tahun 2013-2018, pes menyerang kurang dari 5.000 pasien. Dengan semakin majunya perkembangan antibiotik, risiko kematian akibat pes pun dapat ditekan secara optimal.
Gejala penyakit ini bervariasi, bergantung pada tipe pes yang diderita, yaitu :
Pada pes bubonic, gejala utama yang muncul adalah pembengkakan kelenjar getah bening dan muncul dalam bentuk bejolan yang disebut bubo, dengan karakteristik berikut ini:
Penderita pes bubonic juga dapat mengalami gejala lainnya, yaitu :
Pada pes pneumonic, gejala yang muncul berupa:
Pada pes septicemic, gejala yang muncul berupa:
Yersenia pestis merupakan salah satu kelompok bakteri yersenia yang menyebabkan penyakit pes. Awalnya, bakteri ini menginfeksi tikus yang kemudian saling menularkan satu sama lain melalui perantara kutu xenopsylla cheopis.
Kutu ini mengisap darah hewan mamalia pengerat lainnya seperti tupai, kelinci, serigala, anjing, dan kucing.
Bakteri yersenia dapat menginfeksi manusia melalui beberapa mekanisme, yaitu :
Baca juga: Zoonosis adalah Penyakit yang Ditularkan oleh Hewan, Apa Saja Jenisnya?
Dokter akan mulai dengan pemeriksaan fisik untuk menilai pembengkakan kelenjar getah bening, yang dilanjutkan dengan:
Advertisement
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit pes adalah dengan pemberian antibiotik untuk melawan infeksi, dan mencegah penyebaran penyakit. Beberapa golongan antibiotik yang biasa digunakan dalam perawatan pes adalah:
Pada anak dan ibu hamil, pilihan antibiotik yang digunakan adalah golongan aminoglikosida berupa gentamisin.
Selain itu, penderita harus dirawat di ruangan isolasi untuk mencegah penularan lewat udara.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berupa:
Baca juga: Bagaimana Mekanisme Kerja Antibiotik Agar Ampuh Lawan Bakteri?
Saat ini, vaksin pes masih dalam pengembangan lebih lanjut. Dokter menyarankan tindakan berikut ini untuk mencegah pes:
Baca jawaban dokter: Kotoran tikus ikut termasak, apakah makanan masih bisa dikonsumsi?
Pes pada umumnya dapat mengancam jiwa apabila tidak diobati secara menyeluruh. Segera hubungi dokter apabila Anda merasa sakit, serta timbul benjolan bubo, terutama setelah berkunjung ke area dengan wabah penyakit pes.
Jika mengalami gejala pes, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan merujuk ke spesialis penyakit dalam dan spesialis THT.
Anda juga dapat membuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada dokter, seperti:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis pes agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved