1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Neurodermatitis biasanya muncul karena kontak dengan zat tertentu atau gigitan serangga
Neurodermatitis adalah kelainan kulit yang berawal dengan munculnya bercak di kulit yang terasa gatal. Jika digaruk, gatal akan terasa semakin parah.
Siklus garuk dan gatal tersebut akan membuat kulit menjadi keras dan bersisik. Area kulit gatal ini biasanya dialami pada leher, pergelangan tangan, lengan bawah, kaki, atau kemaluan.
Kondisi yang juga disebut lichen simplex chronicus ini bukanlah penyakit yang berbahaya dan menular. Tetapi rasa gatal sangat parah atau terjadi berulang kali, sehingga mengganggu tidur, fungsi seksual, dan kualitas hidup penderita.
Neurodermatitis termasuk penyakit yang bersifat kronis. Ini berarti, pendrita bisa mengalaminya untuk jangka waktu lama.
Penanganan neurodermatitis sangat tergantung pada kemauan pasien untuk menahan diri agar tidak menggaruk area kulit yang gatal. Obat-obatan dapat diberikan untuk membantu dalam meredakan gatal.
Pasien juga perlu mengenali dan menghindari faktor-faktor risiko yang dapat memperberat gejala yang dialaminya.
Gejala neurodermatitis yang dapat dialami oleh pasien meliputi:
Neurodermatitis menyebabkan ruam kulit yang dirasa gatal. Berbeda dengan eksim, psoriasis, dan kondisi kulit gatal lain, ruam ini biasanya hanya berjumlah satu atau dua.
Karena rasa gatal tersebut, penderita biasanya akan tampak menggaruk ruam dan merasa ruam gatal tanpa penyebab yang jelas. Rasa gatal juga dirasa lebih berat ketika pasien sedang beristirahat atau stres.
Beberapa pasien dengan neurodermatitis dapat merasa nyeri. Menurut penelitian, neurodermatitis pada kulit kepala dapat menimbulkan gejala gatal, nyeri, atau keduanya.
Ketika pasien terus menggaruknya, ruam kulit akan berubah warna menjadi lebih gelap (kemerahan atau keunguan).
Kulit yang sering digaruk akan menebal sehingga ruam akan tampak kasar dan bersisik kecokelatan. Garis keabuan dapat muncul pada kulit yang sangat tebal.
Menggaruk kulit kepala dapat menyebabkan rambut rontok.
Menggaruk berulang dan terus menerus dapat melukai kulit dan menyebabkan luka terbuka yang berdarah. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Luka yang dalam dapat menimbulkan bekas luka pada saat penyembuhan.
Tanda-tanda infeksi dapat berupa kerak kekuningan pada kulit dan keluarnya cairan dari area luka. Benjolan berisi nanah juga dapat ditemukan.
Hingga saat ini, penyebab neurodermatitis masih belum diketahui. Akan tetapi, beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Faktor-faktor risiko neurodermatitis tersebut meliputi:
Neurodermatitis lebih sering ditemukan pada pasien berusia 30-50 tahun. Kondisi ini jarang ditemukan pada anak-anak, namun anak dengan dermatitis atopik dapat mengalaminya.
Kaum perempuan lebih sering mengalami kondisi ini daripada laki-laki.
Pasien yang memiliki riwayat atau riwayat keluarga dengan penyakit dermatitis atopik, psoriasis, dermatitis kontak, gangguan cemas (terutama kelainan obsesif-kompulsif), stres, serta trauma emosional.
Selain itu, ada pula faktor lain yang memengaruhi risiko penyakit ini. Misalnya, cedera pada saraf, gigitan serangga, pakaian yang terlalu ketat, kondisi kulit yang kering, paparan asap kendaraan, berkeringat, lingkungan yang panas, serta aliran darah yang kurang baik.
Dalam menentukan diagnosis neurodermatitis, dokter akan melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien, seperti sejak kapan gatal muncul, apakah gatal dirasa terus menerus atau hilang timbul, dan pengobatan apa yang sudah diberikan.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kulit yang gatal, kaca pembesar bila memungkinkan. Dokter akan menyingkirkan kemungkinan penyakit kulit lainnya, seperti psoriasis dan dermatitis atopik.
Bila dibutuhkan, beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi:
Advertisement
Cara mengobati neurodermatitis bertujuan mengendalikan rasa gatal, mencegah garukan, dan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Penanganannya dapat berupa:
Obat-obatan yang dapat diberikan oleh dokter meliputi:
Kortikosteroid dapat dioleskan atau disuntikkan secara langsung pada kulit yang terkena. Obat jenis ini bisa membantu dalam mengurangi kemerahan, bengkak, panas, gatal, dan nyeri, sekaligus melembutkan kulit yang menebal.
Obat jenis antihistamin dapat dikonsumsi sebelum tidur dan mengurangi gatal. Obat ini juga dapat mencegah reaksi alergi yang dapat memperberat kondisi ini.
Obat antibiotik diberikan bila ruam sudah terinfeksi. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk salep atau tablet yang diminum.
Obat jenis ini dapat membantu proses pergantian kulit. Pasien dapat mengoleskannya langsung pada kulit atau dipakai saat mandi.
Krim ini dapat membantu meredakan nyeri dan gatal.
Karena kecemasan dan stres dapat memicu neurodermatitis, obat anticemas atau antidepresi dapat membantu mencegah rasa gatal. Obat jenis ini hanya diberikan bila cemas, depresi, atau stress diyakini menjadi penyebab rasa gatal.
Terapi cahaya dapat membantu meredakan neurodermatitis. Terapi cahaya tidak dapat diberikan pada organ genital.
Berbicara dengan konselor dapat membantu mengatasi dan mempelajari emosi, serta perilaku dan cara mengendalikannya.
Terapi ini dapat mengurangi gatal dan membersihkan bercak kulit kasar.
Pelembap dapat dianjurkan untuk mengurangi kulit kering dan gatal.
Perban, kaus kaki, atau sarung tangan dapat mencegah pasien untuk menggaruk di malam hari sehingga pasien dapat tidur dengan lelap. Menutup kulit juga dapat membantu penyerapan obat ke dalam kulit.
Kompres dingin dapat diberikan pada kulit sekitar lima menit sebelum mengoleskan obat salep kortikosteroid.
Kompres ini dapat melembutkan kulit sehingga obat-obatan dapat terserap dengan baik oleh kulit, sekaligus meredakan gatal.
Menggaruk terus menerus dapat menyebabkan luka, infeksi bakteri, atau bekas luka permanen dan perubahan warna kulit. Rasa gatal dapat mengganggu tidur, fungsi seksual, dan kualitas hidup pasien.
Karena penyebabnya belum diketahui, cara mencegah neurodermatitis juga tidak tersedia hingga saat ini.
Namun Anda dapat menghindari atau mengurangi faktor risiko neurodermatitis dengan melakukan beberapa hal berikut:
Stres dan cemas dapat menyebabkan kambuhnya neurodermatitis.
Panas dan berkeringat dapat mengiritasi kulit, menyebabkan gatal muncul.
Pakaian ketat dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan gatal. Pasien juga disarankan untuk menghindari bahan pakaian dari wol, poliester, atau rayon.
Hindari beberapa hal yang dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan reaksi alergi.
Menggaruk dengan kuku jari tangan yang pendek dapat menimbulkan lebih sedikit cedera.
Hubungi dokter bila pasien mengalami kondisi berikut:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis neurodermatitis. Dengan ini, penanganan bisa diberikan secara tepat.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved