1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit lyme disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu berkaki hitam
Penyakit Lyme adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menular pada manusia melalui gigitan kutu berkaki hitam atau disebut kutu rusa. Kutu menjadi terinfeksi setelah mengigit rusa atau tikus yang sudah mengalami infeksi.
Seekor kutu membutuhkan waktu selama 24-48 jam berada pada kulit untuk menularkan bakteri. Seseorang berisiko terinfeksi kutu penyebab penyakit Lyme jika tinggal singgah dalam waktu tertentu di daerah berumput atau hutan lebat.
Kedua area tersebut adalah lokasi ideal untuk kembang biak kutu ini. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melakukan pencegahan dari kemungkinan terinfeksi jika berada di area tersebut. Melindungi diri sebaik mungkin adalah cara paling ampuh mencegah infeksi kutu penyebab penyakit lyme.
Gejala penyakit Lyme biasanya bertahap dilihat dari tahap infeksi dari penyakit ini. Namun, pada kondisi trtentu bisa saja gejala tidak berurutan.
Awalnya, penderita mungkin hanya akan mendapati bercak kecil mirip gigitan nyamuk. Bercak tersebut biasanya menghilang dalam beberapa hari. Pada tahap ini, tanda-tanda penyakit lyme mungkin belum terasa.
Gejala mungkin akan muncul setelah satu bulan Anda terinfeksi. Adapun gejala wal tersebut bisa berupa:
Ruam pada kulit kemungkinan akan meluas perlahan selama berhari-hari dengan ukuran hingga 30cm. Ruam ini biasanya tidak menimbulkan gatal atau nyeri naming terasa panas saat disentuh.
Gejala ini merupakan tanda paling umum untuk menentukan keberadaaan penyakit Lyme. Hanya saja, tidak semua penderita kondisi ini akan menderita ruam. Beberapa mungkin malah menderita ruam di banyak lokasi pada tubuh mereka.
Pada tahap awal ini, beberapa gejala lain yang mungkin muncul meliputi demam, kedinginan, kelelahan, nyeri tubuh, sakit kepala, leher kaku, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala lanjutan mungkin muncul jika tanda-tanda awal di atas tidak diobati. Adapun gejala lanjutan yang mungkin muncul antara lain:
Kemunculan ruam di area lain pada tubuh biasa disebut dengan eritema migran.
Lutut kemungkinan akan merasakan nyeri sendi dan pembengkakan yang parah. Namun, rasa nyeri mungkin akan menjangkiti sendi-sendi lain pada tubuh.
Dalam waktu lama, bisa minggu, bulan, bahkan tahun, setelah terinfeksi, peradangan mungkin terjadi pada selaput otak (meningitis). Selain itu, penderita mungkin akan merasakan Bell’s palsy, mati rasa, atau kelemahan anggota tubuh, dan gangguan gerakan otot.
Selain gejala-gejala di atas, beberapa tanda kurang umum dari penyakit ini antara lain:
Penyebab penyakit lyme adalah bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii yang ditularkan melalui gigitan kutu berkaki hitam atau kutu rusa. Setelah kutu menggigit, bakteri akan masuk ke dalam kulit dan masuk ke dalam aliran darah.
Faktor risiko penyakit Lyme yang paling umum antara lain:
Beraktivitas di wilayah yang menjadi lokasi berkembang biak kutu tentu berisiko terkena penyakit Lyme. Mereka yang bekerja di luar ruangan juga berisiko terinfeksi sumber penyakit ini.
Bagian tubuh yang terbuka akan menjadikan kutu lebih mudah menempel. Jika menempel dan menggigit, maka risiko terinfeksi akan semakin tinggi.
Jika kutu tetap menempel selama 36 hingga 48 jam, maka bakteri penyebab penyakit kemungkinan akan masuk ke aliran darah.
Penyakit Lyme didiagnosis dengan menilai riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan darah akan paling akurat jika dilakukan beberapa minggu setelah infeksi terjadi, saat antibodi ulai terbentuk.
Dokter mungkin akan melakukan beberapa tes seperti:
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi B. burgdorferi.
Western Blot dapat digunakan untuk mengonfirmasi tes ELISA yang positif. Tes ini untuk memeriksa keberadaan antiboddi yang spesifik terhadap protein B. burgdorferi.
Pemeriksaan PCR dilakukan untuk mengevaluasi orang yang terjangkit penyakit Lyme dengan gejala sendi dan saraf.
Advertisement
Pengobatan penyakit Lyme akan lebih efektif jika dilakukan saat gejala awal muncul. Antibiotik akan diberikan 14-21 hari untuk mengeliminasi infeksi.
Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit ini meliputi:
Penyakit Lyme yang persisten atau kronik diatasi dengan pemberian antibiotik melaluli infus selama 14-21 hari.
Komplikasi penyakit Lyme dapat terjadi jika kondisi ini tidak diobati. Adapun komplikasi yang mungkin muncul antara lain:
Cara terbaik untuk yang bisa dilakukan sebagai pencegahan penyakit Lyme yaitu dengan menghindari daerah di mana kutu rusa tinggal. Kutu ini sendiri umumnya berkembang biak di daerah hutan yang lebat dengan rumput tinggi.
Beberapa tindakan pencegahan yang dapat membuat Anda terhindar dari penyakit Lyme, antara lain:
Jangan menganggap diri Anda kebal terhadap penyakit ini. Setiap orang dapat terkena penyakit Lyme lebih dari sekali.
Segera temui dokter jika Anda tergigit oleh kutu rusa dan mengalami gejala-gejala penyakit Lyme. Anda juga sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter walaupun gejalanya sudah menghilang karena hilangnya gejala-gejala tidak menandakan penyakitnya sembuh.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis penyakit Lyme agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved