1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Terlalu banyak kadar gula di dalam darah dapat menyebabkan penurunan fungsi dan kerusakan pada ginjal.
Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang menyerang penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2. Penyakit ini disebut juga sebagai penyakit diabetes ginjal.
Ketika seseorang menderita diabetes, tubuh tidak dapat menggunakan atau memproduksi insulin yang bertanggung jawab dalam mengontrol gula (glukosa) sebagaimana mestinya. Kondisi tersebut menyebabkan kadar gula darah penderita diabetes menjadi tinggi.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil pada ginjal. Hal ini dapat memengaruhi fungsi ginjal untuk mengatur kadar cairan dan garam dalam tubuh, yang berperan penting untuk mengontrol tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung. Di samping itu, ginjal juga akan kehilangan kemampuannya untuk membuang produk limbah ke dalam darah.
Penyakit ginjal pada penderita diabetes biasanya muncul dengan sangat lambat. Kondisi ini paling umum terjadi pada pasien yang telah menderita diabetes selama lebih dari 20 tahun. Meski penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi berbagai pengobatan tersedia untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi yang dapat ditimbulkan.
Penyakit nefropati diabetik tahap awal umumnya tidak menunjukkan tanda dan gejala. Pada tahap lanjut, gejala-gejala yang mungkin muncul pada penderita di antaranya adalah bengkak pada pergelangan kaki, tangan atau mata dan tubuh mudah lelah. Selain itu, tanda dan gejala lain yang mungkin muncul seperti:
Nefropati diabetik merupakan komplikasi umum yang terjadi jika seseorang menderita diabetes tipe 1 atau 2.
Nefropati diabetik muncul saat penyakit diabetes menyebabkan naiknya glukosa darah. Kadar glukosa yang tinggi akan merusak pembuluh darah dan sel nefron di dalam ginjal. Nefron adalah struktur kecil di dalam ginjal yang berfungsi menyaring produk limbah dari dalam darah. Diabetes dapat menyebabkan nefron menebal dan menjadi jaringan parut.
Kondisi tersebut kemudian akan menurunkan fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal. Aibatnya, tubuh akan mulai kehilangan protein melalui urine (proteinuria), ginjal tidak dapat mengeluarkan produk limbah dari darah maupun menjaga tingkat cairan yang sehat di dalam tubuh.
Selain mengidap diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, beberapa kondisi berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena nefropati diabetik:
Dokter akan menanyakan tentang riwayat penyakit, termasuk riwayat penyakit keluarga. Lalu dokter juga melihat tanda dan gejala yang dialami, dan melakukan pemeriksaan fisik.
Penyakit nefropati diabetik dapat diketahui melalui beberapa jenis pemeriksaan darah secara spesifik yang juga untuk memperkirakan tingkat kerusakan ginjal. Beberapa pemeriksaan yang akan dokter sarankan di antaranya adalah:
Jika terjadi gangguan pada ginjal, maka kadar kreatinin darah akan meningkat. Kadar kreatinin darah akan digunakan untuk mengukur laju filtrasi glomerulus untuk menentukan kinerja fungsi ginjal..
Advertisement
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan nefropati diabetik. Namun, ada pengobatan untuk mencegah maupun memperlambat penyakit tersebut berkembang menjadi komplikasi.
Tahap pertama dari perawatan nefropati diabetik adalah dengan mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Penyakit ginjal pada tahap akhir akan membutuhkan perawatan yang lebih invasif.
Pada tahap awal penyakit, perawatan akan dilakukan dengan obat-obatan yang akan membantu untuk:
Dokter dan ahli gizi akan membantu untuk merencanakan diet yang baik untuk ginjal. Diet ini akan lebih membatasi dibandingkan dengan diet diabetes pada umumnya. Dokter akan menyarankan untuk:
Selain itu, dokter akan merekomendasikan program latihan atau olahraga untuk menjaga tekanan darah dan fungsi ginjal tetap baik.
Jika penyakit berkembang menjadi gagal ginjal (penyakit ginjal tahap akhir), maka dokter akan melakukan perawatan yang bertujuan untuk mengganti fungsi ginjal secara buatan atau membantu penderita merasa nyaman. Pengobatan atau perawatan yang dapat dilakukan, yaitu dengan:
Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan produk limbah dan cairan berlebih dari dalam darah. terdapat 2 jenis dialisis yaitu hemodialisis untuk memindahkan darah ke suatu mesin di luar tubuh dan dialisis peritoneal di dalam rongga perut.
Transplantasi ginjal dilakukan untuk mengganti salah satu atau kedua ginjal pasien dengan ginjal sehat dari pendonor, baik pendonor yang masih hidup atau sudah meninggal.
Operasi transplantasi ginjal merupakan alternatif apabila cuci darah tidak memberikan hasil yang optimal, atau pasien menginginkan efek penyembuhan permanen. Dokter akan mengevaluasi kondisi penderita untuk menentukan kesiapan dalam menjalani operasi transplantasi ginjal.
Apabila penderita memilih untuk tidak menjalani dialisis atau transplantasi ginjal, maka harapan hidup hanya akan bertahan selama beberapa bulan. Penderita akan memperoleh pengobatan untuk membantu merasa lebih nyaman dengan kondisinya.
Baca juga: Ikuti Pola Diet Diabetes Melitus Ini Agar Gula Darah Normal
Tanpa penanganan yang tepat, nefropati diabetik dapat menimbulkan komplikasi yang berkembang secara bertahap dalam hitungan bulan hingga tahun, yaitu berupa:
Baca jawaban dokter: Alternatif pengobatan gagal ginjal selain hemodialisis, apakah ada?
Untuk mengurangi risiko terjangkit diabetes ginjal, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:
Baca juga: 10 Kebiasaan Kecil yang Meningkatkan Risiko Ginjal Rusak
Jika Anda mengalami gejala-gejala nefropati diabetik maka konsultasikan dengan dokter sedini mungkin demi mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, penderita diabetes sebaiknya menjalani tes urine untuk mendeteksi keberadaan protein secara rutin minimal satu tahun sekali. Tes tersebut akan membantu mengetahui fungsi ginjal.
Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, sebaiknya lakukan beberapa hal terlebih dahulu seperti berikut ini:
Dokter biasanya mengajukan pertanyaan berikut ini:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis nefropati diabetik agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved