Myelitis transversa merupakan sebuah peradangan yang terjadi pada saraf tulang belakang, yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat dalam tubuh. Keadaan ini menyebabkan terganggunya sinyal yang diberikan oleh saraf tulang belakang ke seluruh tubuh. Myelitis transversa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Myelitis transversa akut terjadi ketika gejala-gejala berkembang dalam jangka waktu beberapa jam atau beberapa hari.
Myelitis transversa subakut terjadi ketika gejala-gejala berkembang dalam jangka waktu satu hingga empat minggu.
Peradangan saraf tulang belakang pada myelitis transversa dapat berdampak pada kedua sisi tubuh di bawah area saraf tulang belakang yang terkena, tetapi terkadang gejala yang dialami hanya pada satu sisi tubuh. Oleh karena itu, myelitis transversa memiliki gejala atau tanda-tanda, seperti:
Bagian atau segmen saraf tulang belakang yang terkena menentukan bagian tubuh yang terkena. Kerusakan pada satu segmen akan berdampak pada fungsi segmen tersebut atau di bawah segmen tersebut. Pada myelitis transversa, myelin yang rusak paling sering mengenai saraf pada bagian atas, sehingga menyebabkan gangguan pada pergerakan kaki, serta gangguan fungsi usus dan kandung kemih.
Penyebab dari peradangan saraf tulang belakang sehingga menyebabkan myelitis transversa belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor atau kondisi yang muncul yang dapat menyebabkan penyakit ini, antara lain:
Pada umumnya, gangguan dari peradangan timbul setelah penyembuhan dari infeksi. Virus yang dapat langsung menginfeksi saraf tulang belakang adalah virus herpes, termasuk di dalamnya adalah virus herpes zoster (chickenpox), enterovirus, dan flavivirus, seperti virus West Nile dan Zika. Virus-virus lainnya dapat memicu reaksi autoimun secara tidak langsung menginfeksi saraf tulang belakang.
Parasit seperti toxoplasmosis, cysticercosis, shistosomiasis juga dapat menginfeksi saraf tulang belakang, meskipun hal ini jarang ditemukan.
Infeksi jamur pada saraf tulang belakang seperti aspergillus, blastomyces, coccidioides, dan cryptococcus.
Selain itu, beberapa bakteri seperti sifilis, tuberculosis, actinomyces, pertussis, tetanus, diphtheria, dan penyakit Lyme juga dapat menyebabkan peradangan yang menimbulkan rasa nyeri pada saraf tulang belakang.
Multiple sclerosis merupakan kelainan yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh merusak myelin (jaringan pelindung serabut saraf) pada saraf tulang belakang dan otak. Myelitis transversa dapat merupakan tanda pertama dari multiple sclerosis atau menandakan kekambuhan. Tetapi biasanya hanya terjadi pada satu sisi tubuh.
Penyakit ini dapat mengakibatkan peradangan dan kehilangan myelin (jaringan pelindung serabut saraf) pada saraf-saraf, tulang belakang, maupun mata yang mengirim informasi kepada otak, dan terdapatnya aquaporin – 4 autoantibody yang berhubungan dengan neuromyelitis optica. Myelitis transversa yang berhubungan dengan neuromyelitis optica biasanya mengenai kedua sisi tubuh dan dapat disertai dengan gejala dari kerusakan myelin pada saraf optic, seperti rasa nyeri saat menggerakkan mata dan kehilangan penglihatan sementara. Namun, pada beberapa orang dengan kondisi ini tidak mengalami gangguan pada mata dan hanya mengalami episode berulang dari myelitis transversa.
Gangguan sistem kekebalan tubuh yang dapat menjadi penyebab myelitis transversa, antara lain adalah lupus, yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh; serta Sjorgen’s syndrome, yang ditandai dengan rasa kering pada mulut dan mata.
Myelitis transversa dapat menyerang segala kelompok usia (mulai dari anak-anak hingga lanjut usia), pria maupun wanita, dan pada segala suku atau ras. Akan tetapi, penyakit ini bukan merupakan penyakit genetik atau keturunan.
Diagnosa dari myelitis transversa akan dilakukan berdasarkan riwayat penyakit, tanda dan gejala dari penyakit, penilaian klinis dari fungsi saraf, dan beberapa pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan tersebut dapat menandakan terjadinya peradangan pada saraf tulang belakang dan menyingkirkan kemungkinan gangguan lain.
Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan myelitis transversa, antara lain:
Apabila seluruh pemeriksaan tersebut telah dilakukan dan tidak dapat menunjukkan penyebab yang spesifik, maka penderita dianggap mengalami myelitis transversa yang idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Advertisement
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan myelitis transversa. Oleh karena itu, pengobatan dilakukan untuk mengatasi infeksi yang dapat menjadi penyebab, mengurangi peradangan pada saraf tulang belakang, mengontrol penyakit tersebut, dan meredakan gejala-gejala yang timbul. Beberapa pengobatan yang dapat diberikan, antara lain:
Selain macam-macam pengobatan di atas, terdapat pula cara nonmedis untuk membantu proses penyembuhan myelitis transversa, seperti:
Masa pemulihan dari penderita myelitis transversa biasanya terjadi dengan cepat pada tiga bulan pertama setelah serangan. Untuk beberapa penderita, masa pemulihan dapat berlanjut dalam jangka waktu dua tahun atau bahkan lebih.
Mayoritas myelitis transversa hanya muncul sekali pada setiap penderita (monofasik). Akan tetapi, beberapa pengobatan jangka panjang untuk memodifikasi sistem kekebalan tubuh diperlukan apabila myelitis transversa terjadi dalam jangka waktu yang lama. Obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh (immunosupresan) diberikan ketika multiple sclerosis atau neuromyelitis optica diduga menjadi penyebab myelitis transversa. Hal ini dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya myelitis transversa di kemudian hari.
Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami tanda atau gejala yang mengarah pada myelitis transversa. Beberapa gejala neurologis dapat menyebabkan gangguan sensorik, kelemahan, gangguan fungsi pencernaan, berkemih, dan kompresi dari saraf tulang belakang yang merupakan kondisi darurat yang memerlukan pembedahan.
Tanda atau gejala yang melatarbelakangi myelitis transversa umumnya terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, sebelum Anda berkonsultasi mengenai myelitis transversa, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter yang tepat. Dokter yang menangani masalah ini adalah dokter spesialis saraf.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved