1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Nyeri anus bukanlah penyakit yang berbahaya, tapi penyakit ini bisa menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Proctalgia atau nyeri anus adalah rasa sakit yang muncul di anus, bagian dalam atau sekitarnya, serta rektum (bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus). Penyebab nyeri ini beragam, dari abses, wasir, infeksi, dan penyakit lainnya.
Walau sebagian besar penyebabnya tidak berbahaya, nyeri anus sangat parah hingga penderita merasa tidak nyaman. Pasalnya, terdapat banyak ujung saraf di daerah perianal tersebut.
Kebanyakan orang yang mengalami nyeri anus juga merasa malu untuk berkonsultasi ke dokter. Namun langkah pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk mencari penyebab nyeri anus supaya pengoabatn bisa dilakukan dengan tepat.
Secara umum, gejala nyeri anus adalah rasa sakit di dalam dan sekitar anus, maupun rektum (daerah perianal). Sementara gejala lainnya akan tergantung pada penyebab kondisi ini.
Penyebab nyeri anus bisa meliputi:
Duduk dalam waktu lama di atas permukaan yang keras termasuk penyebab nyeri anus yang umum. Pasalnya, tekanan pada saraf atau otot dubur dalam waktu lama dapat menyebabkan rasa sakit.
Nyeri anus dapat berlangsung selama beberapa jam setelah seseorang bangun tidur.
Diare ditandai dengan terlalu sering buang air besar. Frekuensi BAB ini dapat membuat anus menjadi sakit dan berdarah.
Cedera saat jatuh terduduk dapat melukai otot, tulang, atau saraf di sekitar anus.
Fisura ani adalah robeknya dinding dalam anus dengan rasa sakit yang dapat berlangsung selama beberapa jam atau berhari-hari.
Abses anus adalah munculnya kantong berisi nanah di dalam anus yang disebabkan tersumbatnya kelenjar pada anus yang mengalami infeksi.
Fistula ani adalah munculnya saluran atau terowongan kecil yang menghubungkan kelenjar dalam anus yang terinfeksi, dengan kulit di sekitar anus.
Wasir atau hemoroid terjadi ketika pembuluh darah vena di anus mengalami pembengkakan.
Proctalgia fugax atau spasme anal (kejang dubur) yang terjadi ketika muncul nyeri anus yang tajam secara tiba-tiba akibat kontraksi otot sfringter anus.
Levator ani syndrome adalah gangguan fungsi dari otot-otot dasar panggul yang tegang.
Inflammatory bowel disease adalah peradangan saluran cerna. Jenis penyakit ini meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Penyakit akibat infeksi, seperti infeksi jamur atau penyakit menular seksual, bisa pula menyebar lewat anus.
Kelainan pada tulang dan otot bisa pula memicu nyeri anus. Misalnya, coccydinia, nyeri akibat arthritis (radang sendi), atau tumor tulang.
Masalah pada saluran kemih, seperti prostatitis pada pria, juga bisa menjari pemicu nyeri anus.
Kanker anus atau rektum pun bisa ditandai dengan nyeri anus. Namun kasus ini jarang terjadi.
Disfungsi atau gangguan otot dasar panggul adalah kondisi otot dasar panggul tidak bisa mengendur dengan normal.
Penyakit kulit sekitar anus bisa memicu nyeri anus, seperti psoriasis atau kutil.
Melakukan hubungan seks lewat anus juga dapat menyebabkan nyeri anus.
Konstipasi atau smebelit kronis dapat memicu nyeri anus, misalnya karena tinja yang keras atau mengejan berlebihan.
Hematoma perianal adalah gumpalan darah di jaringan sekitar anus. Kondisi ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh dara vena.
Haid bisa menyebabkan rektum dan anus menjadi lebih sensitif, sehingga rentan sakit.
Diagnosis nyeri anus biasanya dapat dipastikan dengan cara-cara berikut:
Dokter akan menanyakan gejala dan faktor risiko nyeri anus yang dimiliki oleh pasien.
Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dengan prosedur colok dubur. Tes ini bertujuan mengetahui ada tidaknya kelainan di bagian dalam rektum maupun keberadaan nyeri tekan.
Endoskopi menggunakan endoskop, yakni selang tipis yang lentud dengan kamera dan lampu di salah saty ujungnya. Alat ini akan dimasukkan ke dalam anus untuk menilai kondisi rektum.
Dokter juga bisa menganjurkan tes darah untuk menentukan ada tidaknya infeksi dalam tubuh pasien.
Advertisement
Cara mengobati nyeri anus umumnya tergantung pada tingkat keparahan dan berapa lama pasien sudah mengalaminya. Beberapa metode penanganan kondisi ini meliputi:
Pilihan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi nyeri anus adalah:
Operasi diindikasikan untuk nyeri anus yang disebabkan spasme otot, untuk memperbaiki fistula anus, dan mengatasi wasir.
Hal-hal berikut dapat dilakukan untuk meredakan nyeri anus:
Jika tidak ditangani dengan benar, nyeri anus bisa menyebabkan komplikasi yang berbeda-beda dan tergantung dari penyebabnya. Beberapa di antaranya meliputi:
Luka pada bagian dalam rektum akan sulit sembuh, sering kambuh, dan dapat memicu robekan anus yang melebar hingga ke otot anus jika tidak diobati.
Anemia atau kurang darah, wasir terpuntir, dan terbentuknya bekuan darah pada area wasir bisa menjadi komplikasi wasir
Anda dapat mencegah nyeri anal dengan melakukan langkah-langkah berikut ini.
Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis nyeri anus agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved