logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Perut

Perut Buncit

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Perut buncit dapat terjadi karena pola makan yang buruk, kurang olahraga dan kondisi kesehatan tertentu

Perut buncit dapat diidentifikasi dari bertambahnya ukuran pinggang

Pengertian perut buncit

Perut buncit yang terlihat seperti perut gendut dapat diidentifikasi dari bertambahnya ukuran pinggang akibat adanya penumpukan lemak perut. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal, termasuk pola makan yang buruk, kurang olahraga dan kondisi kesehatan tertentu.

Jenis lemak yang terkumpul di perut memiliki dua jenis tipe, yakni:

  • Viseral: lemak aktif yang membalut organ-organ di ruang perut di dalam tubuh.
  • Subkutan: jenis lemak yang terletak di bawah lapisan kulit, dapat dirasakan ketika saat kita mencubit bagian tubuh.

Lemak viseral biasanya terpisah dari jenis lemak tubuh secara keseluruhan. Seseorang yang kurus atau ideal berat badannya pun bisa memiliki perut buncit jika terdapat lemak viseral yang menumpuk.

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki lemak berlebih di area perut, ukur lingkar pinggang dengan melingkarkan pita meteran pengukur badan di bagian pinggang, sejajar melintang dengan pusar. Ukuran pingang di atas 90 cm pada laki-laki dan 80 cm pada perempuan, menandakan adanya lemak perut yang berlebih.

Selain memengaruhi penampilan, perut gendut sering dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit. Akibat perut buncit, risiko untuk terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker dapat meningkat.

Kabar baiknya, lemak yang menyebabkan perut gendut dan bergelambir ini bisa dihilangkan dengan banyak cara. Mengetahui penyebabnya adalah langkah utama guna mendapatkan penanganan yang tepat.  

Penyebab perut buncit

Penyebab umum dari perut buncit di antaranya adalah:

1. Pola makan tidak sehat

Makanan dan minuman tinggi gula seperti kue, permen atau soda dan jus buah kemasan dapat memicu terjadinya:

Diet rendah protein dan tinggi karbohidrat juga dapat memengaruhi berat badan. Sebab, protein dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Jadi, orang yang kurang asupan proteinnya akan merasa cepat lapar sehingga memicu untuk makan lebih banyak.

Selain itu, lemak trans atau lemak jenuh dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Lemak ini ada di banyak makanan. Umumnya digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan kemasan seperti pada makanan cepat saji dan makanan yang dipanggang, misalnya roti-rotian atau kerupuk.

Pola makan yang minim serat juga dapat mengacaukan berat badan. Serat sangat penting mengontrol berat badan. Sebab, beberapa jenis serat dapat membantu tubuh merasa kenyang, menstabilkan hormon lapar dan mengurangi penyerapan kalori dari makanan.

2. Kurang aktif bergerak

Salah satu penyebab paling umum dari perut bergelambir adalah mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh. Hal ini sering terjadi pada orang yang kurang berolahraga.

Gaya hidup yang tidak aktif menyulitkan seseorang untuk membuang lemak berlebih, terutama di sekitar perut.

3. Penuaan

Ketika kita bertambah usia, tubuh akan mengalami proses penuaan yang dapat memengaruhi berbagai fungsi kerja tubuh, termasuk proses metabolisme. Secara alami, metabolisme tubuh akan melambat seiring bertambahnya usia. Hal ini kemudian menyebabkan tubuh membakar kalori lebih sedikit, dan total lemak tubuh secara bertahap akan meningkat. 

Wanita cenderung mendapatkan porsi lemak yang lebih tinggi daripada pria saat mereka menua.Selain itu, massa otot tubuh juga akan sedikit berkurang saat bertambahnya usia. Kehilangan massa otot akan menurunkan laju penggunaan kalori, yang membuat tubuh lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

4. Konsumsi alkohol berlebihan

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol bisa menekan pembakaran lemak dan kalori yang terkandung dalam alkohol sebagian akan disimpan sebagai lemak perut. Oleh karena itu, perut gendut akibat terlalu banyak alkohol sering juga disebut beer belly.

Satu studi menemukan fakta bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari tiga minuman beralkohol per hari, 80% lebih mungkin memiliki perut berlemak daripada pria yang mengonsumsi lebih sedikit alkohol.

5. Hormon

Perubahan hormon juga bisa memengaruhi penumpukan lemak perut. Leptin, hormon yang memicu perasaan kenyang, sering dikaitkan dengan jumlah lemak yang disimpan di dalam perut.

Suatu penelitian menunjukkan bahwa ketika lemak tubuh meningkat, jumlah leptin yang diserap melalui sawar darah-otak akan menurun. Dengan demikian, sinyal yang menahan rasa lapar pun akan melemah dan tubuh cenderung kelaparan. Hal ini dapat memicu seseorang untuk makan lebih banyak.

Selain itu, hormon juga bisa menjadi penyebab perut buncit wanita. Dengan bertambahnya usia, wanita akan mengalami premenopause dan menopause. Pada tahap ini, wanita cenderung mengalami penurunan tingkat estrogen yang dapat memengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh, menyebabkan lemak lebih banyak disimpan di perut, bukan lagi di pinggul atau paha.

6. Faktor genetik

Faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab perut buncit. Ada orang yang secara genetik cenderung mudah gendut di bagian perutnya daripada bagian lain.

Para Ilmuwan berpikir gen dapat mempengaruhi perilaku, metabolisme, dan risiko yang lebih tinggi untuk membuat seseorang mengidap kelebihan berat badan atau obesitas.

7. Kesehatan mental

Stres akibat kehidupan sehari-hari juga bisa menjadi faktor kenaikan berat badan. Suatu penelitian mengungkapkan, kadar kortisol (hormon stres) yang yang menumpuk dalam jangka waktu lama di tubuh sering dikaitkan sebagai penyebab perut buncit.

Beberapa kondisi kesehatan mental juga dapat mengakibatkan penambahan berat badan. Misalnya, salah satu riset yang menyatakan bahwa tingkat obesitas sebesar 60% terjadi pada orang dengan gangguan bipolar dan skizofrenia.

8. Bakteri usus yang tidak seimbang

Bakteri di usus yang dikenal sebagai flora usus atau mikrobioma berfungsi untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan dan melindungi tubuh dari penyakit. Ketidakseimbangan pada jumlah mikrobioma tersebut dapat memicu peningkatan berat badan, termasuk di area perut.

Para peneliti menyatakan bahwa orang gemuk cenderung memiliki lebih banyak bakteri Firmicutes daripada orang dengan berat badan normal. Pasalnya, jenis bakteri ini dapat meningkatkan jumlah kalori yang diserap dari makanan.

9. Efek samping obat

Penyebab umum dari perut buncit adalah obat-obatan. Sejumlah antidepresan, antipsikotik, antikejang dan kortikosteroid mungkin menjadi akar dari penambahan berat badan.

Selain itu, beberapa obat diabetes, seperti insulin, sulfonilurea, dan thiazolidinediones telah diteliti dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan. Beta-blocker dan penghambat saluran kalsium tertentu yang sering digunakan untuk mengobati hipertensi juga diketahui dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

10. Kurangnya waktu tidur

Sebuah studi yang digubah Journal of Clinical Sleep Medicine mengaitkan perut berlemak dengan durasi tidur yang singkat. Kurangnya waktu tidur ternyata dapat menyebabkan kelebihan lemak perut yang memicu penambahan berat badan.

Kualitas buruk dan durasi tidur yang singkat juga berpotensi menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat, seperti makan karena dorongan emosional.

11. Merokok

Merokok mungkin bukan merupakan penyebab langsung dari terbentuknya lemak perut, tetapi merokok adalah faktor risiko pada obesitas.

Sebuah studi menunjukkan bahwa, meskipun obesitas dapat terjadi pada siapa saja, namun, lemak perut dan viseral pada perokok memiliki kadar yang lebih tinggi dibandingkan pada orang yang tidak merokok.

Advertisement

Cara mengobati perut buncit

Cara menghilangkan perut buncit dapat dilakukan dengan berbagai langkah. Lemak visceral yang menyebabkan perut buncit dapat diatasi dengan dengan menurunkan berat badan dan diet. Olahraga teratur juga dapat menghentikan lemak visceral datang kembali.

Pilihan lain untuk menghilangkan perut buncit adalah dengan obat-obatan medis, tetapi penelitian menunjukkan obat-obatan tidak seefektif olahraga dalam mengurangi lemak visceral. Sementara tindakan medis seperti sedot lemak tidak berfungsi untuk menghilangkan lemak visceral.

Faktor penyebab perut buncit lainnya seperti genetik, hormon, atau penuaan tidak dapat diubah. Meski begitu, terdapat cara yang dapat mengurangi tingkat keparahannya dan mencegah risiko penyakit yang rentan terjadi, antara lain:

1. Olahraga

Berolahraga minimal 30 menit setiap hari, misalnya dengan jalan cepat, bersepeda, senam, atau aerobik.

Suatu penelitian yang melibatkan remaja dengan kelebihan berat badan menunjukkan bahwa kombinasi angkat beban dan latihan aerobik dapat menghilangkan lemak visceral dalam jumlah besar. 

2. Perbanyak konsumsi serat

Serat larut air dapat menyerap air dan membentuk gel yang membantu melancarkan sistem pencernaan. Dalam sebuah penelitian diungkapkan bahwa dengan konsumsi 10 gram serat larut, kadar lemak perut dapat menurun hingga 3,7%.

Usahakan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, seperti:

 

 

3. Menerapkan pola makan yang sehat

Anda dapat menerapkan pola makan sehat dengan langkah berikut:

  • Mengonsumsi makanan kaya protein seperti telur, daging sapi, serta produk susu.
  • Menambah ikan kaya omega-3 seperti salmon atau sarden ke dalam menu makan 
  • Mengonsumsi probiotik
  • Mengonsumsi cuka apel
  • Membatasi asupan karbohidrat
  • Menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh
  • Mengurangi gula
  • Membatasi garam
  • Membatasi konsumsi alkohol

4. Membatasi asupan kalori

Meski mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, muatan kalori dari makanan tersebut tetap perlu diperhatikan. Sebab, untuk menurunkan berat badan dan lemak perut, Anda perlu mengonsumsi kalori dalam jumlah yang lebih sedikit. Anda dapat menghitung kalori makanan yang sesuai dengan target berat badan Anda. Kemudian Anda bisa melacak asupan makanan melalui aplikasi penghitung kalori sehingga Anda bisa memantau kalori yang Anda konsumsi.

5. Tidak merokok

Dengan tidak merokok, risiko untuk mengalami obesitas yang memicu perut buncit, serta komplikasi lainnya dapat dihindari.

6. Tidur yang cukup 

Tidur yang cukup adalah salah satu cara mengecilkan perut yang harus dipenuhi. Jika Anda ingin menghilangkan perut buncit sambil menurunkan berat badan, penuhilah durasi tidur yang baik, yaitu 7-9 jam seharinya.

7. Melakukan diet intermittent fasting

Diet intermittent fasting bisa diartikan sebagai diet puasa, diet ini dianggap sebagai salah satu cara mengecilkan perut yang paling efektif. Hal ini sempat dibuktikan oleh suatu penelitian yang menyatakan bahwa intermittent fasting yang dilakukan selama 6-24 minggu dapat berkontribusi pada turunnya lemak perut sebesar 4-7%.

8. Mengelola stres

Untuk membantu mengurangi lemak perut yang menyebabkan perut buncit, lakukan aktivitas yang bisa menghilangkan stres. Berlatih yoga atau meditasi bisa menjadi metode yang efektif.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Konsultasikanlah pada dokter apabila perut gendut yang Anda alami telah mengganggu kegiatan Anda sehari-hari. Terutama, apabila muncul gejala lain yang telah memengaruhi fungsi tubuh, seperti sulit bernafas atau merasa mudah lelah.

Dokter akan menyarankan diet yang tepat, jenis dan porsi olahraga yang aman dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, dokter juga dapat memeriksa kondisi kesehatan Anda terkait komplikasi yang mungkin terjadi akibat kelebihan lemak di perut Anda.

Advertisement

berat badan idealmenurunkan berat badanperutkelebihan berat badanperut kembung

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved