1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit jantung asianotik terjadi sejak lahir
Penyakit jantung asianotik adalah kelainan atau cacat jantung bawaan alias congenital heart disease yang diderita sejak lahir. Kelainan ini berdampak pada dinding atrium atau ventrikel jantung, katup jantung, serta pembuluh-pembuluh darah besar.
Penyakit jantung asianotik biasanya tidak mengganggu jumlah oksigen maupun darah yang dialirkan pada jaringan-jaringan dalam tubuh. Pada bayi, kondisi ini mungkin tanpa gejala.
Kondisi ini bisa juga terdeteksi ketika anak tidak bisa berolahraga, mengalami keterlambatan pertumbuhan, dan memiliki gejala gagal jantung.
Proses penentuan seseorang apakah mengalami kondisi ini atau tidak biasanya dilakukan dengan prosedur pencitraan. Untuk mengatasi kondisi ini, beberapa metode bisa dilakukan oleh dokter termasuk pembedahan. Beberapa komplikasi juga mungkin muncul pada penderita penyakit ini.
Beberapa gejala yang umumnya ditemukan pada penderita penyakit jantung asianotik antara lain:
Penyakit jantung asianotik dapat dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan jenis kerusakan atau cacat yang terjadi, yaitu:
Ventricular septal defect ditandai dengan adanya lubang pada dinding yang memisahkan ruang-ruang jantung bagian bawah. Lubang ini biasanya berukuran sebesar lubang jarum, maupun bisa juga berupa hilangnya dinding di antara kedua ruang jantung.
Atrial septal defect (ASD) ditandai dengan lubang pada dinding yang memisahkan ruang jantung di bagian atas. Pada cacat jantung bawaan ini, darah yang kaya akan oksigen yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh, mengalir dari salah satu sisi jantung ke sisi jantung yang lain.
Darah tersebut lalu dipompa menuju paru-paru dan mengakibatkan salah satu sisi jantung bekerja dengan lebih keras. Apabila atrial septal defect (ASD) menciptakan kerusakan yang luas, gagal jantung kemungkinan dapat terjadi, meskipun hal ini tidak umum ditemukan pada anak-anak.
Atrioventricular septal defect adalah cacat jantung bawaan yang ditandai dengan adanya lubang di antara empat ruang jantung. Lubang ini terjadi karena kegagalan jaringan pada jantung untuk menyatu selama masa perkembangan janin.
Patent ductus arteriosus (PDA) terjadi ketika ada ductus arteriosus yang terbuka. Ductus arteriosus merupakan pembuluh darah pada janin yang menghubungkan arteri di paru-paru dengan aorta.
Normalnya, ductus arteriosus akan menutup pada saat bayi baru mulai bernapas. Namun pada pasien patent ductus arteriosus, pembuluh darah ini tidak menutup sempurna.
Pulmonary valve stenosis ditandai dengan penyempitan katup jantung di bagian ruang jantung kanan bawah dan arteri di paru-paru. Kondisi ini memicu kinerja jantung yang lebih berat untuk memompa darah.
Aortic valve stenosis adalah penyakit jantung bawaan yang ditandai dengan penyempitan katup jantung di bagian ruang jantung kiri bawah dan aorta yang menyuplai darah ke seluruh tubuh.
Akibat penyempitan katup jantung tersebut, sisi jantung bagian kiri akan memompa dengan lebih keras untuk mendapatkan suplai darah yang cukup.
Aortic valve stenosis juga dapat terjadi pada orang berusia lanjut dengan gejala berupa katup jantung yang mengeras serta menebal akibat penumpukan kalsium.
Coarctation of the aorta merupakan cacat jantung bawaan yang ditandai dengan penyempitan atau terjepitnya beberapa pembuluh darah besar (aorta). Akibatnya, jantung memompa lebih keras sehingga dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi, gagal jantung, maupun komplikasi-komplikasi lain.
Beberapa faktor risiko penyakit jantung asianotik terkait dengan sindrom genetik dan kromosom. Beberapa sindrom tersebut biasanya diturunkan melalui keluarga.
Kelainan kromosom atau sindrom genetik yang mungkin berpengaruh antara lain:
Konsumsi obat-obatan tertentu, bahan kimia, dan infeksi (seperti rubella) selama kehamilan juga diduga terkait dengan hal ini. Selain itu, tidak terkontrolnya gula darah selama kehamilan mungkin meningkatkan risiko.
Penyakit jantung asianotik merupakan penyakit atau cacat jantung bawaan (diderita sejak lahir). Oleh karena itu, penyakit ini biasanya sudah dapat terdeteksi melalui beberapa ultrasonografi (USG) selama masa kehamilan.
Apabila cacat ditemukan, dokter kandungan akan bekerja sama dengan dokter jantung anak, dokter bedah, dan dokter spesialis lain pada saat sang ibu melahirkan.
Advertisement
Pengobatan penyakit jantung bawaan asianotik diatasi tergantung penyebabnya masing-masing yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dokter bisa menganjurkan beberapa penanganan berikut:
Komplikasi penyakit jantung asianotik bisa muncul terutama jika terlambat melakukan pengobatan. Beberapa komplikasi yang mungkin muncul meliputi:
Tidak ada cara mencegah penyakit jantung asianotik yang spesifik. Pasalnya, penyebab penyakit ini juga belum diketahui dengan jelas.
Namun untuk meminimalisir risiko penyakit jantung asianotik, para ibu hamil disarankan untuk:
Segera konsultasikan pada dokter apabila ada gejala-gejala yang mengarah pada penyakit jantung asianotik. Langkah ini bertujuan mencegah komplikasi penyakit jantung asianotik di kemudian hari.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis penyakit jantung asianotik agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved