Orofacial granulomatosis adalah penyakit kulit langka yang ditandai dengan pembengkakan di area orofasial yakni di wajah, pipi bagian dalam, atau bibir. Kondisi ini diduga terjadi akibat proses peradangan granulomatosa yang mendasarinya.
Granulomatosa sendiri adalah peradangan kronis dengan pola khas yang banyak ditemui dalam keadaan infeksi maupun non infeksi. Orofacial granulomatosis telah dilaporkan berhubungan dengan kondisi sistemik seperti sarkoidosis dan penyakit Crohn (CD).
Pembengkakan pada orofacial granulomatosis biasanya muncul sebagai gejala ringan dan tidak terasa nyeri pada awalnya. Namun, seiring waktu dapat memburuk hingga menghasilkan rasa nyeri.
Meski pembengkakan dan benjolan pada orofacial granulomatosis dapat menyebar ke area lain di wajah, tetapi penyakit ini tidak menular. Orofacial granulomatosis
Granulomatosis orofasial yang hanya mempengaruhi bibir dikenal juga dengan istilah cheilitis granulomatosa atau cheilitis Miescher.
Gejala awal orofasial granulomatosis yang paling umum adalah pembengkakan ringan tanpa nyeri yang muncul pada bibir. Pembengkakan tersebut lebih sering muncul pada bibir bawah dibanding bibir bagian atas. Gejala ini bisa timbul dan hilang namun bisa juga berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Pembengkakan akibat orofasial granulomatosis pada akhirnya dapat membentuk benjolan yang terasa kenyal, kencang, terasa menyakitkan yang berulang hingga menjadi permanen.
Gejala lain orofacial granulomatosis lainnya termasuk:
Baca juga: Penyebab Bibir Bengkak Tak Hanya Alergi, Kenali yang Lainnya
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan orofacial granulomatosis. Tetapi orofacial granulomatosis diduga terjadi akibat kondisi berikut:
Sementara pembengkakan pada orofacial granulomatosis dipercayai terjadi akibat granuloma (benjolan) yang menghalangi sistem limfatik.
Faktor risiko orofacial granulomatosis
Orofacial granulomatosis adalah penyakit langka yang memengaruhi kurang dari 1% populasi di seluruh dunia. Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada usia berapa pun, orofacial granulomatosis lebih sering terjadi pada kelompok pasien berusia 20-40 tahun.
Orofacial granulomatosis juga sering ditemukan pada pasien yang menderita kondisi berikut:
Baca jawaban dokter: Bagaimana mengatasi bibir yang bengkak sebelah?
Dalam mendiagnosis orofacial granulomatosis, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut:
1. Tanya jawab dan pemeriksaan fisik
Dokter akan menanyakan gejala yang dialami serta riwayat kesehatan pasien. Diagnosis granulomatosis orofasial didasarkan pada riwayat klinis pembengkakan mulut atau wajah berulang yang menjadi permanen.
2. Biopsi kulit.
Pada biopsi kulit, dokter akan mengambil sampel kecil dari jaringan yang bengkak. Kemudian seorang ahli patologi akan menganalisis dan memastikan apakah jaringan tersebut mengandung granuloma nonkaseosa yang disebabkan infeksi TBC.
3. Tes penunjang
Dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan gejala yang dialami bukan disebabkan oleh penyakit lain, antara lain:
Advertisement
Pengobatan orofacial granulomatosis ditujukan untuk mengelola gejala dan membuat pasien lebih nyaman. Perawatan orofacial granulomatosis umumnya meliputi:
1. Kortikosteroid
Perawatan yang paling umum melibatkan kortikosteroid. Jenis steroid yang diresepkan tergantung pada seberapa parah kondisi yang dialami, antara lain :
2. Antibiotik untuk melawan infeksi.
3. Pengaturan pola makan jika ada alergi yang teridentifikasi.
4. Obat oral atau topikal untuk menekan sistem imun (imunosupresan).
5. Pembedahan untuk mengurangi pembengkakan permanen yang mengganggu berbicara, makan, atau fungsi penting lainnya.
Baca juga: 9 Makanan Penghilang Alergi Kulit yang Bisa Anda Coba
Orofacial granulomatosis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan pembengkakan permanen yang dapat mengganggu pasien berbicara, makan, dan fungsi lain yang berkaitan dengan mulut.
Orofacial granulomatosis yang berkaitan dengan sindrom Melkersson-Rosenthal juga dapat menimbulkan komplikasi berupa kelumpuhan wajah di kemudian har. Jika orofacial granulomatosis terjadi pada pasien yang juga menderita penyakit Crohn komplikasi yang berkaitan dengan penyakit radang usus juga dapat terjadi.
Dikarenakan penyebab orofacial granulomatosis belum diketahui, tidak ada cara yang terbukti untuk mencegahnya.
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala orofacial granulomatosis, seperti adanya benjolan atau lekukan abnormal di lidah, terutama jika terjadi kelemahan atau kelumpuhan di bagian wajah mana pun.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis orofacial granulomatosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved