1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Miranda Rachellina
Kesemutan digambarkan dengan sensasi nyeri, kebas, atau ditusuk jarum.
Parestesia atau kesemutan merupakan sensasi kebas atau panas pada suatu bagian tubuh tanpa adanya penyebab yang jelas. Kondisi ini umumnya terjadi pada lengan, telapak tangan atau kaki, namun juga dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya. Parestesia merupakan kondisi yang umum terjadi, kondisi ini biasanya sering digambarkan seperti sensasi ditusuk jarum atau kesemutan.
Kondisi ini disebabkan tekanan pada saraf yang umumnya dilakukan secara tidak sengaja. Parestesia umumnya bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya ketika berganti posisi. Jika parestesia berlangsung secara terus-menerus, kondisi ini dapat mengindikasikan adanya kelainan yang memerlukan penanganan medis.
Parestesia umumnya terjadi pada area berikut, antara lain:
Sensasi yang ditimbulkan dapat bervariasi, antara lain:
Parestesia dapat bersifat akut maupun kronis. Parestesia kronis dapat menyebabkan nyeri yang menusuk dan menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada daerah yang terkena.
Hampir semua orang pernah mengalami kesemutan, misalnya ketika terlalu lama berada di suatu posisi. Umumnya penyebab kesemutan adalah terjadinya tekanan pada saraf tertentu, namun terdapat kondisi lainnya yang dapat mengakibatkan parestesia antara lain:
Kesemutan pada tangan umum terjadi dan biasanya bukan merupakan kondisi serius, serta akan menghilang dengan sendirinya. Misalnya, Anda bisa mengalami kesemutan ketika menyandarkan kepala di tangan untuk waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan penekanan saraf di tangan.
Beberapa penyebab tangan kesemutan lainnya yang perlu diperhatikan adalah:
Baca juga: Kepala Kesemutan, Penyebab dan Cara Mengatasinya yang Tepat
Sebelum melakukan diagnosis, dokter biasanya akan menanyakan informasi tertentu yang berkaitan dengan riwayat medis dan gejala yang dialami pasien. Jika diperlukan, dokter mungkin akan merekomendasikan pasien untuk melakukan beberapa tes pemeriksaan fisik seperti:
Advertisement
Penanganan parestesia bergantung pada penyebab terjadinya. Jika terdapat masalah atau kondisi medis yang mendasari kondisi ini, maka pengobatan akan ditujukan untuk menangani akar permasalahannya terlebih dahulu yang secara bersamaan dapat mengurangi dan menangani gejala parestesia.
Berbagai pengobatan yang umumnya dilakukan untuk menangani parestesia antara lain:
Komplikasi dan risiko apabila tidak diobati
Parestesia yang dialami dalam jangka waktu yang singkat dan bersifat sementara jarang menyebabkan kerusakan permanen atau penyakit serius.
Namun, jika saraf terjepit dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen, nyeri kronis bahkan kelumpuhan.
Baca juga: 5 Vitamin untuk Kebas dan Kesemutan yang Bisa Anda Konsumsi
Pencegahan parestesia umumnya dilakukan untuk menghindari penekanan saraf yang disebabkan postur atau posisi tubuh yang kurang baik. Seperti contohnya ketika tertidur dengan menekan salah satu sisi tangan dalam waktu yang lama. Untuk mencegah parestesia, Anda dapat melakukan hal-hal berikut,
Jika Anda mengidap diabetes atau penyakit kronis lainnya sebaiknya Anda melakukan check-up rutin untuk mengurangi risiko Anda mengalami parestesia.
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika tanda atau gejala yang Anda alami berlangsung lebih dari beberapa hari dan tidak membaik setelah mengonsumsi obat-obatan.
Sebelum berkonsultasi dengan dokter sebaiknya Anda menyiapkan hal berikut untuk memudahkan dokter dalam memahami kondisi Anda. Beberapa hal tersebut antara lain:
Dalam berkonsultasi, Anda juga dapat membawa saudara atau keluarga untuk membantu memberikan informasi tambahan terkait kondisi Anda.
Ketika berkonsultasi, dokter mungkin akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk memahami kondisi Anda, antara lain
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved