1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Nodul tiroid umumnya tampak seperti benjolan di leher
Nodul tiroid adalah benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid, yang terletak di bagian bawah leher. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan hormon tiroid yang mengatur metabolisme, denyut jantung, dan suhu tubuh.
Benjolan pada tiroid bisa berbentuk padat atau lembek berisi cairan, dan lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria. Selain itu, kondisi ini juga sering menyerang orang berusia di atas 60 tahun.
Sebagian besar kasus nodul tiroid tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala apapun. Kasus benjolan yang disebabkan oleh kanker juga hanya sedikit.
Akan tetapi, nodul tiroid dengan ukuran yang terlalu besar dapat menimbulkan kesulitan menelan atau bernapas. Karena itu, perlu ditangani lebih lanjut.
Nodul Tiroid | |
---|---|
Dokter spesialis | Dokter Penyakit Dalam |
Gejala | Benjolan di leher, sulit bernapas atau menelan |
Faktor risiko | Keturunan, penyakit tiroid lain, usia 60 tahun atau lebih |
Metode diagnosis | Tes darah, USG, scan tiroid |
Pengobatan | Pemantauan berkala, obat-obatan, operasi |
Obat | Yodium radioaktif |
Komplikasi | Gangguan pernapasan atau menelan, hipertiroid, komplikasi operasi tiroid |
Kapan harus ke dokter? | Gejala hipertiroid dan hipotiroid, masalah pernapasan dan menelan |
Kebanyakan nodul tiroid tidak menimbulkan tanda atau gejala apapun. Namun gejala dapat timbul apabila ukuran nodul terlalu besar. Keluhan ini meliputi:
Nodul tiroid juga dapat menghasilkan peningkatan kadar hormon dalam tubuh. Kondisi ini akan menimbulkan gejala-gejala berupa:
Penyebab nodul tiroid adalah pertumbuhan jaringan tiroid yang berlebihan. Pemicu yang mendasari pertumbuhan jaringan ini biasanya tidak diketahui, namun faktor keturunan diduga memiliki peran yang penting.
Beberapa kondisi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan munculnya nodul tiroid. Faktor risiko tersebut meliputi:
Nodul tiroid lebih umum terjadi pada wanita. Saat ditemukan pada kaum pria, nodul ini lebih berisiko bersifat ganas (kanker).
Nodul tiroid dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung kondisi medis yang mendasarinya. Jenis-jenis nodul tiroid tersebut meliputi:
Asupan yodium yang rendah dapat menyebabkan munculnya nodul tiroid. Yodium umumnya ditemukan dalam garam dapur, keju, telur, susu sapi.
Adenoma tiroid biasanya tidak serius kecuali apabila ukurannya terlalu besar. Pada beberapa kasus, kondisi ini disertai dengan produksi hormon tiroid dalam jumlah berlebihan sehingga dapat menimbulkan gejala.
Kista tiroid biasanya disebabkan oleh adenoma tiroid yang mengalami degenerasi. Kista ini umumnya berisi cairan.
Penyakit Hashimoto dapat menyebabkan peradangan kronis dari kelenjar tiroid. Peradangan ini memicu tumbuhnya nodul tiroid pada leher.
Kondisi ini biasanya disertai dengan aktivitas kelenjar tiroid yang berkurang atau hipotiroidisme.
Goiter multinodular ditandai dengan munculnya lebih dari satu benjolan yang membentuk nodul tiroid. Penyebab kondisi ini masih belum diketahui secara pasti.
Faktor seperti riwayat keluarga dengan kanker tiroid dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Demikian pula dengan faktor lain yang meliputi usia di bawah 30 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki riwayat paparan radiasi di kepala dan leher.
Kanker tiroid perlu dicurigai sebagai penyebab nodul tiroid apabila benjolan berukuran besar, terasa keras, atau menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada penderita.
Baca Juga: Fungsi Yodium dan Bahayanya Jika Tubuh Kekurangan Zat Ini
Dalam menentukan diagnosis nodul tiroid, fokus utama dokter adalah menyingkirkan kemungkinan kanker. Dokter juga akan mencari tahu apakah kelenjar tiroid pasien masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Sederet pemeriksaan medis di bawah ini bisa dianjurkan oleh dokter:
Pasien akan diminta untuk menelan saat dokter memeriksa kelenjar tiroid. Pasalnya, nodul tiroid biasanya akan bergerak naik dan turun saat pasien menelan.
Dokter juga akan memeriksa ada tidaknya tanda dan gejala kelebihan hormon tiroid. Misalnya, tremor dan jantung berdebar. Begitu juga dengan tanda hormon tiroid terlalu rendah seperti denyut jantung yang lambat dan kulit kering.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi struktur nodul tiroid.
Biopsi tiroid dilakukan dengan cara aspirasi jarum halus. Lewat prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan dari nodul tiroid untuk diperiksa lebih lanjut di bawah mikroskop.
Tes darah bertujuan memeriksa kadar hormon tiroid dan TSH (thyroid stimulating hormone) dalam tubuh penderita.
Scan tiroid menggunakan teknologi nuklir. Zat iodine yang mengandung senyawa radioaktif akan diberikan melalui mulut pasien.
Setelah itu, dokter akan memindai tiroid untuk mengevaluasi seberapa banyak zat radioaktif dapat diserap oleh nodul maupun jaringan tiroid yang normal.
Dengan scan tiroid, dokter dapat mengevaluasi kemungkinan nodul tiroid yang disebabkan oleh kanker.
Advertisement
Cara mengobati nodul tiroid tergantung pada ukuran dan jenisnya. Beberapa metode penanganannya bisa meliputi:
Apabila benjolan tidak disebabkan oleh kanker, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menjalani pemantauan berkala. Langkah ini bertujuan mengawasi pertumbuhan nodul tiroid.
Nodul tiroid yang bersifat jinak atau terlalu kecil untuk biopsi perlu dipantau dengan ketat. Dokter bisa melakukan pemeriksaan USG tiap 6-12 bulan sekali, disertai dengan pemeriksaan fisik tiap tahun.
Dokter mungkin akan memberikan yodium radioaktif untuk nodul tiroid dengan gejala kadar hormon tiroid berlebih dan goiter multinodular. Senyawa ini akan diserap oleh kelenjar tiroid dan membuat ukuran nodul menyusut.
Meski begitu, terapi ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang berencana hamil.
Operasi tiroid diperlukan bagi nodul tiroid yang disebabkan oleh kanker, berukuran terlalu besar, menimbulkan gejala kesulitan bernapas atau menelan, dan tidak bisa didiagnosis secara pasti oleh dokter.
Bila dibiarkan tanpan penanganan, nodul tiroid bisa menyebabkan komplikasi yang berupa:
Nodul yang berukuran terlalu besar atau berjumlah lebih dari satu dapat mengganggu saluran napas serta kerongkongan. Akibatnya, proses menelan atau pernapasan pasien akan terganggu.
Ketika nodul menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah besar, hormon ini akan menumpuk secara berlebihan di dalam tubuh pasien. Kondisi ini dikenal dengan nama hipertiroidisme.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan gejala berupa penurunan berat badan, kelemahan otot, tidak tahan terhadap udara panas, cemas, dan lebih mudah tersinggung.
Jika tak ditangani, hipertiroidisme kemudian dapat memicu denyut jantung tidak teratur (aritmia), kelemahan tulang, dan krisis tiroid.
Krisis tiroid adalah kondisi mengancam nyawa yang ditandai dengan gejala hipertiroid secara ekstrem. Kondisi ini membutuhkan penanganan darurat.
Jika operasi pengangkatan nodul dan kelenjar tiroid dilakukan, pasien perlu mengonsumsi obat pengganti hormon tiroid seumur hidup.
Baca Juga: Ini Beda Gangguan Hormon Tiroid Hipertiroidisme dan Tirotoksikosis
Belum ada cara mencegah nodul tiroid yang bisa dilakukan. Apabila Anda didiagnosis mengalaminya, dokter akan mengangkat atau memantau perkembangan nodul tersebut.
Pada kebanyakan kasus, kondisi nodul tiroid tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Meski sebagian besar nodul tiroid tidak bergejala dan tidak disebabkan oleh kanker, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan apabila kondisi ini disertai:
Pasien juga perlu menghubungi dokter apabila mengalami gejala hipotiroid yang berupa:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab nodul tiroid. Dengan ini, pengobatan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved