1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penumpukan lemak dan kegemukan adalah tanda obesitas
Obesitas adalah istilah untuk seseorang dengan berat badan berlebih, dan mempunyai persentase body fat atau lemak tubuh yang tinggi.
Penambahan berat badan akan terjadi ketika asupan kalori yang masuk lebih banyak daripada yang digunakan tubuh. Kalori yang tidak digunakan tersebut kemudian tersimpan di dalam tubuh, yang sebagian besar disimpan dalam bentuk lemak tubuh.
Tentunya, apabila hal ini terjadi dalam waktu lama, maka penumpukan lemak akan terus menerus terjadi hingga menjadi sangat berlebihan.
Namun, obesitas tidak hanya terjadi karena kebanyakan makan atau kurang aktif bergerak. Faktor yang memengaruhi obesitas bisa dari faktor genetik, lingkungan maupun pengaruh obat-obatan dan hormon.
Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk ke dalam kategori obesitas adalah dengan menghitung body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh. Untuk orang Indonesia, BMI ≥25 dikategorikan sebagai obesitas.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 28,7% orang Indonesia yang berusia di atas 18 tahun memiliki BMI di atas 25 dan dikategorikan sebagai obesitas. Angka tersebut cukup mengkhawatirkan, mengingat orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
Baca juga: Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) yang Akurat
Secara umum, tanda dan gejala obesitas diukur dari perhitungan beberapa indikator adalah sebagai berikut ini:
BMI dihitung dengan rumus: berat badan (dalam kg) : tinggi badan (dalam m)²
Hasil perhitungan BMI kemudian dibandingkan dengan panduan klasifikasi BMI untuk orang dewasa.
Berdasarkan panduan WHO, BMI diklasifikasikan sebagai berikut:
Sementara itu, klasifikasi untuk BMI orang dewasa di Kawasan Asia pasifik, dibagi menjadi:
BMI berhubungan dengan total lemak tubuh, tapi tidak selalu digunakan untuk mendiagnosis obesitas. Sebab, orang yang berolahraga dan berotot terkadang memiliki BMI tinggi, meski tanpa lemak. Untuk kebanyakan orang, BMI merupakan indikasi yang berguna untuk menentukan status berat badan.
Berikut ini adalah ukuran lingkar pinggang dalam kriteria obesitas berdasarkan etnis, yang diterbitkan oleh International Diabetes Federation
Penyebab utama obesitas adalah:
Selain itu, kondisi medis berikut ini dapat menyebabkan penambahan berat badan yang mengacu pada obesitas, di antaranya adalah:
Faktor-faktor berikut ini bisa memicu obesitas.
Obesitas telah dikaitkan dengan sejumlah komplikasi kesehatan seperti:
Dalam mendiagnosis obesitas dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan berikut ini:
Advertisement
Anda dapat meminta bantuan medis dalam mengatasi obesitas. Dokter yang menangani kasus obesitas biasanya bekerja sama dengan ahli gizi, terapis, dan atau staf kesehatan lainnya.
Pilihan perawatan yang tersedia di antaranya adalah:
Dokter dan tim kesehatan terkait akan mengedukasi Anda tentang pilihan makanan yang baik untuk dimasukkan ke dalam menu makan sehat yang harus dijalani. Selain itu, dokter akan merekomendasikan program olahraga terstruktur dan peningkatan aktivitas harian sebanyak 300 menit dalam seminggu. Program ini akan membantu Anda membangun kekuatan, daya tahan, dan metabolisme.
Anda juga dapat mengikuti program konseling atau bergabung dengan kelompok pendukung untuk dapat mengidentifikasi pemicu obesitas dan membantu mengatasi kecemasan, depresi, atau nafsu makan yang timbul karena tekanan emosional.
Dokter mungkin akan meresepkan obat tertentu di samping menu makanan dan program olahraga yang sehat. Obat-obatan ini biasanya diresepkan pada pasien obesitas yang memiliki angka BMI 27 ke atas dan metode penurunan berat badan lainnya tidak berhasil.
Terdapat dua golongan obat untuk menangani obesitas. Obat penekan nafsu makan dan obat yang bekerja penghambat lipase, mengurangi absorpsi asupan lemak
Obat penekan nafsu makan berupa lorcaserin, phentermin, dan yang dapat mencegah penyerapan lemak adalah orlistat.
Obat-obatan ini memiliki efek samping yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh, obat orlistat dapat menyebabkan perut mulas, kembung dan sering kentut. Pantauan dokter sangat diperlukan ketika Anda mengonsumsi obat ini. Jadi, jangan mengonsumsinya tanpa resep dokter.
Operasi untuk menangani obesitas disebut sebagai operasi bariatrik. Jenis operasi ini bekerja dengan membatasi berapa banyak makanan yang dapat Anda makan atau dengan mencegah tubuh menyerap kalori dari makanan. Terkadang, beberapa operasi menghasilkan kombinasi dari kedua efek tersebut.
Operasi penurunan berat badan bukanlah solusi cepat untuk menurunkan berat badan. Tindakan ini adalah operasi besar yang memiliki risiko serius. Dokter hanya merekomendasikan prosedur ini pada pasien yang berkomitmen terhadap perubahan gaya hidup menjadi sehat.
Dokter biasanya merekomendasikan operasi penurunan berat bagi pasien yang memiliki BMI 40 atau lebih. Selain itu pasien yang memiliki BMI 35-39,9 tapi memiliki masalah kesehatan terkait obesitas yang serius, juga dapat menjalani operasi ini.
Opsi bedah penurunan berat badan meliputi:
Jika seseorang memiliki masalah yang harus mendapat perhatian karena komplikasi dari obesitas seperti PCOS, tekanan darah tinggi, diabetes dan kesulitan tidur, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut maupun perawatan khusus.
Baca tindakan medis: Apa itu prosedur bypass lambung Roux-en-Y
Tindakan pencegahan terhadap obesitas tentu lebih baik dibanding harus mengobatinya, meski belum mengalami kelebihan berat badan. Anda bisa melakukan olahraga setiap hari, menjalani diet sehat, serta menjaga berat badan ideal.
Langkah tersebut tentunya disertai komitmen terhadap segala sesuatu yang dikonsumsi. Lakukan langkah-langkah berikut ini untuk menghindari kondisi obesitas.
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala obesitas yang telah disebutkan sebelumnya, atau jika memiliki kekhawatiran serta pertanyaan lainnya terkait kondisi yang dialami.
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan tes penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis obesitas agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved