1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
PPCM terjadi pada trimester akhir kehamilan hingga 5 bulan setelah persalinan
Peripartum cardiomyopathy (PPCM) adalah bentuk gagal jantung yang terjadi pada akhir masa kehamilan hingga 5 bulan setelah persalinan. Oleh sebab itu, kondisi ini juga dikenal dengan istilah postpartum cardiomyopathy.
Kardiomiopati postpartum menyebabkan otot jantung melemah dan bilik atau ventrikel bagian kiri jantung membesar sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan lancar. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan fungsi jantung dan organ vital tubuh lainnya tidak bisa mendapatkan cukup suplai darah.
Jika tidak ditangani dengan baik, kardiomiopati postpartum dapat menyebabkan komplikasi yang parah. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), gagal jantung, termasuk di antaranya PPCM, adalah salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Diperkirakan, angka kematian ibu akibat kardiomiopati postpartum mencapai 228 per 100.000 kelahiran.
Meski begitu, di antara semua jenis kardiomiopati, peripartum cardiomyopathy adalah penyakit yang langka. PPCM juga memiliki tingkat pemulihan yang relatif tinggi. Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar wanita dapat kembali pulih.
Gejala-gejala kardiomiopati postpartum biasanya serupa dengan tanda-tanda gagal jantung pada umumnya.
Tanda dan gejala peripartum cardiomyopathy adalah:
Berdasarkan sistem yang dibuat oleh New York Heart Association (NYHA), tingkat keparahan gejala pada pasien PPCM dapat diklasifikasikan menjadi:
Sampai sekarang, penyebab peripartum cardiomyopathy belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seorang wanita hamil mengalami kardiomiopati postpartum:
Diagnosis peripartum cardiomyopathy pertama kali dilakukan dengan menanyakan gejala dan riwayat medis pasien serta keluarga dan keluarga secara mendetail. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, pengecekan detak jantung, dan kondisi paru melalui stetoskop.
Untuk memastikan diagnosis, dokter bisa menganjurkan Anda untuk menjalani salah satu atau beberapa pemeriksaan penunjang berikut ini:
Dokter akan menyatakan bahwa Anda mengalami kardiomiopati postpartum (PPCM) apabilla Anda memenuhi beberapa kriteria di bawah ini:
Advertisement
Tujuan pengobatan kardiomiopati postpartum meliputi:
Sebagian besar fungsi jantung pada penderita PPCM bisa pulih dengan konsumsi obat-obatan yang meliputi:
Dokter juga akan merekomendasikan perubahan gaya hidup berikut pada pasien:
Selama menjalani penanganan, penderita peripartum cardiomyopathy harus menjalani pemeriksaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Langkah ini bertujuan memantau keefektifan pengobatan yang diberikan.
Apabila langkah-langkah penanganan tersebut dinilai tidak efektif atau kondisi pasien memburuk, dokter dapat menganjurkan metode lain. Mulai dari penggunaan ventilator (alat bantu napas) hingga transplantasi jantung.
Karena penyebabnya belum diketahui, pencegahan kardiomiopati postpartum juga tidak pasti.
Meski begitu, Anda dapat memiliki kehamilan yang sehat dan menurunkan risiko komplikasi kehamilan dengan cara:
Konsultasi ke dokter tentu harus dijalani dengan saksama ketika Anda sedang hamil maupun telah melahirkan, terutama jika Anda Anda mengalami gejala PPCM.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis peripartum cardiomyopathy atau kardiomiopati postpartum agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved