logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Parafimosis

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Parafimosis adalah kondisi ketika kulit yang menutup penis (kulup) tidak dapat kembali pada posisi semula setelah ditarik.

Parafimosis hanya dialami oleh pria yang tidak disunat.

Pengertian parafimosis

Parafimosis adalah kondisi ketika kulit yang menutup penis (kulup) tidak dapat kembali pada posisi semula setelah ditarik. Kondisi ini hanya dialami oleh pria yang tidak disunat.

Parafimosis menyebabkan kulup dan kepala penis menjadi bengkak dan tersumbat sehingga memperlambat atau menghentikan aliran darah menuju kepala penis, sehingga kepala penis menjadi bengkak, sakit dan berwarna merah gelap atau biru.

Kondisi ini merupakan kondisi yang serius dan darurat, sehingga harus ditangani sesegera mungkin. Perawatan paraphimosis melibatkan pengurangan edema (penumpukan cairan) di penis diikuti dengan berbagai prosedur medis untuk mengembalikan kulup (preputium) ke posisi aslinya.

Baca juga: Perbedaan Penis Disunat dan Tidak: Ukuran, Sensitivitas, hingga Risiko Infeksi

Tanda dan gejala parafimosis

Gejala utama yang ditimbulkan oleh parafimosis di antaranya adalah:

  • ketidakmampuan untuk mengembalikan kulup kembali kepada posisi normal yaitu di atas ujung penis
  • Merasa tidak nyaman dan sakit di area penis

Gejala lain mungkin termasuk:

  • Kemerahan pada penis akibat kurangnya aliran darah.
  • Muncul jaringan biru tua atau hitam di ujung penis penis
  • ketidakmampuan untuk buang air kecil

Penyebab parafimosis

Terdapat beberapa penyebab dari parafimosis, seperti:

  • Parafimosis biasa disebabkan oleh seorang ahli kesehatan yang tidak menarik kembali kulup ketempat yang seharusnya setelah pemeriksaan
  • Sedang mengalami infeksi
  • Menarik kembali kulup terlalu kencang
  • Mengalami trauma fisik pada area genital
  • Kulup tidak ditarik kembali dalam waktu yang lama
  • Memiliki kulup yang lebih ketat dari biasanya

Faktor risiko

Sejumlah faktor berikut dapat meningkatkan risiko terkena parafimosis, yakni:

  • Usia remaja
  • Menderita diabetes
  • Menggunakan kateter
  • Pernah terkena infeksi bakteri, misalnya infeksi saluran kemih yang berulang.

Diagnosis parafimosis

Biasanya dokter dapat mendiagnosis parafimosis dengan melakukan pemeriksaan fisik juga pemeriksaan penis. Selain itu juga dokter akan menanyakan seputar gejala yang dialami.

Tes tambahan biasanya tidak diperlukan untuk memastikan diagnosis. Namun, tes swab dapat dilakukan apabila dokter mencurigai terdapat jenis infeksi tertentu yang menyebabkan paraphimosis.

Advertisement

Cara mengobati parafimosis

Parafimosis dapat diobati berdasarkan usia dan beratnya kondisi. Langkah pertama yang akan dilakukan untuk mengobati parafimosis adalah dengan mengurangi pembengkakan. Selain itu akan dilakukan tindakan, seperti:

  • Membungkus perban dengan erat di sekitar penis
  • Menggunakan jarum untuk mengeluarkan nanah atau darah pada kulup atau penis
  • Kompres area penis dengan es
  • Menyuntikkan hyaluronidase untuk mengurangi pembengkakan
  • Dokter dapat membuat sayatan kecil untuk meredakan pembengkakan pada penis untuk kasus yang berat

Setelah pembengkakan hilang, dokter akan mencoba untuk mengembalikan kulup ke posisi semula.

  • Sirkumsisi atau sunat, yaitu prosedur menghilangkan kulup dilakukan untuk kasus parafimosis yang sangat berat. Sirkumsisi dapat mencegah parafimosis untuk terjadi lagi.

Parafimosis yang disertai dengan demam tinggi dan sakit setelah perawatan harus segera ditangani. Kondisi ini dapat menandakan terjadinya infeksi dan membutuhkan antibiotik untuk mengobatinya. Selain itu, jagalah kebersihan penis setelah perawatan.

Baca juga: Mengenal Beragam Jenis Sunat Modern yang Kian Populer

 

Komplikasi

Parafimosis yang tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke penis (terutama kepala penis) terhambat sehingga menyebabkan kurangnya oksigen ke jaringan tersebut. Ketika ini terjadi, parafimosis dapat menyebabkan:

  • Infeksi berat
  • Kerusakan pada kepala penis
  • Gangren atau kematian jaringan penis, yang akan menyebabkan kehilangan pada kepala penis.

Cara mencegah parafimosis

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah parafimosis adalah:

Sirkumsisi (disunat) adalah satu cara untuk mencegah terjadinya parafimosis. Selain itu tindakan berikut dapat pula dilakukan:

  • Tidak membiarkan kulup di belakang ujung penis dalam jangka waktu yang lama
  • Bersihkan ujung penis secara teratur
  • Selalu kembalikan kulup yang telah ditarik ke posisi normal yaitu pada ujung penis setelah dibersihkan, buang air kecil, atau setelah berhubungan seksual
  • Pastikan ahli kesehatan untuk menarik kembali kulup setelah pemeriksaan

Baca jawaban dokter: Berapa usia yang tepat bagi laki-laki untuk disunat?

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan diatas.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

 Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait parafimosis?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis parafimosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

kulit sekitar kelaminkelamin laki-lakipenyakit priaparafimosis

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved