1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penderita ODD biasanya memiliki pola kemarahan, pemberontakan, perdebatan, dan pembalasan dendam secara terus-menerus kepada figur otoritas.
Oppositional Defiant Disorder (ODD) adalah gangguan perilaku yang kebanyakan dialami oleh anak-anak dan remaja awal. ODD umumnya ditandai dengan sikap tidak kooperatif, mudah marah, sering memberontak atau membangkang dan mudah mendendam.
Berbagai perilaku tersebut biasanya ditujukkan pada figur yang memiliki kuasa atas anak tersebut, misalnya orangtua, pengasuh atau guru. Penanganan dari dokter spesialis kesehatan mental dan ahli perkembangan anak sangat diperlukan untuk mengatasi ODD.
Perawatan perilaku ODD melibatkan keterampilan belajar untuk membantu membangun interaksi keluarga yang positif juga untuk mengelola perilaku bermasalah. Tak jarang, terapi menggunakan obat-obatan juga diperlukan apabila terdapat gangguan kesehatan mental yang terkait dengan kondisi ODD.
Baca juga: Gangguan Perilaku Anak yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual and Mental Disorders edisi kelima (DSM 5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association), gejala-gejala ODD terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Perilaku membalas dendam
Perilaku berdebat atau memberontak
Suasana hati yang marah atau kesal
ODD memiliki tingkat keparahan, mulai dari tahap ringan dengan ciri terjadi dalam satu situasi, seperti hanya di sekolah atau di rumah saja. Tahap moderat ketika gejala terjadi dalam dua situasi, seperti hanya di sekolah dan rumah, dan tahap parah ketika gejala muncul lebih dari dua situasi, speerti di sekolah, rumah, dan pusat pembelanjaan.
Penyebab ODD dibagi menjadi,
Sejumlah faktor berikut dapat meningkatkan risiko seorang anak terkena oppositional Defiant Disorder, yakni:
Seorang anak dengan temperamen yang sulit mengatur emosi biasanya menjadi sangat reaktif secara emosional terhadap situasi tertentu dan menjadi kesulitan dalam menoleransi tekanan emosional. Hal ini dapat berujung pada terjadinya ODD.
Anak dengan ODD sering kali berasal dari rumah yang berisi orang tua atau keluarga yang sering berselisih atau memiliki orang tua dengan gangguan kesehatan mental atau pecandu narkoba.
Perilaku menentang dan membangkang dapat dipicu dari sikap teman sebaya atau guru di lingkungan anak tersebut.
Baca jawaban dokter: Penjelasan Mengenai Toxic Parents
Berdasarkan DSM-5, anak akan didiagnosis mengalami ODD jika:
Dokter dan ahli kesehatan mental lainnya dapat mendiagnosis ODD berdasarkan evaluasi anak dengan menilai:
Advertisement
Perawatan gangguan mental ODD harus melibatkan orangtua. Sebab, penderita biasanya adalah anak-anak dan remaja. Langkah dan psikoterapi yang bisa dilakukan, antara lain:
Pada pelatihan orangtua, orangtua akan belajar cara memberikan instruksi yang jelas serta konsekuensi-konsekuensi yang akan diberikan kepada anak jika anak tidak mengikuti instruksi tersebut. Orangtua juga akan belajar bagaimana mengenali dan memuji perilaku dan karakter yang baik dan positif dari anak agar dapat meningkatkan perilaku yang diinginkan.
Terkadang anak juga diajak untuk mengikuti penanganan agar satu keluarga dapat memiliki tujuan yang sama dalam menghadapi permasalahan-permasalahan. Guru ataupun figur otoritas terkait lainnnya juga dapat mengikuti pelatihan ini.
Bagi orangtua, Anda perlu menyadari bahwa teknik mendidik anak tidaklah mudah untuk dijalankan dan menggunakan teknik-teknik tersebut di saat anak sedang memberontak membutuhkan rutinitas dan kesabaran.
Orangtua harus selalu memberikan kasih sayang yang tak bersyarat dan menerima anak dalam situasi apapun. Proses ini tentunya membutuhkan kesabaran yang besar bagi para orangtua.
Berikut ini adalah beberapa hal yang orangtua dapat lakukan untuk menangani anak yang mengalami ODD, yaitu:
Anak-anak dan remaja dengan oppositional Defiant Disorder mungkin mengalami masalah di rumah, sekolah bahkan di tempat kerja. Akibatnya, seseorang dengan ODD mungkin kesulitan untuk berteman dan menjaga hubungan.
ODD juga dapat menyebabkan masalah lainnya, seperti:
Banyak anak-anak ataupun remaja dengan ODD juga memiliki gangguan kesehatan mental lainnya, antara lain:
Penting bagi orangtua dan orang-orang di sekitar anak, seperti guru atau pengasuhnya untuk dapat mengenali dan segera menindaklanjuti gejala-gejala ODD yang muncul agar tidak menjadi lebih parah lagi.
Keluarga dapat mendukung anak dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman, suportif, dan konsisten. Hal ini diperlukan untuk mencegah kemungkinan anak kembali mengalami ODD.
Keluarga juga harus memberikan kasih sayang dan disiplin yang seimbang untuk dapat mengurangi gejala-gejala ODD dan kemungkinan anak untuk mengalami ODD lagi.
Baca juga: 10 Tips Parenting untuk Hadapi Seluruh Tahap Perkembangan Anak
Jika orangtua atau figur otoritas terkait lainnya melihat anak mengalami gejala-gejala ODD seperti yang tertera di atas, segera hubungi dan berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental lainnya.
Persiapkan terlebih dahulu daftar gejala yang dialami anak atau remaja, informasi pribadi, performa anak atau remaja di sekolah, informasi medis, obat, vitamin, atau suplemen yang dikonsumsi anak atau remaja, serta pertanyaan yang ingin disampaikan kepada dokter dan ahli kesehatan mental lainnya, seperti:
Dokter dan ahli kesehatan mental lainnya biasanya akan menanyakan beberapa pertanyaan, seperti:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved