logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Saraf

Otot Kaku

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Otot kaku terjadi ketika otot terasa tegang dan sulit digerakkan

Otot kaku biasanya bukan merupakan kondisi yang berbahaya

Pengertian otot kaku

Otot kaku terjadi ketika otot terasa tegang dan sulit digerakkan, bahkan ketika tubuh sedang beristirahat. Kondisi ini dapat menyerang otot di bagian tubuh manapun dan bisa berlangsung selama beberapa jam, bahkan selama beberapa hari pada kasus yang lebih parah.

Otot kaku berbeda dari kram atau kejang otot yang biasanya akan menghilang saat tubuh berhenti digerakkan. Meski begitu, otot kaku sering kali disertai dengan gejala yang sama seperti nyeri, kram, dan perasaan tidak nyaman.

Otot memiliki fungsi utama untuk menggerakkan tubuh. Dalam prosesnya, otak akan mengirimkan sinyal agar agar otot dapat berkontraksi dan menggerakkan tubuh. Saat tubuh diam atau tidak lagi bergerak, otot kemudian akan mengendur.

Otot kaku terjadi ketika otak terus mengirimkan sinyal yang memerintahkan otot agar terus berkontraksi, bahkan saat otot tidak lagi diperlukan untuk bergerak. Semakin lama otot berkontraksi, semakin parah rasa sakit yang dirasakan.

Kekakuan otot biasanya bukan merupakan suatu kondisi yang mengancam dan dapat hilang dengan sendirinya. Otot kaku umumnya dapat diobati dengan latihan peregangan dan pengobatan rumahan.  Namun dalam beberapa kasus, otot yang kaku bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan tertentu, terutama jika ada gejala lain yang muncul.

Mengetahui penyebab otot kaku adalah langkah utama untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyebab otot kaku

Ada berbagai macam hal yang dapat menyebabkan otot kaku, di antaranya:

1. Olahraga dan aktifitas fisik yang berat

Penyebab umum dari kekakuan otot adalah olahraga atau kerja fisik yang berat. Sering kali, kekakuan dapat terjadi ketika seseorang memulai rutinitas atau menjalani program olahraga yang baru atau sedang meningkatkan intensitas dan durasi dari kegiatan fisik tersebut.

Pada saat hal itu terjadi, otot dituntut untuk bekerja lebih keras dan menyebabkan kerusakan mikroskopis pada serat otot. Hal ini kemudian mengakibatkan kekakuan atau nyeri. Jenis cedera ini disebut juga dengan delayed onset muscle soreness (DOMS).

Setiap gerakan dapat menyebabkan DOMS, tetapi lebih sering disebabkan oleh:

  • Jogging atau lari menuruni tanjakan seperti bukit
  • Angkat beban
  • Squat
  • Push-up

2. Terkilir

Penyebab lain dari otot kaku yang paling umum adalah karena ada bagian tubuh yang terkilir atau keseleo. Bagian tubuh yang paling umum mengalami hal ini adalah bagian kaki dan punggung bawah.

Saat terkilir, serat otot akan meregang atau robek. Sementara itu, keseleo dapat mengakibatkan ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang) meregang, terpelintir atau robek. Berbagai kejadian tersebut dapat mengarah pada kakunya otot.

3. Polimialgia reumatik

Polimialgia reumatik adalah kondisi autoimun yang ditandai dengan nyeri otot dan otot kaku. Biasanya gangguan ini mempengaruhi tubuh bagian atas, termasuk bahu, leher, lengan dan juga pinggul. Pasien berusia 50 tahun ke atas paling rawan terhadap autoimun tersebut.

4. Gigitan atau sengatan serangga

Gigitan dan sengatan serangga terkadang bisa menyebabkan otot kaku. Biasanya otot kaku akibat kondisi ini disertai juga dengan gejala lain seperti munculnya benjolan merah dan bengkak pada kulit yang bisa terasa gatal dan nyeri.

Beberapa serangga yang biasanya menggigit atau menyengat sehingga dapat menyebabkan otot kaku adalah:

  • Tawon
  • Lebah
  • Lalat kuda
  • Kutu caplak
  • Nyamuk
  • Pinjal
  • Laba-laba
  • Agas (midges)

Gejala otot kaku yang ditimbulkan dari gigitan atau sengatan biasanya akan membaik dalam beberapa hari. Akan tetapi beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi yang mungkin memerlukan perhatian medis.

Kaku otot setelah gigitan serangga juga dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain seperti penyakit Lyme, malaria, atau penyakit Rocky Mountain spotted fever.

5. Infeksi

Beberapa infeksi berikut ini dapat menyebabkan kekakuan otot dan gejala lainnya:

6. Efek samping obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan efek samping berupa otot kaku. Misalnya pada obat golongan statin yang diresepkan untuk menurunkan kolesterol.

Selain itu, anestesi yang digunakan sebelum operasi juga dapat membuat seseorang mengalami otot kaku selama berjam-jam hingga beberapa hari berikutnya.

7. Penyebab lain

Beberapa hal lain yang terkadang menyebabkan kekakuan otot adalah:

Advertisement

Cara mengobati otot kaku

Setelah dokter menentukan penyebab kekakuan otot yang Anda alami, dokter akan merekomendasikan pengobatan spesifik berdasarkan kondisi tersebut.

Dokter mungkin akan merekomendasikan obat antiinflamasi, seperti ibuprofen, untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang muncul akibat otot kaku. Obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas di apotek atau yang diresepkan dokter juga dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. 

Apabila otot kaku disebabkan oleh efek samping obat obatan, dokter dapat menyesuaikan dosis obat tersebut atau meresepkan alternatif pengganti.

Terdapat pula sejumlah pengobatan rumahan yang dapat Anda lakukan untuk meredakan otot kaku, antara lain:

  • Istirahat yang cukup sampai gejala otot kaku mereda
  • Kompres dingin atau kompres panas di area otot yang kaku untuk mengurangi pembengkakan. 
  • Melakukan peregangan, terutama sebelum dan sesudah berolahraga untuk menjaga otot tetap fleksibel dan mencegah kekakuan
  • Mandi air hangat atau mandi untuk meningkatkan sirkulasi darah
  • Memijat area otot yang kaku 

Setelah otot kaku yang Anda alami sembuh, Anda juga dapat melakukan beberapa langkah pencegahan yang dapat mencegah kembalinya otot kaku, meliputi:

  • Memperbaiki postur tubuh
  • Berolahraga secara teratur
  • Memakai alas kaki yang benar saat berolahraga
  • Mengenakan pakaian hangat dalam cuaca dingin
  • Tetap terhidrasi minum air putih yang cukup setiap harinya
  • Menerapkan pola makan sehat dengan menambahkan susu, olahan susu (dairy), produk kedelai, jus jeruk, ikan salmon, dan makanan dengan kandungan kalsium tinggi, atau makanan kaya magnesium seperti kacang-kacangan, alpukat, pisang, dan sayuran berdaun gelap
  • Berdiri dan berjalan-jalan sebentar setelah Anda duduk dalam waktu yang lama. Hal ini dapat membantu meregangkan otot agar lebih kendur dan tidak kaku.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segera cari pertolongan medis apabila otot kaku yang Anda alami disertai dengan kondisi berikut ini:

  • Tidak kunjung hilang
  • Demam, terutama apabila otot yang kaku terjadi di leher
  • Kelemahan otot yang ekstrem
  • Kemerahan, nyeri, dan bengkak di area yang mengalami otot kaku
  • Nyeri otot yang muncul setelah minum obat baru
  • Urine berwarna gelap

Advertisement

olahragacedera fisikcedera ototkram ototlatihan fisikmasalah ototpolionyeri otot

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved