Pankreatitis Kronis

Pankreatitis kronis adalah radang pankreas yang berlangsung lama, sehingga pankreas menjadi rusak. Penyebab utama pankreatitis kronis adalah penyalahgunaan alkohol. Kondisi ini sering terjadi setelah episode pankreatitis akut.

Pankreatitis dapat dialami orang-orang dari segala usia. Namun umumnya kondisi ini dialami pasien antara usia 30-40 tahun. Pankreatitis kronis menyebabkan kerusakan dan jaringan parut permanen. Selain itu batu kalsium dan kista dapat berkembang di pankreas dan dapat menyebabkan aliran enzim terganggu.

Penyumbatan dapat menurunkan kadar enzim pankreas dan hormon, sehingga membuat tubuh lebih sulit mencerna makanan dan mengatur gula darah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti kekurangan gizi dan diabetes.

 

Gejala pankreatitis kronis awalnya tidak terasa hingga menjadi parah. Jika telah parah, kondisi ini mendatangkan gejala seperti di bawah ini:

• Sakit perut parah yang kadang terasa hingga ke punggung. Rasa sakitnya semakin menjadi setelah makan
• Mual dan muntah, umumnya setelah perut terasa sakit

Rasa sakit ini akan semakin sering datang dan semakin terasa parah dan diikuti gejala lanjutan:

• Feses berlemak, pucat dan tidak mudah disiram (steatorrhea)
• Perut kembung
• Sakit perut bagian atas

Akhirnya, pankreas bisa tidak mampu menghasilkan insulin, sehingga menyebabkan diabetes tipe 1 yang disertai gejala berikut:

• Haus
• Sering buang air kecil
• Kelaparan terus menerus
• Berat badan turun tanpa alasan
• Kelelahan yang berlebihan
• Gangguan penglihatan
• Penyakit kuning
• Pendarahan
• Penyumbatan usus

 

Penyebab umum pankreatitis kronis adalah penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang. Penyebab lainnya adalah:

• Penyakit autoimun yang terjadi ketika tubuh secara keliru menyerang sel dan jaringan sehat tubuh. 
• Peradangan pada saluran pencernaan
• Kolangitis biliaris primer
• Penyempitan saluran pankreas atau saluran yang membawa enzim dari pankreas ke usus kecil
• Penyumbatan saluran pankreas oleh batu empedu atau batu pankreas
• Fibrosis kistik yang merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan lendir terbentuk di paru-paru
• Genetika
• Kadar kalsium dalam darah tinggi (hiperkalsemia)
• Kadar trigliserida dalam darah tinggi (hipertrigliseridemia)
• Penggunaan obat-obatan tertentu seperti sulfonamid, tiazid, dan azathioprine
• Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif

 

Faktor risiko pankreatitis kronis

Pankreatitis kronis lebih berisiko terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut:

• Kecanduan alkohol
• Perokok
• Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit serupa
• Berusia 30-40 tahun
• Pria
• Anak-anak yang tinggal di Asia dan Afrika berisiko mengalami pankreatitis tropis

 

Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut untuk mendiagnosa pankreatitis kronis:

• USG

USG menggunakan gelombang suara untuk melihat gambaran pankreas.

• CT scan

CT scan bertujuan melihat gambar 3D pankreas pasien.

• Endoskopi

Endoskopi dilakukan untuk mengambil foto pankreas pasien.

• Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP)

MRCP adalah sejenis pemindaian MRI yang mengambil gambar rinci pankreas dan organ di sekitarnya.

• Biopsi

Melalui biopsi, dokter akan mengambil sedikit sampel jaringan dari pankreas untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.

 

Pengobatan pankreatitis kronis berfokus untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi pencernaan. Kerusakan pankreas tidak dapat diobati sepenuhnya, namun dengan perawatan yang tepat, gejala pankreatitis kronis dapat dikelola.

Cara mengobati pankreatitis kronis dapat meliputi:

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang direkomendasikan dokter:

• Obat pereda rasa sakit
• Insulin untuk penderita diabetes
• Steroid untuk penderita pankreatitis karena gangguan autoimun

2. Endoskopi

Perawatan untuk mengurangi rasa sakit dengan menghilangkan sumbatan atau batu di saluran pankreas.

3. Operasi

Tidak semua pengidap pankreatitis kronis bisa menjalani operasi. Namun jika sakit terasa parah dan tidak merespons pengobatan, pembedahan dapat digunakan untuk membuka sumbatan saluran pankreas, menghilangkan kista, dan memperlebar saluran yang terlalu sempit.

4. Gaya hidup

Mengonsumsi makanan rendah lemak sedikit demi sedikit

 

Komplikasi pankreatitis kronis

Pankreatitis kronis dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:

• Nutrisi tidak terserap tubuh sehingga berisiko menyebabkan malnutrisi
• Diabetes
• Pseudokista
• Stres dan depresi
• Kanker pankreas

 

Segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami nyeri perut yang terus-menerus. Segera cari bantuan medis jika sakit perut tak tertahankan.

 

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

• Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
• Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
• Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
• Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
• Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

• Apa saja gejala yang Anda rasakan?

• Kapan gejala pertama kali Anda alami?

• Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait pankreatitis kronis?
• Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
• Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis pankreatitis kronis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.