logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kelamin

Paronikia

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Penyebab paronikia adalah infeksi bakter atau jamur di sekitar kuku tangan dan kaki

Paronikia terbagi menjadi paronikia akut dan kronis

Pengertian paronikia

Paronikia adalah infeksi kulit yang terjadi di sekitar kuku tangan dan kaki. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur, atau bahkan gabungan keduanya. Kuku yang terinfeksi biasanya terlihat tidak normal, berubah warna, dan membengkak.

Paronikia dibagi menjadi akut dan kronis. Paronikia kronis hampir selalu terjadi di sekitar kuku jari tangan dan gejalanya bisa muncul secara perlahan. Umumnya gejala dapat berlangsung berminggu-minggu.

Paronikia akut dapat terjadi di jari tangan atau kaki. Gejalanya muncul secara mendadak, tapi biasanya hanya berlangsung selama satu atau dua hari.

Paronikia bisa diobati sampai kuku yang terinfeksi kembali ke kondisi normal. Akan tetapi, jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan kuku hilang sebagian atau bahkan seluruhnya.

Tanda dan gejala paronikia

Pada umumnya, tanda dan gejala paronikia meliputi:

  • Rasa sakit pada area yang terjangkit.
  • Kulit berubah kemerahan dan membengkak.
  • Kulit melepuh dan bernanah.

Gejala-gejala tersebut biasanya dialami di kutikula atau pada kuku itu sendiri.

Apabila infeksi diakibatkan oleh jamur, biasanya ada gejala tambahan yang menyusul muncul antara lain:

  • Kuku terlihat terpisah
  • Kuku berubah bentuk
  • Kuku memiliki warna yang tidak biasa.

Sedangkan paronikia yang disebabkan bakteri biasanya terjadi secara mendadak. Jika infeksi menyebar ke seluruh tubuh, terdapat pula tanda dan gejala lain, yakni:

  • Demam dan menggigil
  • Munculnya garis-garis merah di sepanjang kulit
  • Pada area terjangkit, kulit akan menjadi lembap
  • Nanah pada kuku
  • Nyeri pada kuku dan sekitarnya 
  • Kuku terasa hangat saat disentuh
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Rasa tidak enak badan

Penyebab paronikia

Paronikia biasanya terjadi saat kuku mengalami cedera. Saat cedera, lapisan pelindung di bagian dasar kuku yang disebut kutikula akan rusak dan mengalami luka. Akibatnya, mikroorganisme seperti bakteri ataupun jamur bisa masuk ke bawah kulit kuku dan akhirnya menyebabkan infeksi.

Umumnya, bakteri yang dapat menjadi penyebab paronikia tersebut berjenis Staphylococcus aureus atau Staphylococcus enterococcus. Infeksi bakteri tersebut biasanya menyebabkan paronikia akut. Sedangkan paronikia kronis lebih sering diakibatkan oleh infeksi jamur candida.

Adapun penyebab rusaknya kutikula dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti:

  • Mewarnai kuku.
  • Mengalami cantengan (kuku tumbuh ke dalam).
  • Tidak memotong kuku secara teratur atau memotongnya dengan cara yang salah.
  • Kuku sering terpapar air atau produk pembersih, sehingga mengalami peradangan atau iritasi.

Selain karena infeksi, paronikia juga bisa menjadi tanda dan gejala dari kondisi lain, seperti:

  • Psoriasis kuku
  • Anemia defisiensi besi
  • Kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme) atau tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Komplikasi diabetes
  • Komplikasi penyakit jantung, paru-paru, atau hati

Efek samping beberapa jenis obat juga dapat mengakibatkan gangguan kuku seperti paronikia.

Diagnosis paronikia

Diagnosis paronikia dapat dilakukan dengan beberapa langkah pemeriksaan berikut:

  • Tanya jawab
    Dokter akan bertanya mengenai gejala serta riwayat gangguan kulit. Selanjutnya dokter akan memantau dan mengamati kuku pasien secara detail apabila ada kerusakan yang terjadi di area tersebut.
  • Pemeriksaan laboratorium
    Sebagai pemeriksaan penunjang, dokter mungkin akan mengambil sampel nanah dari bagian yang terinfeksi, yang kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tes ini berfungsi untuk menentukan jenis infeksi dan pengobatan yang tepat.

Advertisement

Cara mengobati paronikia

Pada umumnya, pengobatan paronikia mencakup:

 

  • Obat-obatan

 

Jika paronikia disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik seperti kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole, sefalosporin, clindamycin, atau gabungan amoxicillin-clavulanate.

Selain itu, obat oles yang mengandung antibiotik seperti asam fusidat juga dapat diberikan untuk kasus infeksi yang tidak terlalu parah. 

Sedangkan apabila penyebabnya adalah infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat minum atau salep antijamur seperti clotrimazole dan terbinafine.

 

  • Perawatan nanah

 

Apabila jaringan sekitar kukuyang terinfeksi bernanah, Anda dapat merendam area tersebut dengan air hangat beberapa kali sehari dan mengeringkannya. Tindakan ini dapat membantu nanah keluar dengan sendirinya.

Jika kondisinya makin parah, dokter mungkin akan melakukan operasi abses cairan. Prosedur ini bertujuan untuk mengeluarkan nanah agar dapat mempercepat proses penyembuhan. Selain itu sebagian kulit dan kuku di area bernanah biasanya ikut diangkat untuk mengurangi penyebaran infeksi.

Komplikasi

Paronikia dapat berujung pada beberapa komplikasi jika tidak ditangani dengan baik, yaitu:

  • Abses kulit, kondisi di mana nanah menumpuk pada atau di dalam kulit
  • Perubahan permanen pada bentuk kuku
  • Menyebarnya infeksi dari kuku menuju ke otot, tulang, atau bahkan aliran darah

Cara mencegah paronikia

Untuk mencegah paronikia terjadi, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Merawat kuku dan kulit di sekitar kuku dengan benar.
  • Hindari merusak kuku atau ujung jari yang dapat menyebabkan cedera. Pertumbuhan kuku yang lambat dapat mengakibatkan cedera lebih lama sembuhnya, bahkan hingga berbulan-bulan.
  • Jangan menggigit atau mengorek kuku.
  • Lindungi kuku dari paparan deterjen dan bahan kimia dengan menggunakan sarung tangan karet atau plastik.
  • Bawa alat sendiri saat hendak akan manikur ke salon kuku. Saat proses manikur berlangsung lindungi kutikula Anda agar tidak tersentuh.

Untuk meminimalkan risiko kerusakan pada kuku:

  • Menjaga kuku jari tangan agar tetap halus dengan memotongnya seminggu sekali. Ada baiknya pemotongan kuku dilakukan setelah mandi, saat kuku dalam keadaan yang lebih lembut dibanding biasanya. Kuku jari tangan sebaiknya dipotong dalam potongan agak melengkung.
  • Untuk kuku jari kaki, sebaiknya dipotong sebulan sekali, dalam potongan lurus dan tidak dipotong terlalu ke dalam.
  • Tidak menggunakan alat pemotong kutikula untuk menghindari risiko rusaknya jaringan kulit di bagian dasar kuku.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera berkonsultasi dengan dokter apabila Anda mengalami tanda dan gejala paronikia. di samping itu, Anda juga perlu berkonsultasi pada dokter apabila pengobatan yang telah diterima tidak membuahkan hasil sehingga paronikia tak kunjung sembuh. 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait paronikia?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis paronikia agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

cantenganparonikia

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved