31 Agt 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah arteri
Untuk mendiagnosis penyakit jantung koroner, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Ini meliputi tanya jawab soal riwayat kesehatan pasien dan keluarga, gejala yang dirasakan, tes darah, serta tes lainnya.
Berikut adalah pemeriksaan lab jantung koroner yang mungkin dilakukan:
Elektrokardiogram adalah tes untuk mengukur aktivitas listrik jantung. EKG akan membantu menunjukkan seberapa cepat atau lambat jantung berdetak.
Berikut adalah kemungkinan hasil EKG saat seseorang punya jantung koroner:
USG jantung atau echo jantung adalah pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk melihat anatomi, ukuran, fungsi, aliran darah, serta gangguan pada jantung.
Ekokardiogram juga bisa menunjukkan bagaimana sirkulasi darah dari jantung dan katup jantung.
Dokter akan mendiagnosis jantung koroner dengan pemeriksaan tes stres jantung.
Tujuannya untuk mengukur fungsi kerja jantung saat menjalani aktivitas fisik.
Tes ini dilakukan apabila gejala sering muncul saat berolahraga. Pasien akan diminta berjalan di atas treadmill atau mengayuh sepeda statis sambal menggunakan alat EKG.
Tes stres nuklir mirip dengan tes latihan jantung, tetapi dengan menambahkan gambar ke rekaman EKG. Ini akan menunjukkan bagaimana darah mengalir ke otot jantung saat beristirahat.
Caranya, dengan memasukkan pelacak radioaktif melalui infus.
Dokter juga mungkin akan mendiagnosis jantung koroner dengan melakukan CT scan jantung.
CT scan jantung bisa menunjukkan penumpukan kalsium dan penyumbatan di arteri jantung.
Kateterisasi jantung merupakan tes yang menggunakan kateter dan pewarna khusus untuk melihat gambar jantung, pembuluh darah, serta penyumbatannya.
Apabila diperlukan, pemeriksaan ini juga bisa sekaligus memasang ring jantung untuk menjaga arteri tetap terbuka.
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved