13 Okt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala panas dalam
Panas dalam bukanlah istilah penyakit yang dikenal resmi dalam dunia medis. Istilah ini pada awalnya berasal dari filosofi pengobatan Tiongkok untuk menggambarkan masalah kesehatan yang disebabkan makanan dan minuman tertentu yang bersifat panas.
Terlalu banyak atau sering mengonsumsi makanan dan minuman bersifat panas dianggap dapat memunculkan sensasi panas di dalam tubuh, yang sering disebut sebagai panas dalam.
Namun secara umum, sejumlah gejala dari suatu penyakit sering terjadi bersamaan dengan panas dalam.
Gejala-gejala tersebut di antaranya adalah:
Gejala penyerta yang beragam ini memiliki penyebab yang beragam pula. Mengetahui penyebabnya adalah langkah utama guna mendapatkan perawatan yang paling tepat.
Beberapa kondisi yang dapat memicu timbulnya panas dalam antara lain:
Radang tenggorokan terjadi karena infeksi bakteri Streptococcus pyogenes. Gejala-gejala yang dapat dirasakan adalah tenggorokan yang terasa terbakar, nyeri saat menelan, demam, sakit kepala, sembelit, serta amandel yang memerah serta bengkak. Gejala inilah yang sering diartikan sebagai panas dalam.
GERD terjadi saat katup yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung tidak dapat menutup dengan sempurna. Saat itu terjadi, makanan atau asam lambung dapat naik ke tenggorokan lalu ke mulut. Gejala yang dialami penderita kondisi ini meliputi: sembelit, napas yang bau, nyeri pada dada, sulit menelan, serta sensasi terbakar pada tenggorokan.
Dispepsia sering juga dikenal sebagai maag. Maag menyebabkan perutn terasa terbakar, kembung, bergas, , sering kentut, mual, serta merasa begah. Dispepsia biasanya disebabkan karena makan terlalu banyak, makan makanan yang terlalu pedas, atau makan makanan yang sudah jelek kualitasnya.
Penyakit flu disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Gejala umum dari flu meliputi batuk-batuk, hidung pilek, otot terasa nyeri atau pegal, merasa letih, serta sakit kepala, dan tenggorokan terasa terbakar yang tak jarang dianggap sebagai panas dalam.
Pada bagian belakang tenggorokan, terdapat amandel yang membantu melawan virus dan bakteri. Amandel dapat terinfeksi sehingga bengkak meradang. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut tonsilitis. Gejala yang biasa dirasakan adalah tenggorokan sakit dan terasa tidak nyaman, sulit menelan, amandel yang merah serta bengkak, sakit kepala, merasa letih, demam, serta nyeri pada telinga.
Udara yang kering dapat menyebabkan mulut, hidung, dan tenggorokan terasa kering karena tubuh kehilangan cairan. Udara kering juga dapat membuat ibir menjadi kering dan pecah-pecah karena hal yang sama.
Pada rhinitis alergi, hidung dapat terasa gatal serta teriritasi sehingga menyebabkan bersin-bersin serta pilek. Kondisi ini disebabkan oleh paparan zat pemicu alergi seperti jamur, debu, atau rambut hewan peliharaan.
Sinusitis dapat terasa seperti flu karena kesamaan gejala-gejala yang dialami mulai dari hidung mampet atau pilek serta sakit kepala. Bedanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri. Gejala lain yang dapat dirasakan meliputi hidung ingusan, demam, radang tenggorokan, batuk-batuk, rasa lelah, serta napas bau.
Lapisan dalam hidung dapat teriritasi karena sering menghirup zat iritan seperti asap rokok, uap zat kimia tertentu dari produk-produk kebersihan, hingga gas seperti klorin, hidrogen klorida, atau amonia, serta debu.
Abses peritonsillar adalah infeksi pada kepala serta leher yang terjadi saat nanah menumpuk di bagian belakang tenggorokan. Biasanya, kondisi ini merupakan komplikasi dari tonsilitis. Selain nyeri pada tenggorokan, kondisi ini dapat menimbulkan gejala lain seperti sulit menelan, adanya kelenjar yang bengkak pada leher, demam, kedinginan, sakit kepala, serta pembengkakan pada wajah.
Kondisi ini terjadi saat penumpukan cairan dalam hidung menjadi begitu banyak sehingga cairan tadi menetes kembali ke dalam tenggorokan. Jika cairannya menetes terlalu sering, bagian belakang tenggorokan dapat mengalami iritasi, dan mengakibatkan amandel menjadi bengkak dan terasa nyeri. Gejala lain yang dapat menyertai kondisi ini yaitu terasa gatal di tenggorokan serta suara serak.
Tenggorokan terasa nyeri juga merupakan salah satu gejala dari pilek. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus terhadap saluran pernapasan bagian atas. Pilek ini bukanlah kondisi yang serius, dan sering dialami oleh orang dewasa sebanyak 2 atau 3 kali setahun. Selain nyeri tenggorokan, gejala lain yang dapat dialami yaitu hidung mampet atau pilek, bersin, batuk-batuk, nyeri badan, sakit kepala, serta demam yang ringan.
Mononucleosis atau mono adalah infeksi virus yang amat menular. Biasanya ditularkan lewat berbagi makanan, minuman, sikat gigi atau berciuman dengan orang yang terinfeksi. Gejala mono muncul 4-6 minggu setelah berkontak dengan virus yang menyebabkannya. Gejala-gejala yang dimaksud meliputi: tenggorokan yang terasa nyeri serta terbakar, demam, merasa amat sangat letih, otot terasa nyeri atau pegal, sakit kepala, serta ruam.
Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri serta rasa terbakar di dalam dan di sekitar mulut. Gejala lain yang dapat menyertai yaitu mulut kering, rasa aneh pada lidah, merasa haus secara berlebih, serta hilangnya indera pengecap.
Esofagitis adalah peradangan yang terjadi pada kerongkongan. Peradangan ini dapat merusak jaringan kerongkongan, dan dapat menimbulkan gejala seperti rasa nyeri, sulit menelan, dan nyeri pada bagian dada.
Beberapa orang memiliki reaksi terhadap makanan tertentu hingga mengakibatkan tubuh mereka merasakan gejala-gejala mirip seperti kondisi GERD seperti rasa terbakar pada perut. Makanan-makanan yang dapat menimbulkan kondisi ini antara lain:
IBS dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti keram, perut kembung, sering kentut, sembelit, serta diare. Berbagai gejala tersebut sering menyebabkan rasa panas di perut yang dianggap sebagai panas dalam.
Tukak lambung adalah kondisi yang terjadi ketika terdapat luka pada dinding lambung. Luka ini mengakibatkan rasa terbakar pada perut yang dianggap sebagai panas dalam. Gejala-gejala lain yang dapat dirasakan yaitu: perasaan kenyang bahkan sebelum makan, perut kembung, sering sendawa, serta merasa mual.
Lambung dapat terinfeksi bakteri Helicobacter pylori yang bisa menimbulkan perasaan terbakar pada perut, perut kembung, sering sendawa, hilangnya nafsu makan, serta rasa mual.
Beberapa jenis pengobatan dapat menimbulkan efek samping pada sistem pencernaan sehingga menyebabkan rasa terbakar pada perut. Obat-obatan tersebut misalnya:
Rasa terbakar pada tenggorokan dapat disebabkan oleh kanker tenggorokan atau kanker kerongkongan. Jika demikian, gejala seperti rasa terbakar tak akan hilang dengan sendirinya meski telah dialami selama 1 atau 2 minggu.
Rasa terbakar pada perut yang dirasakan sebagai panas dalam juga merupakan salah satu gejala dari kanker lambung. Namun, biasanya hal itu bukan gejala utama. Umumnya gejala lain yang akan dirasakan adalah rasa kenyang pada perut, terutama pada perut bagian atas, rasa lelah, mual serta muntah, berat badan yang bertambah tanpa diduga, anemia, muntah darah, serta keluarnya darah dari anus.
Advertisement
Pengobatan panas dalam dapat berbeda tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika panas dalam terjadi akibat infeksi Helicobacter pylori, dokter akan meresepkan antibiotik.
Namun, jika gejalanya terasa, seperti sedang pilek, flu atau radang amandel, cara mengatasi panas dalam yang biasa dilakukan adalah meredakan nyeri, demam, ataupun gejala lainnya.
Jika mengalami panas dalam, pastikan agar tubuh tetap terhidrasi. Sebab, tubuh membutuhkan pengganti cairan yang hilang akibat flu atau pilek. Air minum juga dapat membantu tubuh melawan bakteri maupun virus.
Selain air putih, untuk melegakan tenggorokan, Anda bisa meminum minuman pereda panas dalam, misalnya, teh peppermint, chamomile, hingga jus lemon.
Menjaga tenggorokan tetap hangat juga dapat mengurangi rasa sakit. Gunakan syal di leher ketika sedang panas dalam. Selanjutnya, istirahat yang cukup dapat memberi kesempatan pada tubuh untuk memulihkan diri lebih cepat.
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami panas dalam yang disertai gejala dan kondisi lain seperti:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved