1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Widiastuti
Kulit dan mata menjadi kekuningan pada penderita jaundice
Penyakit kuning adalah suatu kondisi ketika kulit, dan bagian putih pada mata menjadi berwarna kekuning-kuningan. Biasanya kebanyakan bayi yang baru lahir mengalami hal ini. Namun, orang dewasa juga dapat mengalaminya. Jaundice bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu kondisi dari beberapa penyakit yang mendasarinya. Penyakit kuning disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin, yaitu pigmen kuning yang terbuat dari pemecahan sel darah merah tua di dalam sel-sel hati. Biasanya, bilirubin dan sel darah merah yang sudah tua akan dibuang oleh hati secara bersamaan. Jaundice biasanya akan terlihat pada kulit atau mata ketika kadar bilirubin darah lebih dari 2,5-3 mg/dL.
Penyakit kuning pada orang dewasa dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Beberapa di antaranya bersifat serius dan berpotensi mengancam jiwa. Sementara itu pada bayi, dikenal adanya neonatal jaundice, sebuah kondisi yang seringkali dialami oleh bayi sehat dan akan hilang dengan sendirinya tanpa mengalami efek yang serius.
Penyakit kuning merupakan tanda yang jelas dari proses penyakit yang mendasarinya. Individu dengan penyakit kuning akan memiliki perubahan warna menjadi kuning pada kulit, selaput lendir dan bagian putih di mata. Namun gejala tersebut bersifat individual. Seseorang dengan penyakit kuning akan mengalami salah satu gejala berikut, di antaranya adalah:
Penyakit kuning disebabkan oleh penumpukan pigmen kuning (bilirubin) dalam tubuh. Kondisi ini terjadi ketika hati tidak dapat melakukan metabolisme bilirubin seperti yang seharusnya, yang dapat disebabkan oleh kerusakan pada hati. Kemungkinan lainnya, bilirubin tidak dapat mencapai saluran pencernaan untuk dikeluarkan melalui feses, sehingga menghasilkan feses berwarna pucat, terlalu banyak bilirubin di dalam hati, atau terlalu banyak sel darah merah tua dalam waktu yang sama. Penyakit kuning dapat terjadi pada individu berbagai usia dan bisa menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu. Penyakit kuning pada orang dewasa dapat terjadi karena berbagai alasan, misalnya:
Jaundice juga seringkali ditemukan pada bayi baru lahir, terutama pada bayi prematur, karena hati belum sepenuhnya matang sehingga terjadi penumpukan bilirubin.
Dokter akan menanyakan secara teliti tentang riwayat penyakit dan melakukan pemeriksaan fisik serta melakukan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya untuk mendiagnosis penyakit kuning, seperti pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah yang akan dilakukan, antara lain:
Tes darah dan tes urine juga dapat dilakukan untuk memeriksa hepatitis. Jika dokter menemukan tanda-tanda penyakit kuning, pemeriksaan tambahan akan dilakukan untuk membantu mendiagnosis kondisi yang mendasarinya. Dalam kasus tertentu, tes pencitraan dapat dilakukan untuk mengevaluasi kelainan hati, kandung empedu dan pankreas. Tes pencitraan tersebut, di antaranya adalah:
Pada bayi, tingkat jaundice biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan kadar bilirubin di dalam darah.
Advertisement
Pengobatan penyakit kuning bergantung pada kondisi yang mendasarinya. Setelah memberikan diagnosis, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Berikut ini penanganannya berdasarkan kondisi pasien.
Jaundice ringan pada bayi akan hilang dengan sendirinya dalam dua hingga tiga minggu. Sementara itu, jaundice sedang dan berat mungkin membutuhkan perawatan lebih lama di rumah sakit. Penanganan dapat dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin di dalam darah bayi melalui fototerapi, intravenous immunoglobulin (immunoglobulin intravena), exchange transfusion dengan mengambil sedikit darah lalu menggantinya dengan darah donor. Langkah ini dapat mengencerkan bilirubin dan antibodi dari ibu.
Tidak semua penyakit kuning dapat dicegah. Namun, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penyakit kuning, di antaranya adalah dengan cara:
Jika mengalami gejala-gejala penyakit kuning, segera berkonsultasi dengan dokter. Apabila bayi mengalami kondisi berikut ini, cari pertolongan darurat secepatnya.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved