logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Penyakit Lainnya

Neuropati

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Neuropati dapat disebabkan oleh faktor keturunan, trauma, infeksi virus, hingga penyakit autoimun

Neuropati menyebabkan kesemutan, mati rasa, kelumpuhan, dan sensitivitas berlebih pada kulit

Pengertian neuropati

Neuropati adalah kondisi yang terjadi karena rusaknya sistem saraf tepi. Sistem saraf ini menghubungkan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke seluruh tubuh.

Sistem saraf tepi diklasifikasikan menjadi:

  • Saraf sensoris: berfungsi menerima sensasi, seperti suhu, rasa sakit, getaran atau sentuhan
  • Saraf motorik: berfungsi mengontrol pergerakan otot
  • Saraf otonom: mengontrol fungsi seperti tekanan darah, detak jantung, pencernaan dan kandung kemih

Neuropati terjadi ketika sel-sel saraf (neuron) rusak atau hancur. Neuropati dapat menyerang satu saraf (mononeuropathy), dua saraf atau lebih di area yang berbeda (multiple mononeuropathy) atau banyak saraf (polyneuropathy).

 

Tanda dan gejala neuropati

Setiap saraf di sistem saraf pusat memiliki fungsi spesifik, sehingga gejalanya tergantung pada jenis saraf yang terkena neuropati. Gejala dan tanda yang menunjukkan neuropati termasuk:

  • Mati rasa
  • Rasa tertusuk atau kesemutan di kaki atau tangan
  • Rasa terbakar
  • Sensitivitas berlebihan jika disentuh
  • Hilangnya koordinasi dan mudah jatuh
  • Kelemahan otot atau kelumpuhan
  • Intoleransi panas (tidak tahan terhadap suhu panas)
  • Masalah pencernaan
  • Perubahan tekanan darah
  • Pusing

Selain itu, tanda dan gejala neuropati bisa dibedakan berdasarkan jenis saraf yang terkena. Berikut penjelasannya.

Saraf otonom

Gejala neuropati yang sudah menyerang saraf otonom, meliputi:

  • Intoleransi panas
  • Berkeringat berlebihan atau tidak bisa berkeringat
  • Masalah usus, kandung kemih atau pencernaan
  • Penurunan tekanan darah yang menyebabkan pusing

Saraf sensoris

Gejala neuropati yang sudah menyerang saraf sensoris meliputi:

  • Penurunan sensasi getaran dan sentuhan
  • Kulit terasa seperti tertusuk jarum
  • Peningkatan rasa sakit atau ketidakmampuan untuk merasakan sakit
  • Hilangnya kemampuan untuk mendeteksi perubahan panas dan dingin
  • Kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan
  • Rasa sakit terbakar, dan seperti tertusuk yang mungkin lebih buruk di malam hari

Saraf motorik

Gejala neuropati yang sudah menyerang saraf motorik, meliputi:

  • Kelemahan otot yang menyebabkan ketidakstabilan dan kesulitan melakukan gerakan kecil seperti mengancingkan baju
  • Pengecilan otot
  • Otot berkedut dan kram
  • Penyusutan otot

 

Penyebab neuropati

Penyebab utama neuropati bisa beraneka ragam. Berikut beberapa contohnya:

Neuropati herediter

Neuropati herediter terjadi dari turunan dari orang tua ke anak. Namun, neuropati jenis ini jarang terjadi. Neuropati herediter yang paling umum adalah penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) yang menyerang saraf motorik dan sensorik. CMT menyebabkan kelemahan pada otot kaki dan kaki bagian bawah. Sayangnya, neuropati herediter tidak dapat diobati.

Acquired neuropathy

Acquired neuropathy terjadi karena faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang dapat menyebabkan acquired neuropathy yaitu:

  • Trauma: akibat cedera jatuh, kecelakaan mobil atau aktivitas olahraga. Trauma saraf perifer dapat terjadi karena kompresi saraf karena tekanan berulang atau penyempitan ruang saraf.
  • Infeksi dan penyakit autoimun: misalnya virus HIV, virus herpes, dan bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme dan sifilis. Beberapa gangguan autoimun juga dapat memengaruhi jaringan saraf. Contohnya termasuk sindrom Guillain-Barré, lupus, dan rheumatoid arthritis.
  • Penyakit lain: termasuk diabetes, gangguan ginjal, kanker, dan ketidakseimbangan hormon.
  • Obat-obatan dan racun: obat yang digunakan untuk mengobati kanker (kemoterapi) dapat merusak saraf perifer. Paparan logam berat (timbal dan merkuri) dan bahan kimia industri juga dapat memengaruhi fungsi saraf.
  • Gangguan pembuluh darah: Neuropati dapat terjadi ketika aliran darah ke lengan dan kaki terhambat karena peradangan, pembekuan darah, atau gangguan pembuluh darah lainnya.
  • Konsumsi alkohol.

Neuropati idiopatik

Neuropati jenis idiopatik tidak diketahui penyebabnya. Sepertiga dari neuropati adalah neuropati idiopatik.

 

Faktor risiko neuropati

Beberapa faktor risiko neuropati meliputi:

  • Diabetes
  • Penyalahgunaan alkohol
  • Kekurangan vitamin, terutama vitamin B
  • Infeksi, seperti penyakit Lyme, herpes zoster, virus Epstein-Barr, hepatitis B dan C, dan HIV
  • Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus
  • Gangguan ginjal, hati atau tiroid
  • Paparan racun
  • Melakukan gerakan secara berulang
  • Faktor keturunan

 

Diagnosis neuropati

Diagnosis neuropati dilakukan dengan cara-cara di bawah ini:

  • Tanya jawab

Dokter akan bertanya mengenai gejala, riwayat kesehatan, gaya hidup, paparan racun, kebiasaan minum, dan riwayat penyakit sistem saraf (neurologis) keluarga

  • Pemeriksaan saraf

Dokter memeriksa postur tubuh, koordinasi tubuh, refleks tendon, kekuatan otot, dan kemampuan tubuh untuk merasakan sensasi tertentu.

  • Tes darah

Tes darah berfungsi mendeteksi kekurangan vitamin, diabetes, penyakit autoimun, atau indikasi kondisi lain yang dapat menyebabkan neuropati perifer.

  • Tes pencitraan

CT scan atau MRI untuk melihat adanya tumor atau kelainan lainnya.

  • Tes fungsi saraf

Elektromiografi merekam aktivitas listrik di otot Anda untuk mendeteksi kerusakan saraf.

  • Biopsi

Biopsi dilakukan dengan mengambil jaringan saraf atau kulit.

 

Advertisement

Cara mengobati neuropati

Cara mengobati neuropati umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut. Beberapa pilihan penangan dari dokter meliputi:

  • Konsumsi obat-obatan

Obat-obatan dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit. Misalnya, obat pereda nyeri, obat antikejang, obat oles, serta obat antidepresan (seperti amitriptyline, doxepin, dan nortriptyline).

  • Terapi fisik

Terapi fisik dengan pijatan dan perawatan lain untuk membantu meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi otot tubuh.

  • Operasi

Operasi dilakukan jika neuropati disebabkan karena tekanan pada saraf.

  • Terapi okupasi

Terapi okupasi bermanfaat untuk mengatasi rasa sakit dan mengembalikan fungsi tubuh

  • Alat bantu

Alat bantu mekanik, seperti braces (penyangga kaki) dan sepatu yang dirancang khusus untuk mengatasi rasa sakit membantu penderita neuropati agar bisa beraktivitas seperti biasa.

 

Komplikasi neuropati

Jika tidak ditangani dengan benar, neuropati bisa menyebabkan komplikasi berupa: 

 

Cara mencegah neuropati

Cara mencegah neuropati yang bisa dilakukan meliputi:

  • Mengelola kadar gula darah jika Anda memiliki diabetes
  • Menerapkan hidup bersih dan sehat
  • Mengobati penyakit yang menyebabkan neuropati
  • Berolahraga secara teratur
  • Makan-makanan yang sehat dan bernutrisi
  • Menghindari konsumsi alkohol, rokok, dan paparan racun kimiawi

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada neuropati. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait neuropati?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis neuropati agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

masalah sarafneuropatisistem saraf

Bagikan

Dokter Terkait

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved