logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Neuroma Akustik (Tumor Telinga)

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Tumor pada neuroma akustik disebabkan mutasi gen dan dapat menyebar ke saraf-saraf lainnya.

Tumor neuroma akustik terjadi di saraf yang menghubungkan antara otak dengan telinga.

Pengertian neuroma akustik (tumor telinga)

Neuroma akustik adalah tumor telinga jinak yang tumbuh  pada saraf penghubung yang  otak dan telinga. Neuroma akustik biasanya muncul dari sel Schwann yang menutupi saraf tersebut. Oleh sebab itu, penyakit ini dikenal juga dengan nama vestibular schwannoma.

Perkembangan tumor neuroma akustik biasanya terjadi perlahan atau bahkan tidak berkembang sama sekali. Namun pada beberapa kasus yang jarang terjadi, vestibular schwannoma bisa tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar untuk menekan otak dan mengganggu fungsi vital.

Terdapat dua jenis neuroma akustik berdasarkan lokasi dan penyebabnya, antara lain:

 

  • Neuroma akustik unilateral
    Tumor ini hanya tumbuh di satu sisi telinga. Jenis tumor telinga ini terjadi secara sporadis (tiba-tiba) melalui mutasi gen yang bukan diturunkan dari keluarga (non herediter). Neuroma akustik unilateral dapat berkembang pada berbagai kelompok usia, tapi paling sering terjadi pada pasien berumur 30-60 tahun.
  • Neuroma akustik bilateral
    Neuroma akustik jenis bilateral menyerang kedua sisi telinga dan hanya terjadi pada orang yang memiliki kelainan genetik yang diwariskan. Pasien dengan jenis neuroma akustik ini sering kali memiliki tumor di bagian tubuh lain yang mirip schwannoma.

Baca juga: Jenis-jenis Tumor Jinak yang Bisa Muncul di Tubuh

Tanda dan gejala neuroma akustik (tumor telinga)

Pada awalnya, penyakit ini tidak menimbulkan tanda dan gejala yang jelas, lalu, secara perlahan akan muncul gejala seperti:

  • Mengalami gangguan pendengaran yang mempengaruhi satu telinga.
  • Mengidap tinnitus (suara berdenging).
  • Mengidap vertigo.

Adapun gejala lain yang ditimbulkan dari neuroma akustik tahap lanjut yaitu:

  • Mengalami sakit kepala yang cukup lama.
  • Penglihatan kabur.
  • Mengalami mati rasa, nyeri atau kelemahan pada satu sisi wajah.
  • Mengalami masalah dengan koordinasi anggota tubuh (ataksia) pada satu sisi tubuh.
  • Berubahnya suara menjadi serak atau kesulitan menelan.

Penyebab neuroma akustik (tumor telinga)

Sebagian besar kasus neuroma akustik terjadi tanpa alasan yang jelas. Sejauh ini, neuroma akustik sering dikaitkan dengan malfungsi gen di kromosom 22 akibat adanya mutasi. Pada kondisi normal, gen ini berfungsi untuk menghasilkan protein yang membantu mengontrol pertumbuhan sel Schwann agar tidak menutupi saraf.

Adapun penyebab dari mutasi gen ini sendiri tidak semuanya bisa diketahui. Pada kasus neuroma akustik bilateral, mutasi gen terjadi pada orang-orang yang mengidap neurofibromatosis tipe 2 (NF2). Neurofibromatosis tipe 2 adalah kelainan bawaan langka yang biasanya melibatkan pertumbuhan tumor pada saraf pendengaran dan keseimbangan di kedua sisi kepala.

Faktor Risiko

Satu-satunya faktor risiko bagi tumor telinga neuroma akustik yang diketahui adalah memiliki orangtua yang mengidap NF2.

Di samping itu, beberapa faktor yang dapat merusak telinga juga diperkirakan turut meningkatkan risiko seseorang terkena tumor telinga, seperti:

  • Paparan suara yang terlalu keras
  • Memiliki neuroma paratiroid, yaitu tumor jinak pada kelenjar tiroid
  • Terpapar sejumlah kecil radiasi saat masa kanak-kanak

Baca jawaban dokter: Keluar cairan bening kental dari telinga setelah suara keras apa penyebabnya?

Diagnosis neuroma akustik (tumor telinga)

Gejala-gejala tumor telinga neuroma akustik mirip dengan gejala gangguan pada telinga bagian dalam serta tengah. Oleh karenanya, gejala neurologis lain juga perlu diperiksa apabila Anda mengalami gangguan pada pendengaran.

Sejumlah pemeriksaan yang akan dilakukan dokter dalam mendiagnosis neuroma akustik adalah:

Pemeriksaan fungsi pendengaran

  • Tes pendengaran (audiometri)

    Tes audiometri adalah pemeriksaan pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis neuroma akustik. Melalui tes ini, dokter akan mengukur seberapa baik pasien bisa mendengar suara dan ucapan. Dokter akan meminta pasien untuk mendengarkan suara dan ucapan saat mengenakan earphone yang terpasang pada mesin. Nantinya, mesin ini akan merekam respons dan mengukur fungsi pendengaran pasien.
  • Pure Tone Audiogram

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi seberapa keras frekuensi suara yang dibutuhkan pasien untuk mendengar suara.
  • Tes speech Recognition Threshold (SRT)

    Pada pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk mengulangi kata-kata yang diperdengarkan. Mirip dengan pure tone audiogram, tes ini dapat mengevaluasi seberapa keras suara yang dibutuhkan pasien untuk mendengar.
  • Tes decreased speech discrimination (SD)

    Melalui tes ini, kemampuan pasien untuk memahami ucapan di lingkungan yang tenang dan bising akan dievaluasi.
  • Tes BAER (brainstem auditory evoked response)

    Pada tes ini, sejumlah elektroda dipasang di kulit kepala serta daun telinga. Elektroda tadi berfungsi untuk merekam aktivitas pada otak saat diperdengarkan suara.
  • Tes elektronistagmografi

    Tes ini berfungsi untuk melihat perubahan dalam pergerakan mata yang diakibatkan gangguan pada telinga bagian dalam.

Tes pemindaian

Jika pada pemeriksaan sebelumnya pasien dicurigai menderita neuroma akustik, maka selanjutnya akan dilakukan tes pemindaian dengan MRI atau CT scan. Kedua tes tersebut berfungsi untuk menggambarkan kondisi kepala dengan lebih jelas menggunakan cairan kontras. Jika pada gambar-gambar tadi terlihat ada bagian yang terlalu terang, pasien dapat dianggap menderita tumor telinga.

Advertisement

Cara mengobati neuroma akustik (tumor telinga)

  • Monitoring. Melakukan pemantauan pada tumor kecil dengan menggunakan MRI secara berkala, terutama jika pasien adalah seorang orang dewasa atau pada pasien yang telah diberi pengobatan namun kondisinya tidak juga membaik. Dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan monitoring setiap 6-12 bulan sekali, untuk mencari tahu apakah tumor telah membesar serta seberapa cepat membesarnya. Pengobatan lainnya akan diberikan oleh dokter apabila hasil dari pemindaian ini menunjukkan pembesaran pada tumor.
  • Operasi pembedahan. Pengobatan dengan pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor jika tumor berukuran besar atau berpotensi untuk semakin membesar. Teknik pembedahan yang dipilih oleh dokter tergantung pada ukuran tumornya, kemampuan pendengaran, serta faktor-faktor lain. Pengangkatan tumor juga dilakukan untuk mencegah hilangnya pendengaran atau kelumpuhan saraf.
  • Terapi radiasi. Terapi radiasi pertama yaitu stereotactic radiosurgery, dilakukan pada tumor kecil atau tumor yang masih tersisa saat setelah melakukan pembedahan. Metode ini dilakukan dengan sinar radiasi yang diarahkan secara tepat ke arah tumor untuk menghentikan pertumbuhannya. Pilihan terapi radiasi lain dapat menggunakan sinar proton (proton beam). Metode ini dilakukan dengan menggunakan sinar positif berenergi tinggi yang diarahkan ke area tumor sehingga dapat meminimalisir paparan radiasi pada area sekitar tumor.
  • Terapi pendukung. Selain terapi di atas, dokter juga dapat merekomendasikan terapi pendukung untuk mengatasi gejala atau komplikasi neuroma akustik dan pengobatannya, seperti pusing atau masalah keseimbangan.

Komplikasi tumor telinga

Tumor telinga neuroma akustik dapat menyebabkan sejumlah komplikasi yang bersifat permanen, seperti:

  • Kehilangan pendengaran
  • Rasa kaku serta lemah pada wajah
  • Keseimbangan tubuh yang terganggu
  • Telinga berdenging

Selain kondisi-kondisi di atas, tumor telinga yang besar dapat menekan batang otak sehingga peredaran cairan antara otak serta sumsum tulang belakang terganggu. Akibatnya, cairan dapat menumpuk di dalam kepala (hidrosefalus), dan tekanan pada tulang tengkorak juga bisa meningkat.

Cara mencegah neuroma akustik (tumor telinga)

Tumor telinga ini belum diketahui pasti penyebabnya. Maka, cara pencegahannya juga belum dapat dipastikan. 

Meski demikian, Anda dapat menjaga kesehatan telinga dengan melindungi diri dari paparan suara yang keras dan radiasi.

Di samping itu, jika Anda memiliki orang tua atau anggota keluarga yang memiliki neurofibromatosis tipe 2, sebaiknya rutin menjalani pemeriksaan pendengaran secara berkala.

Baca juga: Bahaya Radiasi Bagi Tubuh Berdasarkan Tingkatannya

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Apabila Anda mengalami hilangnya pendengaran di salah satu telinga atau telinga berdenging, apalagi jika disertai hilangnya keseimbangan, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis lebih dini dari neuroma akustik dapat mencegah tumor membesar dan mencegah komplikasinya.

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter, misalnya:
    • Apa yang menyebabkan gejala saya?
    • Adakah penyebab lain?
    • Tes apa yang saya butuhkan?
    • Pilihan pengobatan apa saja? 
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait neuroma akustik?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis neuroma akustik agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

tumor jinak

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved