1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Myasthenia gravis berkaitan dengan saraf dan otot
Myasthenia gravis adalah gangguan neuromuskular yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka, yaitu otot yang digunakan tubuh untuk bergerak. Penyakit ini terjadi ketika komunikasi antara sel-sel saraf dan otot menjadi terganggu.
Myasthenia gravis (mg) adalah salah satu jenis autoimun. Hal ini terjadi ketika antibodi menyerang jaringan tubuh sendiri, bukan penyerang asing, seperti virus.
Pada myasthenia gravis, sistem imun menyerang reseptor asetilkolin dengan antibodi spesifik. Beberapa reseptor dihancurkan atau diblokir, yang berarti bahwa pesan kimia tidak dapat diterima.
Tanda dari myasthenia gravis adalah kelemahan otot yang memburuk setelah beraktivitas dan akan membaik setelah istirahat. Penyakit ini umumnya terjadi pada otot tubuh yang mengontrol mata dan kelopak mata, ekspresi wajah, mengunyah, menelan, dan berbicara.
Belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan myasthenia gravis. Namun, pengobatan dapat mengontrol gejala.
Gejala myasthenia gravis yang utama adalah kelemahan pada otot rangka. Kegagalan otot untuk berkontraksi secara normal, terjadi karena otot tersebut tidak dapat merespons impuls saraf.
Tanpa transmisi yang tepat pada impuls, komunikasi antara saraf dan otot terhalang dan menghasilkan kelemahan pada otot.
Secara umum, tanda dan gejala myasthenia gravis meliputi:
Namun tidak semua penderita myasthenia gravis akan mengalami gejala. Selain itu, derajat kelemahan otot dapat berubah dari hari ke hari. Beratnya gejala biasanya akan meningkat seiring berjalannya waktu, jika tidak ditangani.
Penyebab myasthenia gravis yang utama adalah kelainan neuromuskular yang biasanya disebabkan oleh masalah autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imun secara tidak sengaja menyerang jaringan yang sehat.
Pada kondisi ini, antibodi tubuh yang biasanya menyerang benda asing, termasuk zat berbahaya di dalam tubuh, justru menyerang neuromuscular junction. Kerusakan pada membran neuromuskular mengurangi efek dari zat neurotransmitter asetilkolin, yang merupakan zat penting untuk komunikasi antara sel saraf dan otot.
Akibatnya, terjadi kelemahan pada otot. Penyebab utama dari reaksi autoimun ini tidak jelas. Menurut asosiasi muskular distropi, virus tertentu atau protein bakteri dapat mendorong tubuh untuk menyerang asetilkolin.
Selain itu, myasthenia gravis juga bisa disebabkan oleh kelainan kelenjar timus. Kelenjar timus adalah kelenjar yang mengontrol fungsi imun dan diperkirakan berhubungan dengan myasthenia gravis.
Kelenjar timus tumbuh secara bertahap sampai dengan remaja, lalu mengecil dan digantikan oleh jaringan lemak. Pada orang dewasa dengan MG, kelenjar timur ini tetap berukuran besar.
Para peneliti percaya bahwa kelenjar timus bisa timus memicu atau mempertahankan produksi antibodi yang memblokir asetilkolin.
Faktor-faktor risiko myasthenia gravis tersebut meliputi:
Selain itu beberapa hal berikut ini juga bisa menjadi faktor risikonya dan menyebabkan gejala myasthenia gravis terasa semakin parah
Diagnosis myasthenia gravis dilakukan dengan cara tes darah, tes saraf, tes pemindaian, dan tes edrophonium. Berikut penjelasannya.
Tes darah merupakan tes pertama yang dilakukan untuk melakukan diagnosis myasthenia gravis. Tes ini berguna untuk mencari jenis antibodi (diproduksi oleh sistem kekebalan) yang menghentikan sinyal yang dikirim antara saraf dan otot.
Tingkat antibodi yang tinggi biasanya menandakan Anda menderita myasthenia gravis. Tetapi tidak semua orang dengan kondisi ini akan memiliki antibodi tingkat tinggi, terutama jika itu hanya mempengaruhi otot mata (miastenia okular).
Tes darah dapat diulang di kemudian hari jika hasilnya normal tetapi gejala Anda berlanjut atau memburuk.
Tes saraf biasanya dokter lakukan dengan beberapa hal di bawah ini:
Dokter juga mungkin menyarankan Anda melakukan CT scan atau MRI untuk memeriksa apakah kelenjar timus lebih besar dari biasanya atau telah tumbuh tidak normal (timoma). Kelenjar timus adalah kelenjar kecil di dada yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Terkadang pemindaian otak MRI juga dapat dilakukan untuk memeriksa apakah gejala Anda tidak disebabkan oleh masalah di otak Anda.
Jika masih belum jelas apa yang menyebabkan gejala, dokter mungkin merekomendasikan tes edrophonium. Tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat yang disebut edrophonium chloride.
Jika Anda mengalami peningkatan kekuatan otot yang tiba-tiba tetapi sementara setelah injeksi, kemungkinan Anda menderita myasthenia gravis.
Tes ini dilakukan dengan mengirimkan aliran listrik kecil melalui elektroda, untuk mengukur kemampuan saraf dalam mengirimkan sinyal ke otot.
Metode ini dilakukan secara berulang, untuk melihat kemungkinan penurunan kemampuan untuk mengirim sinyal, akibat kelelahan.
Prosedur EMG bertujuan mengukur aktivitas listrik yang berjalan antara otak dan otot.
Tes fungsi paru akan mengevaluasi apakah kondisi ini memengaruhi pernapasan pasien atau tidak.
Advertisement
Cara mengobati myasthenia gravis umumnya akan tergantung dari umur, tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalami kondisi tersebut.
Beberapa langkah perawatan dan pengobatan tersedia untuk meringankan gejala dari myasthenia gravis terkontrol, yaitu:
Beberapa orang menemukan bahwa kondisi seperti kelelahan, kepanasan dan stres, membuat gejala memburuk.
Obat yang membantu memperbaiki kelemahan otot, seperti:
Plasmaferesis adalah prosedur yang menggunakan mesin, untuk menyingkirkan antibodi berbahaya di dalam plasma, dan menggantinya dengan plasma baik
Imunoglobulin intravena berupa injeksi dengan konsentrasi tinggi dari antibodi yang didapat dari donor sehat, dan secara sementara mengubah cara kerja sistem imun
Operasi dilakukan untuk menghilangkan kelenjar timus (timektomi).
Jika tidak ditangani dengan optimal, dapat menyebabkan komplikasi myasthenia gravis:
Krisis miastenia adalah kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi ketika otot-otot yang mengontrol pernapasan menjadi terlalu lemah untuk melakukan pekerjaan mereka.
Beberapa orang dengan myasthenia gravis memiliki tumor di kelenjar timus. Kelenjar timus merupakan kelenjar di bawah tulang dada yang terlibat dengan sistem kekebalan tubuh. Sebagian besar tumor ini, yang disebut thymoma, tidak bersifat kanker (ganas).
Kelenjar tiroid, yang ada di leher, mengeluarkan hormon yang mengatur metabolisme. Jika tiroid kurang aktif, Anda mungkin akan susah sembuh saat pilek, serta mudah mengalami penambahan berat badan, dan masalah lainnya.
Tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan kesulitan mengatasi panas, penurunan berat badan, dan masalah lainnya.
Penderita myasthenia gravis mungkin lebih cenderung memiliki kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus.
Karena penyebab dari myasthenia gravis tidak diketahui, tidak ada cara untuk mencegahnya. Namun, ketika penyakitnya berkembang, beberapa cara berikut ini dapat dilakukan, untuk mencegah sejumlah gejala menjadi lebih buruk.
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis myasthenia gravis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved