14 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Payudara turun dapat diukur berdasarkan letak putingnya ke lipatan bawah payudara (inframammary crease).
Payudara kendur adalah salah satu masalah umum yang dialami sebagian besar wanita. Dalam istilah medis, payudara kendur disebut dengan ptosis payudara. Umumnya, hal ini terjadi secara alami sebagai bagian dari proses penuaan.
Meski begitu, tidak dapat dipastikan pada usia berapa wanita bisa mengalami kondisi ini. Bahkan pada rentang usia yang terbilang muda, seperti umur 20-an pun, payudara seorang wanita dapat mulai mengendur.
Selain akibat penuaan, beberapa faktor lain juga dapat menjadi penyebab payudara kendur atau turun. Antara lain pengaruh hormon, faktor keturunan bahkan kebiasaan merokok.
Bagi Anda yang merasa bentuk payudaranya terlihat turun, jangan terburu-buru menganggap payudara telah kendur. Pasalnya, payudara memang memiliki berbagai bentuk dan ukuran.
Suatu studi yang meneliti tentang klasifikasi ptosis dada mengemukakan suatu metode pengukuran terkait letak payudara. Pada penelitian tersebut, payudara natural yang dinyatakan ideal secara estetik adalah yang letak putingnya memiliki jarak 5-7 cm dari lipatan bawah payudara (inframammary fold).
Sementara payudara yang kendur diklasifikasikan sebagai berikut:
Perubahan pada payudara seperti payudara turun biasanya jarang bersifat berbahaya, tetapi dapat menyebabkan penurunan kepercayaan diri dan mempengaruhi kualitas hidup. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi payudara kendur baik dengan cara non operasi maupun operasi.
Adapun jenis penanganan payudara kendur akan diberikan berdasarkan penyebabnya. Oleh karena itu, mengetahui penyebabnya adalah langkah utama guna mendapatkan perawatan yang paling tepat.
Ligamen di payudara, yang disebut ligamen Cooper berfungsi untuk mengangkat dan menopang payudara. Seiring waktu, ligamen ini dapat meregang dan menyebabkan payudara kendor. Kulit yang kendur atau hilangnya elastisitas kulit juga dapat menyebabkan payudara melorot dan turun.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kapan perubahan ini akan terjadi dan tingkat keparahannya. Berikut sejumlah penyebab payudara kendor.
Penuaan adalah penyebab paling umum dari payudara kendur. Terutama setelah wanita memasuki usia menopause. Ketika seorang wanita bertambah tua, ligamen akan secara alami meregang dan kehilangan elastisitasnya. Akibatnya, volume payudara dapat berubah karena sistem pendukung jaringan dan lemak yang menopangnya juga berkurang kekuatannya.
Kenaikan berat badan dalam jumlah besar dapat menyebabkan peregangan payudara yang ekstrem. Sementara itu, penurunan berat badan dalam jumlah banyak di waktu yang singkat dapat memengaruhi kandungan lemak pada jaringan payudara. Akibatnya, kulit yang tadinya diisi oleh jaringan lemak menjadi melorot dan pada akhirnya dapat mengurangi kekencangan payudara. Sebuah studi pernah membuktikan hal tersebut. Penelitian tersebut dilakukan terhadap peserta yang telah mengalami penurunan berat badan lebih dari 22 kg.
Payudara yang memiliki bentuk lebih kecil dengan bagian bawah yang lebih bulat cenderung mempertahankan bentuknya dengan lebih baik daripada payudara yang berukuran lebih besar.
Bentuk dan ukuran payudara dapat diwariskan dalam keluarga. Faktor genetik juga dapat memengaruhi kekuatan ligamen Cooper seseorang.
Olahraga yang melibatkan banyak gerakan dada dapat memberikan tekanan ekstra pada ligamen payudara. Jika payudara, terutama yang berukuran besar, tidak memiliki dukungan yang tepat, maka dapat menyebabkan peregangan ligamen yang mengarah pada payudara kendur.
Semakin banyak anak yang dimiliki seorang wanita, payudaranya juga semakin sering mengalami peregangan. Hal ini tidak berhubungan dengan proses menyusui. Pada kehamilan terjadi perubahan hormonal yang turut memengaruhi kelenjar susu pada sang ibu. Hal tersebut kemudian mengarah pada kendurnya payudara.
Kolagen merupakan protein yang memiliki fungsi membentuk struktur, kekenyalan, dan peregangan pada kulit, termasuk di bagian payudara. Apabila seseorang memiliki kadar kolagen yang rendah, maka fungsinya pun dapat terganggu. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan rendahnya kadar kolagen adalah Sindrom Ehlers-Danlos. Penyakit langka ini terjadi akibat adanya gangguan terkait fungsi kolagen karena cacat genetik.
Kadar estrogen yang rendah juga dapat menyebabkan jaringan ikat di payudara kehilangan elastisitasnya. Perubahan ini dapat menyebabkan payudara tampak lebih kecil dan terlihat melorot atau kendur.
Merokok menyebabkan kulit kehilangan elastisitas, sehingga perokok lebih mungkin mengalami payudara turun.
Gravitasi juga dapat berperan dalam menarik payudara ke arah bawah. Secara prinsip, ukuran payudara yang besar menyebabkan kemungkinan kendur yang lebih tinggi, semata-mata karena massa payudara yang lebih berat lebih rentan pula terhadap gravitasi.
Meski begitu, suatu penelitian yang mengamati efek gravitasi terhadap mengendurnya payudara wanita di tahun 2020 mengemukakan, bahwa gravitasi bukan merupakan faktor tunggal terhadap mengendurnya payudara.
Pada studi tersebut diungkapkan bahwa payudara yang berukuran lebih besar memang mengalami perubahan bentuk akibat gravitasi. Namun, faktor lain seperti kencang atau lembeknya payudara juga turut berkontribusi.
Advertisement
Meski umumnya payudara kendur tidak berbahaya, berkonsultasilah pada dokter apabila payudara kendur atau turun yang Anda alami menimbulkan kondisi seperti berikut ini:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved