logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Nyeri Dada

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Risiko terkena nyeri dada akan meningkat karena faktor-faktor seperti merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol, obesitas, dan lansia.

Risiko terkena nyeri dada akan meningkat karena faktor-faktor seperti merokok, diabetes, hipertensi, kolesterol, obesitas, dan lansia.

Pengertian nyeri dada

Nyeri dada adalah sensasi sakit seperti tertusuk atau tertekan benda berat yang terasa di area dada dan dapat menyebar ke lengan, rahang, dan punggung.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari masalah pada tulang dan otot sekitar dada, gangguan pada organ sekitarnya seperti paru-paru, infeksi, hingga masalah psikologis seperti kecemasan. 

Nyeri dada juga umumnya dikaitkan dengan kondisi angina, yaitu masalah jantung yang disebabkan karena kurangnya aliran darah ke jantung. Gejala paling umum dari angina adalah nyeri pada dada yang terasa seperti ditimpa benda berat. Angina dibagi menjadi beberapa jenis seperti:

  • Stable angina
    Aktivitas fisik dan stress dapat memicu angina jenis ini. Biasanya nyeri dada ini berlangsung selama beberapa menit dan akan menghilang ketika beristirahat.
  • Unstable angina
    Angina ini biasanya terjadi saat Anda sedang istirahat. Rasa nyeri ini bisa kuat, berlangsung lama, dan dapat terjadi secara berulang. Kondisi tersebut menandakan bahwa Anda mengalami serangan jantung. Karenanya, nyeri dada jenis ini tergolong sebagai kegawatdaruratan medis.
  • Prinzmetal’s angina
    Angina jenis ini juga dapat terjadi tiba-tiba saat Anda sedang beristirahat. Biasanya, rasa nyeri akan terasa saat tidur malam atau saat dini hari. Rasa nyeri juga dapat terasa amat menyakitkan. Kondisi ini biasanya dapat hilang dengan mengonsumsi obat.
  • Microvascular angina
    Angina jenis ini bisa menjadi tanda atau gejala dari penyakit mikrovaskular jantung, penyakit yang memengaruhi pembuluh darah terkecil dalam jantung. Rasa nyeri dapat terasa selama 10 hingga lebih dari 30 menit. Biasanya rasa nyeri akan terasa setelah beraktivitas harian atau pada masa-masa Anda mengalami tekanan psikologis.

Tanda dan gejala nyeri dada

Gejala nyeri dada yang disebabkan oleh jantung adalah:

  • Rasa sakit dan tidak nyaman pada bagian dada kiri
  • Nyeri dada menjalar hingga lengan, leher, bahu, rahang, ataupun punggung.
  • Terasa mual
  • Muntah
  • Mudah lelah
  • Sesak napas
  • Berkeringat
  • Pusing
  • Lemas

Penyebab nyeri dada

Nyeri dada yang disebabkan oleh masalah jantung terjadi ketika aliran darah yang menuju ke jantung berkurang sehingga asupan oksigen ke jantung juga menurun. 

Penurunan aliran darah ke jantung juga dapat disebabkan oleh penumpukan lemak pada pembuluh darah. Hal ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami hiperkolesterolemia. 

Di samping itu, diseksi aorta (pecahnya lapisan dalam pembuluh arteri jantung) juga dapat menyebabkan nyeri dada.

Penyebab lain nyeri dada yang bukan disebabkan oleh masalah pada jantung adalah:

  • Gangguan pencernaan
    Peningkatan asam lambung berlebih dapat menyebabkan nyeri pada dada, bersamaan dengan keluhan lainnya seperti tukak lambung, nyeri ulu hati, mual, dan terasa begah pada perut. Selain karena asam lambung, nyeri dada juga dapat muncul karena gangguan yang terjadi di bagian kerongkongan atau karena kondisi GERD.
  • Gangguan otot dan tulang
    Infeksi pada otot dan tulang sekitar dada dapat menyebabkan nyeri pada dada. Biasanya nyeri bisa muncul ketika area tersebut disentuh atau karena peradangan di area kartilago (costochondritis). Selain itu, peradangan pada otot di area yang sama juga dapat menyebabkan nyeri di bagian atas tubuh.
  • Gangguan paru
    Emboli paru atau adanya sumbatan pada pembuluh darah paru dapat menyebabkan nyeri pada bagian atas tubuh yang makin terasa saat sedang menarik napas.
    Selain itu, asma, tuberkulosis, pneumonia, dan efusi pleura atau adanya cairan pada paru dapat menyebabkan kondisi serupa.
  • Cemas berlebih
    Rasa cemas yang berlebihan dapat menyebabkan dada sakit dan sesak napas. Kondisi lain yang dapat menyertai adalah gugup, jantung berdebar, dan keringat dingin.
  • Serangan Panik
    Seseorang yang terserang panik (panic attack) akan mengalami jantung berdebar, mual, berkeringat dingin, dan juga sesak napas.
  • Cedera tulang rusuk
    Tulang rusuk yang memar, patah, atau retak karena trauma dapat menyebabkan nyeri.

Faktor risiko

Terdapat beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko nyeri dada sebelah kanan, kiri, ataupun keduanya, yaitu:

  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi atau 
  • Kolesterol
  • Riwayat keluarga
  • Lanjut usia
  • Kelebihan berat badan atau 
  • Peningkatan asam lambung berlebih
  • Kecemasan berlebih
  • Infeksi paru
  • Terbentur pada dada

Diagnosis nyeri dada

Nyeri dada dapat disebabkan banyak hal. Maka, untuk memulai diagnosis dokter akan lebih dulu menanyakan riwayat kesehatan pasien serta gejala-gejala yang dialami. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya demimenegakkan diagnosis yang akurat.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan dokter untuk menentukan diagnosisnya adalah:

  • Elektrokardiogram (EKG)
    Tes ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat aliran darah pada jantung, apakah aliran darah tersebut terhambat atau bahkan memiliki gejala serangan jantung.
  • Echocardiogram
    Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan kondisi jantung. Tes ini dapat menggambarkan apakah terdapat masalah terhadap aliran darah.
  • Scanning Nuklir Jantung
    Tes ini digunakan untuk mengukur aliran darah ke otot jantung.
  • Tes Darah
    Kerusakan otot pada jantung akan mengeluarkan enzim yang dapat terdeteksi dalam darah. Tes ini berguna untuk melihat apakah terdapat kandungan enzim pada darah yang diakibatkan oleh kerusakan tersebut. Jika positif, mungkin hal ini dapat menjadi indikasi kuat serangan jantung.
  • Tes Pencitraan
    Tindakan ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi jantung. Ada beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan, seperti: 
  • Endoskopi Gastrointestinal
    Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat bagian dalam lambung, di mana akan diketahui penyebab peningkatan asam lambung yang bisa saja menyebabkan nyeri dada.

Advertisement

Cara mengobati nyeri dada

Jika nyeri bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit pada jantung, perawatan pada umumnya akan disesuaikan dengan akar penyebabnya.

Sebagai contoh, nyeri dada yang disebabkan oleh GERD dapat ditangani dengan pemberian obat penurun asam lambung seperti antasida.

Jika nyeri dada disebabkan oleh masalah psikis, kemungkinan dokter akan meresepkan obat antidepresan atau obat anticemas.

Apabila nyeri disebabkan oleh masalah pada jantung atau pembuluh darah, dokter dapat meresepkan obat tertentu untuk meredakan gejalanya. Obat-obatan yang biasanya diberikan dapat berupa obat untuk mengendalikan tekanan darah, mengurangi beban kerja jantung, mengobati gagal jantung, dan membantu mengendalikan irama jantung.

Obat-obatan seperti nitrogliserin berfungsi untuk mengatasi pembuluh darah jantung yang menyempit. Selain itu, aspirin dan obat pengencer darah juga mungkin akan diberikan. 

Jika obat-obatan tidak cukup, maka akan dilakukan prosedur pembedahan seperti:

  • Angioplasty (stenting)
    Pada tindakan medis ini, dokter akan memasukkan selang kecil berisi balon ke dalam pembuluh darah jantung, kemudian mengembangkan balon tersebut di dalam arteri yang tersumbat untuk memperlebar pembuluh darah.
  • CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)
    Pada prosedur ini, dokter akan mengambil arteri atau vena yang sehat dari bagian lain tubuh, lalu menggunakannya untuk mengganti pembuluh darah yang tersumbat.

Cara mencegah nyeri dada

Satu-satunya cara untuk mengurangi risiko nyeri dada adalah dengan mengubah gaya hidup. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas sehari-hari, di antaranya adalah:

  • Berhenti merokok dan jangan mencoba untuk merokok.
  • Hindari menjadi perokok pasif, yaitu berada di ruangan penuh asap rokok.
  • Mengontrol tekanan darah, lemak darah, dan gula darah pada tubuh secara rutin.
  • Berolahraga secara teratur tiga kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit per sesi.
  • Tidak mengonsumsi alkohol.
  • Hindari stres.
  • Hindari konsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
  • Hindari konsumsi makanan cepat saji.
  • Gunakan masker penutup hidung untuk mencegah penularan infeksi saluran napas.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Hindari menunda waktu makan.
  • Hindari berdiet ketat.
  • Lakukan pemanasan jika hendak berolahraga untuk  mencegah cedera otot.
  • Hindari obat-obatan terlarang.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri dada dan sesak napas, segera konsultasikan pada dokter. Terkadang nyeri dada juga dapat terjadi secara tiba-tiba. Jika demikian, penderita harus segera dibawa ke unit gawat darurat.

Waspada juga jika nyeri di dada disertai dengan gejala-gejala berikut

  • Mual dan muntah
  • Terdapat muntah darah
  • Tubuh tidak dapat digerakkan
  • Penurunan kesadaran

Jika mengalami hal di atas, segera pergi ke UGD.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter, seperti:
    • Tes apa saja yang saya butuhkan?
    • Jenis nyeri dada apa yang saya miliki?
    • Apakah saya memiliki kerusakan jantung?Obat apa yang saya perlukan?
    • Adakah efek samping obat yang akan saya alami selama mengonsumsi obat yang akan diberikan?
    • Adakah makanan yang harus saya hindari?
    • Olahraga apa yang cocok untuk penyakit saya?
    • Haruskah saya menemui dokter spesialis?
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter mungkin akan memberikan beberapa pertanyaan agar mereka dapat mendiagnosis lebih baik. Berikut pertanyaan yang mungkin diajukan:

  • Kapan mengalami gejala pertama kali?
  • Hal apa yang memperbaiki kondisi?
  • Hal apa yang memperburuk kondisi?
  • Apakah nyeri dada yang dialami menjalar hingga rahang dan lengan?
  • Adakah riwayat penyakit yang disebabkan oleh asam lambung tinggi sebelumnya?
  • Seberapa sering kondisi ini terjadi?
  • Apakah sudah meminum obat sebelumnya? 

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis nyeri dada agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

penyakit jantungdiabeteshipertensinyeri dada

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved