1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Perlemakan hati paling umum terjadi karena konsumsi alkohol secara berlebihan
Hepatic steatosis atau perlemakan hati adalah penumpukan lemak di hati, yang dapat memicu beragam gangguan fungsi hati dan kondisi serius. Misalnya, kerusakan hati dan sirosis atau jaringan parut.
Faktor risiko perlemakan hati meliputi kelebihan berat badan (obesitas), kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.
Perlemakan hati dibagi menjadi dua jenis yang meliputi:
Secara umum, perlemakan pada hati tidak menyebabkan gejala apapun. Kondisi ini biasa ditemukan secara tidak sengaja saat seseorang sedang menjalani pemeriksaan medis karena keluhan lain.
Gejala perlemakan hati baru akan muncul apabila seseorang sudah mengalami komplikasi. Contohnya, sirosis hati, gagal hati, dan lain-lain.
Gejala perlemakan hati pada tahap awal biasanya tidak ada. Kondisi ini baru menunjukkan gejala setelah kondisi penderita memburuk. Beberapa keluhan tersebut meliputi:
Perlemakan pada hati yang diikuti dengan kondisi medis tertentu dapat menyebabkan inflmasi pada organ hati. Jika ini terjadi, gejala yang akan timbul bisa berupa:
Sedangkan pada perlemakan hati yang telah berkembang menjadi sirosis dan gagal hati, penderita bisa mengalami gejala-gejala berikut:
Mungkin saja ada tanda dan perlemakan hati yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Penyebab perlemakan hati yang utama adalah akibat konsumsi alkohol yang terlalu banyak. Kondisi ini berkembang ketika tubuh menciptakan terlalu banyak lemak atau tidak dapat menstabilkan lemak dengan efisien.
Kelebihan lemak tersebut lalu disimpan dalam sel-sel hati. Akibatnya, lemak menumpuk dan menyebabkan perlemakan di hati.
Selain konsumsi alkohol yang berlebihan, beberapa faktor risiko perlemakan hati di bawah ini juga perlu diwaspadai:
Diagnosis perlemakan hati dapat ditentukan dengan cara-cara di bawah ini:
Dokter akan menanyakan pertanyaan sebagai berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda perlemakan hati seperti pembesaran hati. Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran hati, dokter mungkin akan melakukan penekanan pada perut Anda untuk meraba ukuran hati.
Selain mencari tanda pembesaran hati, dokter juga akan mencari gejala-gejala sirosis seperti penyakit kuning, suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan mata menjadi kuning.
Tes darah bertujuan mengevaluasi ada tidaknya kenaikan enzim hati seperti alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST) sebagai tanda-tanda kerusakan organ.
Pemeriksaan pencitraan yang dianjurkan umumnya meliputi USG, CT scan, dan MRI. Dokter juga mungkin menyarankan vibration-controlled transient elastography (VCTE)
VCTE menggunakan gelombang suara frekuensi rendah untuk mengevaluasi jaringan parut pada hati.
Biopsi hati merupakan pemeriksaan paling akurat untuk menentukan tingkat keparahan penyakit hati. Dokter akan menusukkan jarum ke dalam hati untuk mengambil sedikit sampel jaringan.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan bius lokal guna mengurangi nyeri selama biopsi. Sampel jaringan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk dilihat kelainannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, perlemakan hati dibagi menjadi 4 stadium, diantaranya adalah:
Stadium ini dicirikan dengan adanya penumpukan lemak pada organ hati.
Selain kelebihan lemak, peradangan jaringan hati juga terjadi pada stadium ini.
Pada stadium ini, peradangan hati telah menyebabkan terbentuknya luka parut atau sirosis.
Pada stadium ini, jaringan parut telah meluas. Sirosis hati bisa memicu komplikasi serius dan sulit disembuhkan.
Advertisement
Sampai sekarang, belum ada obat yang mampu menyembuhkan perlemakan hati. Pada kebanyakan kasus, perubahan pola hidup dapat membantu dalam meringankan gejala perlemakan hati.
Berikut perbaikan gaya hidup yang bisa dilakukan oleh pasien:
Mengonsumsi suplemen vitamin E juga diperkirakan dapat mencegah atau mengatasi kerusakan hati akibat perlemakan hati. Namun metode ini masih memerlukan lebih banyak penelitian.
Apabila pasien ingin mengonsumsi vitamin E sebagai langkah pengobatan perlemakan hati, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Jika tidak ditangani dengan benar, perlemakan hati dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Beberapa langkah pencegahan perlemakan hati yang bisa dilakukan meliputi:
Segera berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami gejala perlemakan hati atau yang mengarah pada komplikasinya. Berikut contohnya:
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami tanda dan gejala lain yang terasa mencurigakan.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis perlemakan hati agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved