1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyakit jantung yang umum dikenal adalah penyakit kardiovaskular yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, maupun stroke.
Penyakit jantung adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya kelainan jantung. Penyakit jantung yang umum dikenal adalah penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah kondisi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri di bagian dada (angina) atau stroke.
Jantung adalah organ yang tersusun dari otot. Jantung memerlukan suplai darah dalam jumlah yang cukup agar otot jantung dapat berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Selain dipompa ke seluruh tubuh, jantung juga memompa darah ke dirinya sendiri lewat pembuluh darah koroner.
Ketika salah satu atau lebih arteri koroner menyempit, akan menjadi sulit bagi darah mencapai jantung, terutama ketika pasien berolahraga. Hal ini akan menimbulkan gejala berupa nyeri dada, tekanan pada dada, atau sesak napas yang seringkali menjalar hingga ke bahu, lengan, atau leher. Gejala ini dikenal dengan nama angina.
Bila salah satu arteri koroner tersumbat total (biasanya karena adanya plak yang pecah dan menyebabkan gumpalan darah), suplai darah ke jantung akan hilang dan menyebabkan otot jantung mati. Hal inilah yang dikenal dengan serangan jantung. Angina atau serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Menurut WHO, sebanyak 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskular yang lazim ditemukan, di mana pada kondisi ini terjadi penyumbatan pada pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung.
Di Indonesia PJK merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%. Beberapa penyakit jantung lainnya adalah gangguan ritme jantung (arrhythmias), dan cacat jantung bawaan (congenital heart defects).
Terdapat berbagai jenis penyakit jantung, yaitu:
Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang paling sering ditemui. Kondisi ini terjadi ketika arteri yang menyuplai darah ke jantung tersumbat karena plak. Plak mengandung kolesterol dan zat lainnya. Pembuluh darah menjadi menyempit dan mengeras. Kondisi ini dikenal dengan istilah aterosklerosis.
Ketika aterosklerosis terjadi, aliran darah berkurang. Jantung juga menerima oksigen dan nutrisi yang lebih sedikit. Seiring berjalannya waktu, otot jantung melemah. Risiko seperti gagal jantung dan gangguan irama jantung akan terjadi.
Pasien dengan penyakit jantung bawaan lahir dengan gangguan jantung. Terdapat beberapa jenis penyakit jantung bawaan seperti gangguan katup jantung, gangguan septum, dan atresia.
Beberapa pasien dengan penyakit jantung bawaan tidak mengalami gejala apapun hingga terdeteksi pada medical check up.
Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berperan mengatur denyut jantung tidak bekerja dengan baik. Akhirnya, denyut jantung yang terjadi bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau sangat tidak teratur.
Pada kondisi ini, ruang jantung melebar ditandai dengan otot jantung yang melonggar dan menipis. Penyebab utama kardiomiopati dilatasi adalah riwayat serangan jantung, gangguan irama jantung, dan zat racun (toksin).
Hasilnya jantung akan melemah dan tidak dapat memompa darah dengan baik sehingga memicu aritmia, gumpalan darah di jantung, dan gagal jantung.
Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung terganggu. Hal ini dapat merusak otot jantung.
Penyebab utama serangan jantung adalah plak, gumpalan darah, atau keduanya di dalam pembuluh darah arteri koroner. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika pembuluh darah arteri mendadak menyempit.
Pada gagal jantung, jantung masih bekerja, tapi fungsinya tidak seoptimal biasanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit jantung koroner yang tidak ditangani, tekanan darah tinggi, atau aritmia. Penyakit-penyakit tersebut dapat mempengaruhi fungsi pompa jantung.
Kondisi ini biasanya terjadi karena penyakit genetik yang mempengaruhi otot jantung. Pada kondisi ini, dinding otot menebal dan kontraksi otot akan semakin sulit. Hal ini akan mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah.
Pasien dapat tidak mengalami gejala apapun, namun kondisi ini dapat menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu dan memicu berbagai masalah jantung.
Kondisi ini terjadi ketika katup mitral pada jantung tidak menutup dengan baik sehingga darah kembali lagi masuk ke dalam jantung. Darahpun tidak dapat dialirkan ke seluruh tubuh dengan normal.
Kondisi ini juga dapat memberikan tekanan lebih pada pembuluh darah vena dari paru-paru ke jantung. Semakin lama, jantung akan melebar dan menyebabkan gagal jantung.
Kondisi ini terjadi ketika katup mital tidak menutup dengan baik dan malahan keluar ke atrium kiri. Prolaps katup mitral akan memicu bising jantung. Kondisi ini biasanya tidak mengancam nyawa, namun beberapa kasus mungkin memerlukan pengobatan.
Pada stenosis aorta, katup pulmonal menebal dan tidak bisa membuka dengan baik. Hal ini membuat jantung sulit memompa darah dari ventrikel kanan ke pembuluh darah arteri pulmonal.
Beberapa pasien mengalami stenosis aorta sejak lahir. Kondisi ini juga dapat terjadi karena bekas luka ada jantung atau penumpukan deposit kalsium.
Penyakit Jantung | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Jantung |
Gejala | Nyeri dada seperti tertindih atau ditekan, sesak napas, detak jantung cepat |
Faktor risiko | Tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, obesitas |
Metode diagnosis | EKG, ekokardiogram, tes darah |
Pengobatan | Perubahan gaya hidup, obat-obatan, operasi |
Obat | Antikoagulan, antiplatelet, ACE inhibitor |
Komplikasi | Gagal jantung, serangna jantung, henti jantung mendadak |
Kapan harus ke dokter? | Mengalami gejala penyakit jantung seperti nyeri dada dan sesak napas |
Gejala pada penyakit jantung bergantung pada jenis penyakit jantung itu sendiri. Berikut merupakan gejala-gejala yang ditimbulkan berdasarkan jenis penyakit jantung:
Gejala penyakit kardiovaskular (atherosclerotic disease) bisa berbeda pada wanita dan pria. Pria lebih cenderung mengalami nyeri dada, sedangkan wanita biasanya hanya mengeluhkan rasa tidak nyaman di dada bersamaan dengan gejala lain seperti sesak napas, mual dan kelelahan berlebihan. Secara umum, gejala penyakit kardiovaskular diantaranya adalah:
Banyak orang yang tidak pernah didiagnosa menderita penyakit kardiovaskular tiba-tiba mengalami serangan jantung, angina, stroke, atau gagal jantung. Apabila Anda merasakan gejala tersebut atau mempunyai kekhawatiran akan risiko penyakit kardiovaskular, berkonsultasilah sedini mungkin dengan dokter.
Aritmia adalah detak atau irama jantung yang tidak normal; berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Gejalanya meliputi:
Gejala penyakit jantung karena cacat jantung bawaan. Cacat jantung kongenital atau bawaan yang serius biasanya dapat segera diketahui setelah bayi lahir. Gejala cacat jantung pada anak-anak termasuk:
Cacat jantung bawaan yang tidak begitu serius seringkali tidak terdiagnosis hingga anak tersebut memasuki usia balita atau bahkan dewasa. Gejalanya biasanya tidak kritis dan dapat berupa:
Gejala penyakit jantung karena kelemahan otot jantung (dilated cardiomyopathy) Pada tahap awal, mungkin tidak ada gejala yang muncul. Namun jika kondisinya memburuk, gejala-gejala yang akan muncul adalah:
Endokarditis adalah infeksi pada selaput dalam yang melapisi bilik dan katup jantung (endokardium). Gejalanya meliputi:
Jantung memiliki empat katup yaitu katup aorta, mitral, paru dan trikuspid. Katup ini membuka dan menutup aliran darah langsung melalui jantung.
Katup dapat rusak akibat berbagai kondisi yang menyebabkan penyempitan (stenosis), bocor (regurgitasi atau insufisiensi)atau penutupan yang tidak tepat (prolaps).
Gejala penyakit katup jantung umumnya meliputi:
Penyakit jantung bawaan terjadi ketika bayi masih di dalam kandungan. Beberapa penyakit jantung dapat bersifat serius dan terdiagnosis sejak dini. Beberapa jenis penyakit jantung ini tidak terdeteksi hingga bertahun-tahun.
Penyebab infeksi jantung yang paling sering adalah bakteri, virus, dan parasit. Infeksi tubuh yang tidak terkendali juga dapat merusak jantung bila tidak ditangani dengan baik.
Faktor risiko penyakit jantung antara lain:
Seiring bertambahnya usia, risiko kerusakan dan penyempitan pembuluh darah arteri serta melemah atau menebalnya otot jantung semakin besar.
Pria lebih rentan berisiko mengalami penyakit jantung. Risiko pada wanita meningkat setelah menopause.
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terutama bila orangtua mengalami penyakit jantung dalam usia relatif muda (55 tahun bagi pria dan 65 tahun bagi wanita).
Kandungan nikotin mengeraskan pembuluh darah dan karbon monoksida akan merusak bagian dalam pembuluh darahnya, membuat pasien lebih rentan mengalami aterosklerosis. Serangan jantung lebih umum ditemukan pada perokok dibandingkan nonperokok.
Pola makan yang kaya lemak, garam, gula, dan kolesterol dapat memicu perkembangan penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri dan menyempitkan pembuluh darah.
Kadar kolesterol darah tinggi dapat memicu risiko pembentukan plak dan aterosklerosis.
Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Obesitas atau berat badan berlebihan dapat memperberat faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Olahraga yang kurang berkaitan dengan banyak jenis penyakit jantung dan faktor risikonya.
Stres dapat merusak pembuluh darah arteri dan merusak faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dan kontrol rutin ke dokter gigi sangat penting. Bakteri dari gigi dapat memasuki pembuluh darah dan menuju jantung menyebabkan infeksi (endokarditis).
Pemeriksaan untuk menentukan diagnosis penyakit jantung tergantung pada kondisi pasien. Tes ini bisa berupa:
Dokter akan menanyakan gejala serta riwayat penyakit jantung dalam keluarga pasien.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda penyakit jantung.
ECG atau EKG membantu dokter mendeteksi ketidakteraturan dalam irama dan struktur jantung.
Holter monitoring adalah perangkat portabel yang dipakai untuk merekam EKG berkelanjutan, biasanya selama 24 jam hingga 72 jam. Pemantauan ini digunakan untuk mendeteksi ketidakteraturan irama jantung yang tidak ditemukan selama ujian EKG.
Pemeriksaan non invasif ini mencakup USG dada yang hasilnya menunjukkan rinci struktur dan fungsi jantung.
Jenis tes ini berfokus pada peningkatan detak jantung karena olahraga atau obat-obatan saat dilakukannya tes, serta memeriksa bagaimana jantung merespon.
Tes ini membantu dokter melihat aliran darah melalui jantung, pembuluh darah dan katup dan dapat memeriksa kelainan.
Tes ini sering digunakan untuk memeriksa masalah jantung.
Untuk tes ini, pasien berbaring di atas meja di dalam mesin seperti tabung panjang yang menghasilkan medan magnet. Medan magnet menghasilkan gambar untuk membantu dokter mengevaluasi jantung.
Advertisement
Pengobatan penyakit jantung bervariasi tergantung kondisi, baik untuk penyakit jantung pada wanita maupun pria. Misalnya, jika mengalami infeksi jantung, dokter akan memberikan antibiotik. Secara umum perawatan untuk penyakit jantung biasanya termasuk:
Beberapa caranya antara lain:
Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengendalikan penyakit jantung.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan antara lain antikoagulan, antiplatelet, angiotensin-converting enzyme inhibitors, angiotensin II receptor blockers, angiotensin receptor neprilysin inhibitors, beta-blockers, calcium channel blockers, obat penurun kolesterol, digitalis, diuretik, dan vasodilator.
Jika obat-obatan belum cukup maka dokter mungkin merekomendasikan prosedur khusus atau operasi. Jenis prosedur tergantung pada jenis penyakit dan tingkat kerusakan pada jantung.
Komplikasi penyakit jantung antara lain:
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah sesuai kebutuhan tubuh. Gagal jantung dapat disebabkan oleh berbagai jenis penyakit jantung, seperti penyakit jantung bawaan, penyakit kardiovaskular, penyakit katup jantung, infeksi jantung, atau kardiomiopati.
Gumpalan darah yang menyumbat aliran darah lewat pembuluh darah yang menyuplai jantung (pembuluh darah koroner) akan menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini akan merusak otot jantung.
Faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular juga dapat menyebabkan stroke. Stroke adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri di otak menyempit atau tersumbat sehingga suplai darah ke otak menjadi sedikit.
Komplikasi serius yang dapat terjadi adalah aneurisma, adanya benjolan pada dinding pembuluh darah arteri. Aneurisma yang pecah dapat menimbulkan perdarahan yang mengancam nyawa.
Pada kondisi ini, bagian tungkai terutama kaki tidak mendapat asupan darah yang cukup. Hal ini akan menyebabkan gejala seperti nyeri kaki ketika berjalan.
Henti jantung adalah berhentinya fungsi jantung, napas, dan kesadaran secara mendadak yang sering disebabkan oleh gangguan irama jantung.
Jenis penyakit jantung tertentu, seperti cacat jantung, tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah banyak jenis penyakit jantung, diantaranya:
Carilah perawatan medis darurat jika Anda memiliki gejala penyakit jantung, seperti:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Anda juga dapat meminta keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyakit jantung. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved