Nyeri payudara adalah gejala yang umum dikeluhkan oleh para wanita. Sensasi ini dapat berupa rasa nyeri ketika disentuh, nyeri yang tajam, atau rasa penuh pada payudara.
Banyak wanita yang mengalami nyeri payudara atau mastalgia menjadi khawatir apakah gejala ini disebabkan oleh kanker payudara atau bukan. Namun nyeri pada salah satu atau kedua payudara tidak selalu menandakan kanker.
Nyeri pada payudara seringkali dialami oleh wanita usia subur (sekitar 20-30 tahun) atau pada wanita yang mendekati usia menopause.
Penyebab nyeri payudara sangat beragam. Oleh sebab itu, pemicunya perlu dicari dengan pasti.
Nyeri payudara biasanya bersifat siklik. Ini berarti, rasa sakit terjadi berhubungan dengan siklus menstruasi.
Gejala nyeri payudara juga bisa berbeda-beda pada tiap penderita. Beberapa gejala umumnya meliputi:
Penyebab nyeri payudara seringkali sulit diketahui secara pasti. Para pakar memperkirakan bahwa faktor-faktor di bawah ini turut andil sebagai pemicu nyeri pada payudara:
Dokter akan menentukan diagnosis nyeri payudara melalui proses tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:
Dokter akan menanyakan gejala-gejala yang Anda rasakan secara mendetail. Begitu juga dengan riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda derita.
Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik berikut untuk mengevaluasi kondisi Anda:
Dokter juga bisa menganjurkan beberapa pemeriksaan penunjang yang meliputi:
Mammogram dilakukan apabila terdapat benjolan payudara atau penebalan yang tidak biasa pada kulit payudara, serta untuk mendeteksi area nyeri pada jaringan payudara.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan mammogram.
Pengambilan jaringan pada payudara bisa dilakukan jika ada benjolan payudara dengan karakteristik menyerupai kanker payudara, atau ketika kejanggalan pada jaringan yang terlihat melalui pemeriksaan mammogram.
Advertisement
Pada kebanyakan wanita nyeri payudara dapat membaik seiring waktu tanpa pengobatan. Apabila diperlukan, penanganan nyeri payudara bisa meliputi:
Langkah ini bisa dilakukan dengan beberapa perubahan kecil, seperti memakai bra yang pas dan bisa menyokong payudara dengan baik.
Dokter biasanya menganjurkan penggunaan obat antinyeri dalam bentuk oles (topikal) terlebih dulu. Contohnya, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Bila obat oles tidak mempan, dokter bisa meresepkan obat antinyeri oral (minum). Misalnya, danazol.
Jika sedang mengkonsumsi pil kontrasepsi, Anda akan dianjurkan untuk menghentikan konsumsinya untuk sementara waktu. Dokter kemudian akan memberikan metode kontrasepsi dengan cara lain agar dapat mengurangi nyeri payudara.
Pada pasien yang sudah menopause dan mengalami nyeri payudara yang dicurigai akibat terapi hormon, dokter akan menganjurkannya untuk berhenti dulu.
Untuk mencegah nyeri payudara atau mengurangi intensitasnya, terutama yang bersifat siklik (memburuk mendekati masa menstruasi), Anda bisa:
Harap diingat bahwa konsumsi suplemen maupun obat-obatan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter.
Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami nyeri payudara yang:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang. Dengan ini, penyebab nyeri payudara bisa terdeteksi dan pengobatan yang sesuai dapat diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved