logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Panas Dalam

13 Okt 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Panas Dalam bukanlah istilah penyakit yang dikenal resmi dalam dunia medis.

Sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala panas dalam

Pengertian panas dalam

Panas dalam bukanlah istilah penyakit yang dikenal resmi dalam dunia medis. Istilah ini pada awalnya berasal dari filosofi pengobatan Tiongkok untuk menggambarkan masalah kesehatan yang disebabkan makanan dan minuman tertentu yang bersifat panas.

Terlalu banyak atau sering mengonsumsi makanan dan minuman bersifat panas dianggap dapat memunculkan  sensasi panas di dalam tubuh, yang sering disebut sebagai panas dalam.

Namun secara umum, sejumlah gejala dari suatu penyakit sering terjadi bersamaan dengan panas dalam. 

Gejala-gejala tersebut di antaranya adalah:

  • Sakit tenggorokan
  • Tenggorokan kering
  • Sariawan
  • Haus berlebihan
  • Timbul bercak merah pada kulit
  • Demam
  • Radang tenggorokan
  • Hidung kering
  • Pilek
  • Bibir pecah-pecah
  • Rasa terbakar pada perut

Gejala penyerta yang beragam ini  memiliki penyebab yang beragam pula. Mengetahui penyebabnya adalah langkah utama guna mendapatkan perawatan yang paling tepat. 

Penyebab panas dalam

Beberapa kondisi yang dapat memicu timbulnya panas dalam antara lain:

1. Radang tenggorokan

Radang tenggorokan terjadi karena infeksi bakteri Streptococcus pyogenes. Gejala-gejala yang dapat dirasakan adalah tenggorokan yang terasa terbakar, nyeri saat menelan, demam, sakit kepala, sembelit, serta amandel yang memerah serta bengkak. Gejala inilah yang sering diartikan sebagai panas dalam.

2. GERD (gastroesophageal reflux disease)

GERD terjadi saat katup yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung tidak dapat menutup dengan sempurna. Saat itu terjadi, makanan atau asam lambung dapat naik ke tenggorokan lalu ke mulut. Gejala yang dialami penderita kondisi ini meliputi: sembelit, napas yang bau, nyeri pada dada, sulit menelan, serta sensasi terbakar pada tenggorokan.

3. Dispepsia

Dispepsia sering juga dikenal sebagai maag. Maag menyebabkan perutn terasa terbakar, kembung, bergas, , sering kentut, mual, serta merasa begah. Dispepsia biasanya disebabkan karena makan terlalu banyak, makan makanan yang terlalu pedas, atau makan makanan yang sudah jelek kualitasnya.

4. Flu (influenza)

Penyakit flu disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Gejala umum dari flu meliputi batuk-batuk, hidung pilek, otot terasa nyeri atau pegal, merasa letih, serta sakit kepala, dan tenggorokan terasa terbakar yang tak jarang dianggap sebagai panas dalam.

5. Tonsillitis (radang amandel)

Pada bagian belakang tenggorokan, terdapat amandel yang membantu melawan virus dan bakteri. Amandel dapat terinfeksi sehingga bengkak meradang. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut tonsilitis. Gejala yang biasa dirasakan adalah tenggorokan sakit dan terasa tidak nyaman, sulit menelan, amandel yang merah serta bengkak, sakit kepala, merasa letih, demam, serta nyeri pada telinga.

6. Perubahan cuaca

Udara yang kering dapat menyebabkan mulut, hidung, dan tenggorokan terasa kering karena tubuh kehilangan cairan. Udara kering juga dapat membuat ibir menjadi kering dan pecah-pecah karena hal yang sama.

7. Rhinitis alergi

Pada rhinitis alergi, hidung dapat terasa gatal serta teriritasi sehingga menyebabkan bersin-bersin serta pilek. Kondisi ini disebabkan oleh paparan zat pemicu alergi seperti jamur, debu, atau rambut hewan peliharaan.

8. Infeksi pada hidung atau sinusitis

Sinusitis dapat terasa seperti flu karena kesamaan gejala-gejala yang dialami mulai dari hidung mampet atau pilek serta sakit kepala. Bedanya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri. Gejala lain yang dapat dirasakan meliputi hidung ingusan, demam, radang tenggorokan, batuk-batuk, rasa lelah, serta napas bau.

9. Iritasi terhadap zat asing

Lapisan dalam hidung dapat teriritasi karena sering menghirup zat iritan seperti asap rokok, uap zat kimia tertentu dari produk-produk kebersihan, hingga gas seperti klorin, hidrogen klorida, atau amonia, serta debu.

10. Abses peritonsillar

Abses peritonsillar adalah infeksi pada kepala serta leher yang terjadi saat nanah menumpuk di bagian belakang tenggorokan. Biasanya, kondisi ini merupakan komplikasi dari tonsilitis. Selain nyeri pada tenggorokan, kondisi ini dapat menimbulkan gejala lain seperti sulit menelan, adanya kelenjar yang bengkak pada leher, demam, kedinginan, sakit kepala, serta pembengkakan pada wajah.

11. Post-nasal drip

Kondisi ini terjadi saat penumpukan cairan dalam hidung menjadi begitu banyak sehingga cairan tadi menetes kembali ke dalam tenggorokan. Jika cairannya menetes terlalu sering, bagian belakang tenggorokan dapat mengalami iritasi, dan mengakibatkan amandel menjadi bengkak dan terasa nyeri. Gejala lain yang dapat menyertai kondisi ini yaitu terasa gatal di tenggorokan serta suara serak.

12. Pilek

Tenggorokan terasa nyeri juga merupakan salah satu gejala dari pilekKondisi ini disebabkan oleh infeksi virus terhadap saluran pernapasan bagian atas. Pilek ini bukanlah kondisi yang serius, dan sering dialami oleh orang dewasa sebanyak 2 atau 3 kali setahun. Selain nyeri tenggorokan, gejala lain yang dapat dialami yaitu hidung mampet atau pilek, bersin, batuk-batuk, nyeri badan, sakit kepala, serta demam yang ringan.

13. Mononukleosis

Mononucleosis atau mono adalah infeksi virus yang amat menular. Biasanya ditularkan lewat berbagi makanan, minuman, sikat gigi atau berciuman dengan orang yang terinfeksi. Gejala mono muncul 4-6 minggu setelah berkontak dengan virus yang menyebabkannya. Gejala-gejala yang dimaksud meliputi: tenggorokan yang terasa nyeri serta terbakar, demam, merasa amat sangat letih, otot terasa nyeri atau pegal, sakit kepala, serta ruam.

15. Sindrom mulut terbakar

Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri serta rasa terbakar di dalam dan di sekitar mulut. Gejala lain yang dapat menyertai yaitu mulut kering, rasa aneh pada lidah, merasa haus secara berlebih, serta hilangnya indera pengecap.

16. Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan yang terjadi pada kerongkongan. Peradangan ini dapat merusak jaringan kerongkongan, dan dapat menimbulkan gejala seperti rasa nyeri, sulit menelan, dan nyeri pada bagian dada.

17. Reaksi terhadap makanan tertentu

Beberapa orang memiliki reaksi terhadap makanan tertentu hingga mengakibatkan tubuh mereka merasakan gejala-gejala mirip seperti kondisi GERD seperti rasa terbakar pada perut. Makanan-makanan yang dapat menimbulkan kondisi ini antara lain:

  • Produk olahan susu, terutama pada orang-orang yang intoleran terhadap laktosa (gula yang banyak terdapat pada susu). Kondisi ini disebut juga dengan lactose intolerant.
  • Makanan mengandung gluten, terlebih pada pengidap penyakit celiac, yakni orang-orang yang intoleran terhadap gluten (protein yang banyak terdapat pada gandum).
  • Terong, tomat, serta paprika.
  • Alkohol.

18. IBS (irritable bowel syndrome)

IBS dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti keram, perut kembung, sering kentut, sembelit, serta diare. Berbagai gejala tersebut sering menyebabkan rasa panas di perut yang dianggap sebagai panas dalam.

19. Tukak lambung

Tukak lambung adalah kondisi yang terjadi ketika terdapat luka pada dinding lambung. Luka ini mengakibatkan rasa terbakar pada perut yang dianggap sebagai panas dalam. Gejala-gejala lain yang dapat dirasakan yaitu: perasaan kenyang bahkan sebelum makan, perut kembung, sering sendawa, serta merasa mual.

20. Infeksi pada lambung

Lambung dapat terinfeksi bakteri Helicobacter pylori yang bisa menimbulkan perasaan terbakar pada perut, perut kembung, sering sendawa, hilangnya nafsu makan, serta rasa mual.

21. Efek samping obat-obatan

Beberapa jenis pengobatan dapat menimbulkan efek samping pada sistem pencernaan sehingga menyebabkan rasa terbakar pada perut. Obat-obatan tersebut misalnya:

  • Aspirin
  • Ibuprofen
  • Naproxen
  • Selekoksib
  • Oksaprozin

22. Kanker tenggorokan atau kerongkongan

Rasa terbakar pada tenggorokan dapat disebabkan oleh kanker tenggorokan atau kanker kerongkongan. Jika demikian, gejala seperti rasa terbakar tak akan hilang dengan sendirinya meski telah dialami selama 1 atau 2 minggu.

23. Kanker lambung

Rasa terbakar pada perut yang dirasakan sebagai panas dalam juga merupakan salah satu gejala dari kanker lambung. Namun, biasanya hal itu bukan gejala utama. Umumnya gejala lain yang akan dirasakan adalah rasa kenyang pada perut, terutama pada perut bagian atas, rasa lelah, mual serta muntah, berat badan yang bertambah tanpa diduga, anemia, muntah darah, serta keluarnya darah dari anus.

Advertisement

Cara mengobati panas dalam

Pengobatan panas dalam dapat berbeda tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika panas dalam terjadi akibat infeksi Helicobacter pylori, dokter akan meresepkan antibiotik. 

Namun, jika gejalanya terasa, seperti sedang pilek, flu atau radang amandel, cara mengatasi panas dalam yang biasa dilakukan adalah meredakan nyeri, demam, ataupun gejala lainnya. 

Jika mengalami panas dalam, pastikan agar tubuh tetap terhidrasi. Sebab, tubuh membutuhkan pengganti cairan yang hilang akibat flu atau pilek. Air minum juga dapat membantu tubuh melawan bakteri maupun virus. 

Selain air putih, untuk melegakan tenggorokan, Anda bisa meminum minuman pereda panas dalam, misalnya, teh peppermint, chamomile, hingga jus lemon.

Menjaga tenggorokan tetap hangat juga dapat mengurangi rasa sakit. Gunakan syal di leher ketika sedang panas dalam. Selanjutnya, istirahat yang cukup dapat memberi kesempatan pada tubuh untuk memulihkan diri lebih cepat. 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami panas dalam yang disertai gejala dan kondisi lain seperti:

  • Gejala panas dalam yang dirasakan tidak kunjung hilang lebih dari 2 minggu
  • Nyeri dada
  • Merasa pusing
  • Sulit buang air kecil, bahkan tidak keluar
  • Rasa nyeri yang hebat pada otot
  • Rasa letih yang hebat
  • Sulit bernapas
  • Kejang-kejang

Advertisement

radang tenggorokangerdfluinfluenzapanas dalam

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved