1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Otitis eksterna biasanya disebabkan oleh bakteri yang terbawa air dan terjebak dalam telinga
Otitis eksterna adalah infeksi pada telinga bagian luar. Bagian telinga luar meliputi daun, lubang, dan saluran atau liang telinga yang menghubungkan lubang ke gendang telinga.
Infeksi telinga luar biasanya disebabkan oleh bakteri dalam air yang terperangkap di saluran telinga setelah seseorang berenang. Karena itu, penyakit ini juga dikenal dengan istilah swimmer’s ear (telinga perenang).
Risiko otitis eksterna akan meningkat bila air ini tergolong kurang bersih. Penyakit ini lebih umum terjadi pada anak-anak, remaja, atau orang dewasa yang sering berenang.
Selain itu, memasukkan jari, kapas, atau benda lain ke telinga juga dapat menyebabkan otitis eksterna. Pasalnya, benda asing tersebut dapat merusak lapisan tipis kulit di saluran telinga.
Otitis eksterna biasanya cepat membaik bila tepat ditangani. Penyakit ini juga termasuk bisa dicegah.
Gejala otitis eksterna dapat dirasakan pada telinga dan area di sekitarnya. Apa sajakah itu?
Infeksi bakteri pada folikel rambut di dalam telinga juga dapat terjadi pada otitis eksterna. Kondisi ini ditandai dengan adanya bisul di dalam telinga. Bisul ini bisa dilihat saat penderita bercermin. Namun pasien tidak boleh memencetnya karena bisa memicu infeksi telinga yang meluas.
Pada beberapa kasus, otitis eksterna dapat berlangsung selama beberapa bulan bahkan hitungan tahun. Kondisi ini dikenal dengan nama otitis eksterna kronis dengan gejalanya yang meliputi:
Penyebab otitis eksterna adalah infeksi. Sebagian besar penyakit ini terjadi karena infeksi bakteri. Sementara infeksi lain (seperti infeksi jamur atau virus) lebih jarang memicunya.
Seperti kulit pada area tubuh lainnya, liang telinga memiliki proses pertahanan tubuh berupa bakteri baik untuk mencegah infeksi. Bila pertahanan ini terganggu, infeksi bakteri dapat terjadi dan menyebabkan otitis eksterna.
Biasanya, infeksi jamur disebabkan oleh pengobatan otitis eksterna yang terlalu lama. Tapi infeksi ini juga bisa terjadi akibat paparan panas atau kelembapan udara yang tinggi.
Pada umumnya, jenis otitis eksterna dapat dibedakan menjadi:
Jenis otitis eksterna ini paling umum dan paling sering ditemukan pada perenang.
Otitis eksterna lokalisata akut berhubungan dengan infeksi folikel rambut.
Otitis eksterna kronis merupakan otitis eksterna difus yang berlangsung lama, yakni lebih dari enam minggu.
Otitis eksterna eczematous terjadi karena perluasan penyakit kulit yang menginfeksi liang telinga. Misalnya, psoriasis, dermatitis atopi, atau eksim.
Otitis eksterna nekrotika merupakan infeksi telinga yang menyebar ke jaringan lebih dalam. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap diabetes atau AIDS.
Otomikosis adalah otitis eksterna yang disebabkan oleh infeksi jamur.
Beberapa kondisi yang dapat menjadi faktor risiko otitis eksterna dapat berupa:
Adanya cairan pada liang telinga menyebabkan telinga lebih rentan terkena infeksi. Pasalnya, cairan membuat telinga lebih lembap, dan menjadi lingkungan ideal bagi tumbuhnya bakteri maupun jamur.
Orang yang berkeringat, tinggal di lingkungan lembap, dan sering berenang (terutama di air yang kurang bersih) lebih mudah mengalami otitis eksterna.
Liang telinga sangat sensitif dan dapat mengalami cedera karena kebiasaan tertentu. Misalnya, terus-menerus dibersihkan, digaruk, tergesek cotton bud, atau pemakaian headphone yang terlalu lama.
Tak hanya itu, orang yang menggunakan alat bantu dengar juga lebih berisiko untuk mengalami otitis eksterna.
Orang yang menggunakan produk tertentu pada bagian kepala dan telinga memiliki lebih risiko lebih tinggi untuk terkena otitis eksterna. Misalnya, cat rambut, spray rambut, serta bahan pelembut kotoran telinga.
Beberapa penyakit kulit yang dapat memicu otitis eksterna. Contohnya, psoriasis, eksim, jerawat, dan dermatitis seboroik.
Pasien dengan penyakit alergi lebih sering mengalami otitis eksterna. Misalnya, asma atau rhinitis alergi.
Risiko otitis eksterna juga akan lebih tinggi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contohnya, penderita diabetes dan HIV/AIDS, orang yang menjalani prosedur kemoterapi untuk mengobati kanker, serta orang yang memakai obat imunosupresan.
Diagnosis otitis eksterna dapat dipastikan melalui langkah-langkah berikut:
Dokter akan menanyakan riwayat penyakit pasien, gejala, dan faktor risiko yang dimiliki pasien.
Pemeriksaan fisik akan dilakukan pada bagian telinga dengan menggunakan alat khusus bernama otoskop.
Biasanya, pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan untuk mendiagnosis otitis eksterna. Langkah ini mungkin dibutuhkan ketika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, pengobatan kurang efektif, atau dokter mencurigai otitis eksterna terjadi karena infeksi jamur.
Pemeriksaan laboratorium yang bisa dianjurkan meliputi pewarnaan gram dan kultur cairan dari liang telinga, tes kadar gula darah, urine dipstick.
Pada sebagian besar kasus, pemeriksaan pencitraan juga tidak diperlukan. Metode ini dianjurkan jika pasien dicurigai mengalami otitis eksterna nekrotika (maligna) atau mastoiditis.
Beberapa jenis pemeriksaan pencitraan yang disarankan adalah CT scan, bone scan, gallium scan, serta MRI.
Advertisement
Cara mengobati otitis eksterna dapat berupa penanganan dari dokter dan penanganan mandiri di rumah. Pada kebanyakan kasus, gejala akan membaik dalam beberapa hari setelah pengobatan.
Bila gejala berat atau tidak kunjung membaik meski sudah diobati, pasien mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis THT untuk penanganan lebih lanjut.
Beberapa upaya pengobatan mandiri berikut bisa dilakukan untuk meredakan gejala sekaligus mencegah komplikasi meliputi:
Otitis eksterna umumnya dapat sembuh sendiri. Namun kondisi ini bisa membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dokter bisa memberikan obat-obatan dalam bentuk tetes untuk mempercepat proses penyembuhan pasien. Beberapa jenis obat tetes telinga ini meliputi:
Obat antibiotik berfungsi mengatasi infeksi bakteri, misalnya ofloxacin.
Obat kortikosteroid dapat membantu dalam meredakan bengkak dan peradangan.
Obat antijamur bisa diresepkan guna mengatasi infeksi jamur. Contohnya, nistatin atau miconazole.
Obat antiseptik juga dapat diberikan untuk membantu dalam membunuh bakteri. Contoh obat ini meliputi asam asetat dan chlorhexidine.
Setelah pengobatan selesai dan peradangan telinga mereda, dokter akan kembali memeriksa kondisi telinga pasien. Langkah ini bertujuan melihat ada tidaknya kelainan seperti robekan pada gendang telinga.
Meski jarang, otitis eksterna dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Beberapa di antaranya meliputi:
Abses adalah benjolan berisi nanah. Benjolan ini dapat muncul di sekitar telinga setelah infeksi terjadi.
Abses biasanya bisa sembuh sendiri. Tapi dalam beberapa kasus, nanah perlu dikeluarkan oleh dokter.
Otitis eksterna jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan jaringan kulit kering dalam liang telinga. Kondisi ini akan memicu penyempitan liang telinga yang dapat mengganggu pendengaran.
Infeksi pada telinga luar dapat menyebar hingga ke gendang telinga dan menyebabkan robekan. Pada banyak kasus, gendang telinga yang robek dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
Namun operasi akan dibutuhkan apabila gendang telinga pasien tidak kunjung membaik.
Selulitis merupakan infeksi bakteri kulit yang dapat terjadi setelah otitis eksterna. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri pada permukaan kulit yang masuk ke lapisan kulit yang ebih dalam.
Area kulit yang mengalami selulitis bisa tampak merah serta terasa panas dan nyeri ketika disentuh.
Otitis eksterna maligna adalah infeksi yang menyebar ke tulang di sekitar liang telinga. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan untuk mengalaminya.
Gejala kondisi ini berupa sakit telinga, sakit kepala, tulang yang tampak di liang telinga, dan kelemahan pada sisi wajah yang mengalami otittis eksterna.
Cara mencegah otitis eksterna dapat dilakukan melalui:
Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami sakit pada telinga. Pengobatan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah infeksi bertambah parah maupun komplikasi.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis otitis eksterna. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved