1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyakit Graves menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid dalam tubuh (hipertiroidisme).
Penyakit Graves merupakan penyakit gangguan sistem kekebalan (sistem imun) tubuh yang membuat kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid di dalam tubuh (hipertiroidisme). Penyakit Graves merupakan penyebab hipertiroidisme yang paling sering ditemukan.
Penyakit Graves lebih sering ditemukan pada wanita berusia 40-60 tahun dan jika tidak cepat ditangani dapat menyebabkan gejala-gejala yang lebih serius meliputi penurunan berat badan, depresi, dan kelelahan mental atau fisik.
Penyakit Graves adalah salah satu jenis penyakit autoimun. Artinya, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya bekerja melindungi tubuh, secara keliru mengenali sel dalam tubuh sebagai musuh atau benda asing sehingga berbalik menyerang. Dalam penyakit Graves, sel pertahanan tubuh menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkannya menjadi terlalu aktif memproduksi hormon tiroid.
Hormon tiroid memiliki peran yang penting dalam berbagai proses kimia (metabolisme) tubuh, sehingga ketika kadarnya melebihi normal, proses-proses tersebut menjadi terganggu serta dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan berbagai jaringan seperti sistem saraf dan otak, menimbulkan gejala seperti jantung yang berdebar-debar, atau suhu tubuh yang meningkat.
Tanda dan gejala umum penyakit Graves dapat meliputi:
Sekitar 30% penderita penyakit Graves menunjukkan beberapa tanda dan gejala yang dikenal sebagai oftalmopati Graves. Oftalmopati Graves disebabkan karena adanya peradangan dan kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang memengaruhi otot dan jaringan di sekitar mata. Tanda dan gejalanya termasuk:
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Pada penyakit gangguan kekebalan tubuh (autoimun) seperti penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh mulai melawan jaringan dan sel yang sehat di dalam tubuh.
Sistem kekebalan atau sistem imun biasanya menghasilkan protein yang dikenal sebagai antibodi untuk melawan benda asing seperti virus dan bakteri. Antibodi ini diproduksi khusus untuk menargetkan benda asing tertentu.
Dalam penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh secara keliru menghasilkan antibodi yang disebut TSI (thyroid-stimulating immunoglobulins) yang menargetkan dan menyerang sel-sel tiroid sehat tubuh sendiri.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang menderita penyakit Graves antara lain:
Baca juga: Perempuan 8x Lebih Berisiko, Apa Beda Gejala Hipertiroid dengan Laki-Laki?
Diagnosis penyakit Graves dapat melalui beberapa pemeriksaan berikut:
Terdapat beberapa tes laboratorium lain untuk mengukur kadar antibodi yang diketahui menyebabkan penyakit Graves. Tes ini biasanya tidak diperlukan untuk membuat diagnosis, tetapi hasil negatif mungkin menunjukkan adanya penyakit lain yang dapat menyebabkan hipertiroidisme.
Baca jawaban dokter: Bagaimana membaca hasil pemeriksaan hormon tiroid?
Advertisement
Tujuan pengobatan pada penyakit Graves adalah untuk menghambat produksi hormon tiroid atau untuk menghambat efek hormon pada tubuh. Beberapa pengobatan termasuk:
Hal ini akan menyebabkan kelenjar tiroid untuk mengecil dan gejala berkurang secara bertahap. Terapi radioiodine tidak dianjurkan kepada wanita hamil, wanita yang sedang menyusui, atau pasien dengan masalah kesehatan mata karena dapat meningkatkan risiko terjadinya oftalmopati Graves atau memperburuk gejala yang sudah ada. Karena perawatan ini menyebabkan aktivitas kelenjar tiroid untuk menurun, pasien mungkin memerlukan perawatan lanjut untuk menyuplai tubuh dengan hormon tiroid sintetis.
Risiko pembedahan termasuk kemungkinan terjadinya kerusakan pada saraf yang menjembatani pita suara dan kelenjar paratiroid (kelenjar kecil yang terletak berdekatan dengan kelenjar tiroid) yang bekerja untuk menghasilkan hormon pengatur kadar kalsium di dalam darah.
Gejala oftalmopati Graves yang berat dapat diatasi dengan menggunakan kortikosteroid. Perawatan dengan kortikosteroid, seperti prednisone, dapat mengurangi pembengkakan di belakang bola mata.
Efek samping yang dapat terjadi termasuk retensi cairan, peningkatan kadar gula darah, dan peningkatan tekanan darah. Selain itu ada kacamata prisma yang dapat memperbaiki gejala pengelihatan ganda dalam oftalmopati Graves.
Jika mata merah dan bengkak di pagi hari, tidurlah dengan kepala yang sedikit terangkat. Kenakan kacamata gelap untuk melindungi mata dari cahaya terang, sinar matahari, dan angin. Makan dan olahraga secara teratur serta kelola stres dengan baik untuk mengurangi gejala.
Baca juga: Pilihan Olahraga untuk Penderita Hipertiroid Tiroid agar Tetap Sehat dan Bugar
Jika tidak diobati dengan baik, penyakit Graves dapat berujung pada komplikasi seperti:
Meskipun penyakit Graves tidak dapat dicegah, deteksi dini dapat membantu pasien mencari pengobatan lebih cepat. Lakukan pemeriksaan leher teratur dengan meraba ada atau tidaknya tonjolan atau pembesaran di leher saat menelan.
Jika berisiko tinggi terhadap penyakit Graves (misalnya karena ada riwayat penyakit Graves di keluarga), cobalah perbaiki gaya hidup dengan menghindari merokok dan mengurangi stres. Bermeditasi dan berolahragalah secara teratur, atau melakukan aktivitas yang disukai dan yang menenangkan.
Kunjungi dokter jika Anda mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter Anda dapat mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Anda. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis penyakit Graves agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved