31 Jul 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Nyeri sendi dapat terjadi karena adanya radang di persendian (Sumber foto: Midjourney)
Nyeri sendi adalah rasa tidak nyaman di tangan, kaki, pinggul, lutut, atau tulang belakang. Rasa sakit mungkin konstan atau bisa datang dan pergi. Terkadang sendi bisa terasa kaku, pegal, atau sakit.
Beberapa pasien mengeluhkan sensasi terbakar, berdenyut. Selain itu, persendian mungkin terasa kaku di pagi hari tetapi mengendur dan terasa lebih baik saat digunakan untuk beraktivitas.
Namun jika terlalu banyak aktivitas, nyeri sendi dapat memperburuk rasa sakit. Nyeri sendi dapat memengaruhi fungsi sendi dan membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam kondisi yang parah, nyeri sendi dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Perawatan untuk nyeri sendi tidak hanya fokus untuk menghilangkan rasa sakit tetapi juga mengembalikan fungsi sendi yang berdampak.
Nyeri sendi sendiri sebenarnya adalah sebuah gejala dari kondisi kesehatan tertentu. Namun, ada beberapa gejala yang juga menyertai tergantung penyebabnya.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin datang bersamaan dengan nyeri sendi tergantung penyebab yang mendasarinya:
Ada berbagai kemungkinan penyebab nyeri sendi, mulai dari cedera, infeksi, nyeri otot, radang sendi, hingga kondisi medis lainnya. Berikut adalah macam-macam penyebab munculnya nyeri sendi:
Salah satu penyebab utama nyeri sendi yang paling umum adalah radang sendi, seperti osteoarthritis.
Osteoarthritis adalah radang sendi yang terjadi akibat kerusakan tulang rawan (bantalan pelindung di antara tulang), sehingga mengakibatkan nyeri sendi, peradangan, serta kekakuan pada sendi.
Umumnya, osteoarthritis lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
Penyebab nyeri sendi berikutnya adalah rheumatoid arthritis.
Ini merupakan jenis radang sendi kronis yang terjadi akibat penyakit autoimun. Kondisi ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan jaringan sendi dan merusaknya.
Rheumatoid arthritis membuat area sendi mengalami bengkak, kaku, kelelahan ekstrem, membuat tubuh lemah, bahkan hingga demam.
Nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh penyakit asam urat. Penyakit asam urat (gout arthritis) adalah nyeri sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian dan jaringan sekitarnya.
Gout arthritis menyebabkan seseorang merasakan nyeri, peradangan, dan pembengkakan pada sendi. Asam urat biasanya memengaruhi jempol kaki, lutut, kaki, tangan, pergelangan tangan, atau siku.
Bursitis adalah kondisi peradangan pada bantalan atau pelumas di sekitar sendi, alias bursa. Ini terjadi akibat penggunaan sendi berlebihan dan mengalami banyak tekanan.
Bursitis menyebabkan nyeri sendi, kesulitan bergerak, dan juga pembengkakan. Bursitis biasanya lebih sering terjadi di persendian pinggul, lutut, siku, dan bahu
Selain peradangan, nyeri sendi juga umumnya disebabkan oleh cedera. Ini terjadi akibat penggunaan sendi berlebihan atau benturan, sehingga pasien mengalami patah tulang, keseleo, atau cedera otot.
Infeksi bakteri seperti arthritis septik adalah salah satu penyebab nyeri sendi. Biasanya, memengaruhi pergelangan tangan, pinggul, lutut, atau pergelangan kaki.
Sendi yang terdampak bisa jadi bengkak, kaku, dan terasa hangat. Infeksi biasanya bergerak melalui darah, lalu memengaruhi sendi.
Infeksi virus juga bisa menyebabkan nyeri sendi, seperti hepatitis B, hepatitis C, parvovirus B19, HIV, atau chikungunya. Biasanya, hanya terjadi dalam waktu singkat.
Akan tetapi, penderitanya bisa mengalami efek nyeri sendi yang cukup lama, sekitar beberapa bulan hingga bertahun-tahun.
Selain penyebab di atas, ada penyakit medis lainnya yang bisa menyebabkan nyeri sendi:
Ada beberapa faktor penyebab yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami nyeri sendi, antara lain:
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis penyebab nyeri sendi.
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menekan area sendi yang sakit. Setelah itu, dilanjutkan dengan memeriksa rentang gerak, pembengkakan, kelembutan, dan kehangatan pada sendi.
Dokter mungkin saja melanjutkan dengan serangkaian pemeriksaan, seperti:
Advertisement
Nyeri sendi tidak bisa disembuhkan. Namun, Anda bisa melakukan pengobatan atau perawatan untuk membantu meringankan nyeri dan meredakan gejala lainnya. Pengobatan nyeri sendi meliputi perawatan rumahan, obat medis, terapi fisik, dan tindakan operasi.
Berikut adalah perawatan rumahan untuk membantu meredakan nyeri sendi:
Terapi fisik akan dilakukan dengan bantuan terapis profesional. Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter rehabilitasi medik dulu untuk menentukan terapi yang paling tepat.
Tujuan terapi fisik untuk memperkuat otot di sekitar sendi, meningkatkan fleksibilitas, meminimalisasi nyeri sendi, serta mempertahankan atau mendapatkan kembali fungsi sendi.
Untuk memaksimalkan proses terapi, dokter juga mungkin merekomendasikan penggunaan alat penyangga (brace) atau alat bantu jalan.
Tindakan pembedahan atau operasi hanya akan dilakukan pada kasus nyeri sendi parah, berlangsung lama, dan perawatan sebelumnya tidak memberikan perubahan apa apun.
Berikut adalah beberapa pilihan operasi untuk mengatasi nyeri sendi:
Nyeri sendi tidak selalu bisa dicegah, terutama jika disebabkan oleh pertambahan usia, faktor keturunan, atau penyakit autoimun. Anda bisa meminimalisasi risiko nyeri sendi dengan melakukan hal berikut:
Jika rasa nyeri mengganggu akitivitas harian Anda, segera konsultasikan ke dokter. Penting untuk mendiagnosis gejala dan penyebab nyeri sendi dengan cepat agar segera memulai perawatan.
Anda juga harus segera ke dokter apabila nyeri sendi disertai dengan:
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved