logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Muntah Darah

1 Jun 2021

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Muntah darah dapat disebabkan perdarahan organ internal maupun aspirasi atau masuknya benda asing ke dalam saluran pernapasan

Darah dapat berasal dari saluran pencernaan bagian atas, gigi, atau mulut.

Pengertian muntah darah

Muntah darah (hematemesis) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang memuntahkan sesuatu dari mulutnya dan terdapat bercak darah di dalamnya. Bercak darah dapat dikenali dari warnanya yang merah atau menghitam seperti bubuk kopi.

Biasanya bercak darah ini berasal dari saluran pencernaan bagian atas, gigi, atau mulut akibat berbagai kondisi.

Dampak dari muntah darah dapat dibagi menjadi dua tingkatan yaitu tingkat berbahaya dan tidak. Muntah darah yang mengakibatkan efek serius, biasanya berasal dari cedera internal, perdarahan atau pecahnya organ. Sementara itu, muntah darah yang tidak berakibat fatal biasanya berasal dari perdarahan hidung yang tertelan atau adanya cedera pada mulut.

 

Tanda dan gejala muntah darah

Gejala yang sering muncul bersamaan dengan muntah darah antara lain sebagai berikut ini.

  • Memuntahkan isi lambung
  • Mengeluarkan muntahan berwarna cokelat atau hitam
  • Feses berwarna hitam gelap saat buang air besar
  • Kondisi perut yang tidak nyaman
  • Mual
  • Sakit perut

Muntah darah juga dapat mengindikasikan keadaan serius atau darurat, yang ditandai dengan gejala berupa:

  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung lebih cepat
  • Perubahan napas
  • Kulit dingin dan lembap
  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Sakit perut

Baca jawaban dokter: Penyebab muntah darah, apakah TBC?

 

Penyebab muntah darah

Pada umumnya, penyebab muntah darah adalah luka atau perdarahan di organ tubuh tertentu seperti kerongkongan, perut, atau bagian atas dari usus kecil (duodenum).

Muntah darah antara lain dapat disebabkan oleh:

  • Gagal hati akut
  • Obat aspirin (pengencer darah)
  • Tumor jinak pada lambung atau kerongkongan
  • Sirosis
  • Perdarahan di saluran cerna
  • Duodenitis (peradangan di bagian usus kecil)
  • Gastritis akut
  • Varises esofagus
  • Penyakit refluks gastroesofagus
  • Sindrom Malorry-Weiss
  • Kanker pankreas
  • Kanker perut
  • Perdarahan hidung yang tertelan
  • Cedera atau luka pada bagian mulut dan bagian tubuh lainnya.
  • Tersedak atau aspirasi. Kondisi ini dapat menyebabkan pengumpulan darah di paru-paru dan mengganggu pernapasan.
  • Perforasi atau pecahnya pembuluh darah esofagus

 

Faktor risiko

  • Usia lanjut
  • Konsumsi alkohol berlebihan, yang dapat menyebabkan penyakit hati sebagai faktor risiko utama muntah darah.
  • Riwayat stroke
  • Riwayat gangguan menelan

Baca juga: Penyebab Muntah Darah Saat Hamil yang Perlu Anda Waspadai

 

Diagnosis muntah darah

Banyak penyakit yang dapat menyebabkan muntah darah. Oleh karena itu, pertama-tama dokter akan bertanya tentang gejala pasien terlebih dahulu.

Setelah itu, dokter akan mencari lebih lanjut mengenai penyebab muntah darah pasien dengan melakukan beberapa tes yang diperlukan.

  • Tes endoskopi.

Biasanya dokter melakukan pemeriksaan menggunakan endoskopi, untuk melihat kelainan pada saluran cerna bagian atas. Dokter akan menempatkan tabung kecil fleksibel berkamera melalui mulut, kemudian mengarahkannya pada bagian perut dan usus untuk mencari sumber perdarahan.

  • Tes darah.

Tes ini dilakukan untuk memeriksa dan mengetahui jumlah sel darah secara keseluruhan dan volume darah yang hilang.

  • Tes Pemindaian.

Adapun tes lain yang dapat digunakan oleh dokter untuk mengetahui kondisi pasien lebih lanjut adalah dengan melakukan CT scan, USG, Sinar-X dan MRI.

 

Advertisement

Cara mengobati muntah darah

Perawatan untuk kasus muntah darah dapat dilakukan berdasarkan volume darah yang hilang, dan penyebab muntah darah, melalui terapi medis, pemberian obat-obatan, maupun operasi.

Terapi medis

  • Infus cairan, untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat pendarahan. Pemberian infus ini dilakukan sambil menunggu transfusi darah.
  • Transfusi darah, dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang. Darah dimasukkan ke dalam pembuluh darah pasien melalui infus.
  • Endoskopi, untuk mencari sumber perdarahan pada bagian perut dan usus agar dapat mengendalikan perdarahan.
  • Injeksi cairan, biasanya menggunakan cairan adrenalin yang langsung disuntikkan di titik perdarahan. Tindakan ini dapat menghentikan perdarahan aktif.
  • Pemberian energi panas, untuk menghantarkan energi panas langsung ke titik perdarahan agar darah dapat menggumpal dan terhenti.
  • Penggunaan endoklip, yaitu suatu perangkat untuk menghentikan perdarahan parah pada pembuluh darah.

Pemberian obat-obatan

  • Obat penurun asam lambung

Obat penurun asam lambung yang diberikan biasanya berasal dari golongan penghambat pompa proton (PPI). Obat PPI seperti pantoprazole atau esomeprazole diberikan untuk menjaga pH lambung agar tidak terlalu asam.

  • Somatostatin

Obat ini digunakan untuk mengurangi aliran darah ke usus dan menekan sekresi asam lambung. Namun, obat tersebut tidak banyak digunakan dalam praktik klinis.

 

  • Asam traneksamat

Obat dari golongan antifibrinolitik ini berpotensi meningkatkan kestabilan bekuan darah sehingga dapat mengurangi risiko perdarahan ulang.

Operasi

Operasi dapat menjadi pilihan apabila terapi endoskopi dengan kombinasi obat-obatan tidak menunjukkan hasil yang diharapkan.

Jenis operasi yang dilakukan bergantung pada lokasi luka berada. Misalnya, pada ulkus duodenum yang mengalami perdarahan, dokter dapat dilakukan piloroplasti. Sementara itu untuk tukak lambung, gastrektomi parsial bisa jadi pilihan.

 

Komplikasi

Muntah darah dapat menyebabkan komplikasi berupa perdarahan yang menganggu sirkulasi dan hipoksemia jaringan. Kondisi tersebut dapat mengarah pada kematian jika tidak segera ditangani.

 

Cara mencegah muntah darah

Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya muntah darah.

  • Menghindari penggunaan obat-obatan golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti aspirin.

Obat-obatan ini dapat menyebabkan pendarahan lambung. Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakannya.

  • Tidak merokok

Rokok termasuk rokok elektrik atau tembakau tanpa asap masih mengandung nikotin. Zat ini akanmerusak pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.

  • Membatasi konsumsi alkohol atau kafein

Alkohol dan kafein dapat mengiritasi lapisan lambung dan usus yang membuatnya rentan menglami perdarahan.

  • Mengonsumsi berbagai makanan sehat.

Makanan sehat termasuk buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan dapat membantu Anda sembuh lebih cepat dan meningkatkan energi.

  • Minum cairan tambahan sesuai anjuran dokter

Untuk menghindari agar muntah darah tidak terjadi kembali, Anda mungkin perlu minum lebih banyak cairan untuk mencegah dehidrasi akibat muntah darah. Tanyakan pada dokter mengenai jumlah cairan yang harus diminum setiap hari dan jenis yang direkomendasikan.

Baca juga: Bersihkan Pembuluh Darah dengan Berbagai Makanan untuk Kesehatan Jantung Ini

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Jangan menunda ke dokter!

Segera temui dokter jika muntah darah terjadi dalam volume yang cukup banyak, disertai:

  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung lebih cepat
  • Perubahan napas
  • Kulit dingin dan lembap
  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Sakit perut yang parah

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum menjalani pemeriksaan oleh dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang dirasakan
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang dialami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang dikonsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut ini.

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terhadap muntah darah?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis muntah darah agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

muntah darah

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved