Myositis adalah inflamasi atau peradangan pada otot. Kondisi ini akan merusak serat otot dan mengganggu fungsi otot untuk berkontraksi. Myositis dapat menyebabkan gejala berupa pembengkakan, nyeri, atau kelemahan pada otot.
Pada beberapa kasus, myositis dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun tidak jarang juga kondisi ini bersifat kronis yang dapat menyebabkan atrofi otot (penyusutan otot) dan kecacatan parah jika terus dibiarkan.
Secara umum, peradangan otot ini terbagi dalam lima jenis di bawah ini:
Polymyositis menyerang banyak otot yang berbeda, terutama otot bahu, pinggul, dan paha. Jenis ini paling sering dialami oleh wanita berusia 30 hingga 60 tahun.
Pada dermatomyositis, peradangan yang terjadi pada otot menimbulkan ruam berwarna merah keunguan dan berbentuk seperti bunga. Perubahan warna kelopak mata menjadi keunguan atau kulit bersisik pada buku-buku jari juga dapat terjadi.
Penyakit ini dapat diderita oleh siapa saja tanpa memandang umur. Namun dermatomyositis lebih sering menyerang wanita.
Juvenile myositis banyak dialami oleh anak-anak berusia 18 tahun ke bawah. Selain itu, penyakit ini lebih sering dialami oleh anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Penyakit ini diyakini disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti obat penurun kolesterol. Apabila konsumsi obat tersebut dihentikan, gejala toxic myositis akan membaik.
Tidak seperti jenis myositis yang lain, IBM lebih sering menyerang pria daripada wanita. Penyakit ini biasanya diderita oleh pasien berusia di atas 50 tahun.
Kelemahan otot pada IBM dimulai dari pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan paha. Gejala ini biasanya dialami oleh satu bagian otot saja.
Gejala myositis meliputi:
Gejala kedua jenis ini sering datang dengan periode gejala yang memburuk (flare) dengan keluhan berupa:
Sampai sekarang, penyebab myositis belum diketahui. Namun ada sejumlah faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Faktor-faktor risiko myositis tersebut meliputi:
Kondisi yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh dapat memengaruhi otot dan menyebabkan myositis. Peradangan biasanya dipicu oleh kondisi autoimun, di mana tubuh menyerang jaringannya sendiri.
Kondisi peradangan yang bisa menyebabkan bentuk myositis yang lebih ringan, yaitu:
Beberapa infeksi virus yang bisa meningkatkan risiko myositis adalah flu dan HIV.
Beberapa obat yang bisa memicu myositis adalah statin, kolkisin, plaquenil, interferon alfa, dan kokain. Selain itu, myositis juga bisa dipicu oleh mengonsumsi alkohol.
Cedera akibat olahraga dapat menyebabkan otot nyeri, bengkak, dan lemah. Hal inilah yang kemudian bisa memicu myositis.
Rhabdomyolysis adalah kondisi yang terjadi ketika otot rusak dengan cepat.
Dokter dapat menduga pasien menderita myositis berdasarkan gejala khasnya yang dikeluhkan, yaitu seperti kelemahan otot. Dokter juga bisa menganjurkan beberapa pemeriksaan medis di bawah ini guna memastikan diagnosis myositis:
Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar enzim otot bernama creatine kinase dalam darah. Kadar enzim yang tinggi menandakan adanya peradangan otot.
Selain itu, pemeriksaan kadar antibodi abnormal dalam darah juga dapat menandakan adanya kondisi autoimun.
Prosedur MRI akan membantu dokter dalam mengidentifikasi area otot yang terkena dampaknya dan perubahan yang terjadi pada otot tersebut.
Dengan melakukan prosedur EMG, dokter dapat mendeteksi area otot yang melemah atau rusak karena myositis.
Dokter akan mengambil sampel jaringan otot untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi otot merupakan pemeriksaan yang paling akurat untuk menentukan diagnosis myositis.
Advertisement
Hingga saat ini, belum ada cara mengobati myositis secara khusus. Tujuan pengobatan adalah mengurangi gejala agar kualitas hidup penderita bisa membaik.
Untuk mengurangi gejala, beberapa penanganan berikut bisa disarankan oleh dokter:
Jika tidak ditangani dengan optimal, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Cara mencegah myositis tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum diketahui secara pasti.
Berkonsultasilah dengan dokter apabila Anda mengalami kondisi-kondisi di bawah ini:
Segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul keluhan-keluhan berikut:
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis myositis. Dengan ini, pengobatan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved