logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Palmoplantar Pustulosis

13 Okt 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Pengertian palmoplantar pustulosis

Pustulosis palmoplantar adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan munculnya lesi (benjolan atau ruam) seperti luka melepuh pada telapak tangan dan telapak kaki. Pustulosis palmoplantar juga disebut dengan istilah pustulosis palmaris et plantaris. 

Selain luka di tangan dan telapak kaki, pustulosis palmoplantar juga dapat menyebabkan kulit mengalami pecah-pecah, kemerahan, serta timbul bercak bersisik. Lesi kulit tersebut bisa terasa menyakitkan dan gatal. 

Dikarenakan area kemunculannya berada di tangan dan kaki, hal ini pun bisa menyebabkan penderitanya kesakitan ketika berjalan atau kesulitan saat melakukan aktivitas lainnya.

Pustulosis palmoplantar berhubungan dengan penyakit kulit yang disebut psoriasis yang dipicu oleh gangguan autoimun.  Meski tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan pustulosis palmoplantar, tetapi dokter kulit dapat mengatasi berbagai gejala yang muncul.

Tanda dan gejala palmoplantar pustulosis

Gejala pustulosis palmoplantar yang paling umum meliputi:

  • Kemerahan pada kulit 
  • Nyeri di area kemerahan
  • Muncul luka lecet dan pustula benjolan berisi nanah di telapak tangan dan telapak kaki
  • Gatal di area luka gatal
  • Kulit pecah-pecah
  • Kulit bersisik
  • Kulit kering 
  • Kulit menebal

Baca juga: Bintik Merah pada Kulit Tapi Tidak Gatal, Apa Penyebabnya?

Penyebab palmoplantar pustulosis

Penyebab pustulosis palmoplantar belum diketahui secara pasti. Beberapa peneliti menduga penyakit ini disebabkan sejumlah beberapa faktor berikut: 

  • Adanya gangguan pada kelenjar keringat ekrin, yang paling banyak di telapak tangan dan telapak kaki.
  • Mutasi gen IL36RN yang diperkirakan dapat diturunkan dalam keluarga. 
  • Kondisi autoimun dan autoinflamasi, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh yang sehat karena keliru mengenalinya sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh. 
  • Efek samping obat tertentu seperti golongan tumour necrosis factor (TNF) alpha inhibitors

Beberapa kondisi juga diketahui dapat menjadi pemicu kambuhnya palmoplantar pustulosis, antara lain:

  • Infeksi bakteri streptokokus dan infeksi lainnya
  • Stres 
  • obat-obatan tertentu, seperti steroid
  • Merokok 

Baca juga: 11 Jenis Penyakit Autoimun yang Ini Bisa Menyerang Anda

 

Faktor risiko palmoplantar pustulosis 

Faktor risiko palmoplantar pustulosis yang paling umum termasuk:

  • Jenis kelamin. Berdasarkan sebuah penelitian, palmoplantar pustulosis lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. 
  • Usia. Palmoplantar pustulosis lebih banyak terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, dan jarang terjadi pada anak-anak.
  • Kebiasaan merokok. Suatu studi menyatakan bahwa paparan asap rokok memainkan peranan penting dalam terjadinya palmoplantar pustulosis. Pasalnya, nikotin dalam produk tembakau dapat mempengaruhi sel-sel kulit dan menyebabkan peradangan pada kelenjar keringat, terutama pada tangan dan kaki Anda.
  • Menderita psoriasis. Sebanyak 24% penderita PPP juga menderita psoriasis. Psoriasis terjadi ketika sel-sel kulit menumpuk dengan cepat menjadi sisik keperakan yang tebal dan bercak kering kemerahan yang terasa gatal.

Diagnosis palmoplantar pustulosis

Proses diagnosis pustulosis palmoplantar dimulai dengan penelusuran gejala, riwayat kesehatan pasien dan keluarga serta pemeriksaan kulit.  Dokter akan memeriksa kemungkinan adanya pustula, luka, atau ruam pustulosis palmoplantar yang khas di telapak tangan dan telapak kaki

Dokter juga akan melakukan sejumlah tes penunjang untuk memastikan diagnosis, meliputi:

  • Biopsi kulit 
  • Tes swab atau scrape test pada kulit untuk memeriksa adanya infeksi
  • Tes laboratorium untuk memeriksa infeksi

Advertisement

Cara mengobati palmoplantar pustulosis

Penanganan palmoplantar pustulosis dapat meliputi:

1. Perawatan kulit

  • Pelembap untuk mengatasi kulit kering dan mencegah kulit pecah-pecah.
  • Salep asam salisilat, krim urea, atau balsem tumit untuk mengelupaskan kulit mati
  • Salep kortikosteroid seperti clobetasol propionate yang digunakan dengan perban steril atau pembalut vinil sebagai perawatan antiinflamasi. Obat ini dapat membantu mengatasi kemerahan, pembengkakan, nyeri, dan dan kulit yang menebal pada kaki dan tangan.
  • Coal tar, yang dapat mengurangi hilangnya lapisan luar kulit, rasa gatal, dan peradangan pada kulit. Coal tar juga juga dapat memperlambat produksi dan membantu meluruhkan sel-sel kulit sehingga kulit tidak akan menebal.
  • Obat golongan retinoid seperti acitretin atau alitretinoin, yang berasal dari Vitamin A dapat mengendalikan palmoplantar pustulosis pada sebagian besar pasien. 
  • Obat-obatan lain seperti siklosporin, methotrexate, tetrasiklin, hidroksiurea, colchicine, dan itraconazole untuk mengobati gajala kulit pada palmoplantar pustulosis secara sistemik.
  • Fototerapi atau terapi cahaya yang dilakukan melalui penyinaran UVB pita sempit secara terkontrol pada kulit yang terkena palmoplantar pustulosis.
  • Fotokemoterapi, yaitu kombinasi paparan radiasi ultraviolet (UV-A) dengan psoralen yang diminum dalam bentuk tablet atau dioleskan untuk mengatasi kondisi kulit akibat palmoplantar pustulosis.

2. Penyesuaian gaya hidup

  • Tidak merokok
  • Jangan mandi menggunakan sabun dalam bentuk foam atau gel. Pilih sabun yang mengandung pelembap.
  • Lindungi kulit dengan mengenakan sarung tangan vinil jika harus bersentuhan dengan air dalam waktu yang lama, misalnya saat mencuci piring atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. 
  • Kenakan kaus kaki katun 100% dan pilih alas kaki nyaman yang terbuat dari serat alami. 
  • yang terbuat dari produk buatan manusia.
  • Cegah luka, goresan, dan infeksi pada kulit, contohnya dengan tidak melakukan tato atau menjalani akupuntur. Jika Anda mengalami cedera pada kulit, segera gunakan perban tahan air.
  • Jaga kebersihan area yang terkena palmoplantar pustulosis.
  • Istirahatkan tangan dan kaki Anda sesering mungkin.
  • Jika Anda memiliki penyakit celiac, terapkan diet ketat bebas gluten.

 

Komplikasi palmoplantar pustulosis

Komplikasi pustulosis palmoplantar yang paling umum meliputi:

  • Kesulitan berjalan atau melakukan tugas sehari-hari
  • Rasa sakit yang mempengaruhi aktivitas dan tidur
  • Infeksi yang diakibatkan dari menggaruk telapak tangan dan telapak kaki yang gatal

Baca jawaban dokter: Apa obat yang bagus untuk gatal di kaki yang menyebabkan infeksi?

Cara mencegah palmoplantar pustulosis

Tidak semua kasus palmoplantar pustulosis dapat dicegah . Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kekambuhan dan risiko Anda terkena kondisi ini.

  • Berhenti merokok
  • Gunakan krim dan salep pelembab pada telapak tangan dan telapak kaki.
  • Istirahatkan kaki dan tangan Anda.
  • Jaga kebersihan kaki dan tangan Anda.
  • Lindungi tangan Anda dengan sarung tangan saat melakukan pekerjaan rumah tangga.
  • Kenakan kaus kaki katun dan sepatu yang tepat. Hindari serat buatan yang dapat mengiritasi kulit.
  • Hindari cedera pada tangan dan kaki.
  • Gunakan asam salisilat atau krim urea pada kaki untuk mengurangi penebalan kulit dan kulit mati.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Konsultasikan segera ke dokter kulit jika Anda menemukan tanda dan gejala palmoplantar pustulosis.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait palmoplantar pustulosis?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis palmoplantar pustulosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

Bagikan

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved