logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Mioma Uteri

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Mioma uteri dapat menimbulkan pendarahan berlebih serta rasa nyeri ketika menstruasi

Mioma uteri biasanya terjadi pada wanita di usia subur

Pengertian mioma uteri

Mioma uteri adalah tumor pada lapisan otot rahim. Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita usia pada subur.

Mioma tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker rahim. Ukuran dan jumlahnya juga bisa bervariasi.

Dalam kasus yang berat, kondisi yang juga disebut polip dan fibroid rahim ini tumbuh lebih dari satu dan dapat memperbesar ukuran rahim hingga mencapai tulang rusuk.

Sebagian besar wanita dengan mioma uteri tidak menyadarinya karena tidak bergejala. Pada kondisi ini, dokter biasanya menemukan polip rahim secara tidak sengaja saat pemeriksaan panggul atau ultrasonografi (USG).

 

Tanda dan gejala mioma uteri

Secara umum, gejala mioma uteri akan dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah polip yang muncul. Beberapa gejala umumnya meliputi:

  • Perdarahan menstruasi yang berat
  • Durasi menstruasi yang bertahan lebih dari seminggu
  • Nyeri panggul atau panggul terasa seperti ditekan
  • Sering buang air kecil, tapi tidak lampias (seperti masih ada air seni yang tertahan)
  • Sembelit
  • Sakit pada punggung atau kaki
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Pembengkakan atau pembesaran pada perut
  • Nyeri saat menstruasi

Meski begitu, banyak juga wanita dengan fibroid rahim yang tidak mengalami gejala. Karena itu, penyakit ini termasuk sulit terdeteksi.

 

Penyebab mioma uteri

Hingga kini, penyebab mioma uteri belum diketahui secara pasti. Namun para pakar menduga bahwa ada beberapa hal yang diduga dapat berpengaruh.

Faktor-faktor risiko mioma uteri tersebut meliputi:

  • Perubahan genetik

Banyak kasus polip rahim yang menunjukkan adanya mutasi gen pada jaringan mioma

  • Hereditas atau keturunan

Jika ibu atau kakak pernah memiliki mioma, maka wanita pada keluarga tersebut memiliki risiko untuk terkena mioma lebih tinggi.

  • Fluktuasi estrogen dan progesteron

Hormon estrogen dan progesteron menstimulasi perkembangan dinding rahim saat siklus haid. Perubahan keduanya dapat memengaruhi pertumbuhan polip rahim.

  • Faktor pertumbuhan lain dalam tubuh

Zat yang dapat membantu tubuh menjaga jaringan, seperti insulin-like growth factor dapat berefek pada pertumbuhan mioma.

  • Faktor risiko lainnya

Haid pertama di usia yang lebih muda dari anak perempuan pada umumnya, penggunaan alat kontrasepsi, obesitas, kekurangan vitamin D, konsumsi daging merah yang tinggi, kurang konsumsi sayur, buah, dan produk susu, serta kebiasaan minum alkohol, dapat meningkatkan risiko mioma.

Sebagian mioma uteri bisa mengalami pertumbuhan yang cepat, sedangkan sebagian lainnya dapat menyusut dengan sendirinya.

Banyak juga polip rahim yang muncul saat kehamilan, atau mengecil bahkan menghilang setelah kehamilan sehingga rahim dapat kembali ke ukuran normal. Hal ini terjadi karena adanya perubahan keseimbangan hormon selama kehamilan.

 

 

Diagnosis mioma uteri

Untuk memastikan diagnosis mioma uteri, dokter bisa melakukan beberapa langkah pemeriksaan di bawah ini:

  • Tanya jawab

Dokter akan menanyakan gejala yang dan riwayat penyakit yang diderita oleh pasien maupun keluarga.

  • Pemeriksaan fisik

Dokter akan mengecek kondisi perut dan panggul pasien.

  • Ultrasonografi (USG)

Dokter dapat melihat adanya mioma sekaligus lokasi, ukuran, dan jumlahnya melalui pemeriksaan USG.

  • Tes laboratorium

Jika ada perdarahan haid yang berat, dokter dapat menganjurkan pemeriksaan seperti tes darah lengkap untuk mendeteksi ada tidaknya kondisi anemia.

  • MRI

Tes MRI dapat menunjukan ukuran dan lokasi mioma, mendeteksi jenis tumor, serta membantu dokter dalam menentukan langkah pengobatan.

  • Histerosonografi

Pencitraan ini menggunakan cairan saline (NaCl) steril untuk memperbesar rongga uterus, sehingga dokter lebih mudah untuk mendapatkan gambar X-ray dari polip.

  • Histerosalpingografi

Tes ini bertujuan mendapatkan foto rongga rahim dan tuba falopi melalui pemeriksaan X-ray.

  • Histerokospi

Pada hitereskopi, dokter akan alat histeroskop melalui vagina hingga mencapai rahim pasien. Dokter kemudian menyuntikkan cairan saline ke rahim untuk memperbesar rongga rahim.

Dengan begitu, dokter bisa mengevaluasi dinding rahim serta tuba falopi dengan lebih jelas dan rinci.

  • Laparaskopi

Laparaskopi adalah prosedur bedah minor yang menggunakan laparaskop. Alat ini berupa teleskop kecil dengan lampu dan kamera pada salah satu ujungnya.

Prosedur ini biasanya dilakukan untuk menilai mioma uteri yang terletak di luar rahim atau di otot sekitar rahim.

  • Biopsi

Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan biopsi, yakni pengambilan sedikit sampel jaringan. untuk diperiksa di bawah mikroskop Prosedur ini bisa dilakukan ketika histeroskopi atau laparaskopi.

 

Advertisement

Cara mengobati mioma uteri

Cara mengobati mioma uteri umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama Anda sudah mengalami kondisi tersebut.

Pada kebanyakan kasus, mioma tidak perlu diobati jika tidak menyebabkan gejala. Seiring berjalannya waktu, mioma dapat menyusut dan menghilang setelah menopause tanpa pengobatan.

Namun bila gejala mioma menetap, maka diperlukan pengobatan untuk mengatasi gejala dan mengurangi ukuran mioma uteri. Penanganan mioma uteri terdiri dari:

Obat-obatan

Pilihan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi mioma uteri adalah:

  • Asam traneksamat untuk mengatasi perdarahan yang berat
  • NSAID untuk meredakan nyeri
  • Obat-obatan hormonal yang dapat meredakan gejala terkait menstruasi atau mengecilkan ukuran mioma. Contohnya, gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonist, progestin, atau alat KB dalam rahim yang mengandung progesteron.

Prosedur non-invasif

Prosedur non-invasif berupa MRI-guided focused ultrasound surgery (FUS) adalah terapi untuk menjaga struktur rahim. 

FUS menggunakan alat MRI untuk dokter dalam mengevaluasi lokasi polip rahim. Ketika sudah ditemukan, dokter akan memakai transduser USG untuk menargetkan mioma uteri.

USG tersebut dilengkapi oleh gelombang suara yang dapat memanaskan dan menghancurkan mioma uteri.

Prosedur minimal invasif

Prosedur minimal invasif merupakan prosedur yang dapat menghancurkan mioma uteri tanpa prosedur pembedahan. Beberapa contohnya meliputi embolisasi arteri uterina, ablasi radiofrekuensi, laparaskopi atau miomektomi robotik, histeroskopik miomektomi, serta ablasi endometrium.

Operasi

Prosedur invasif yang dimaksud adalah prosedur pembedahan besar yang dilakukan untuk mengangkat mioma uteri. Pilihannya antara lain:

  • Miomektomi abdominal, yakni prosedur untuk mengangkat mioma berukuran sangat besar, berjumlah banyak, atau tertanam sangat dalam
  • Histerektomi, yakni operasi untuk mengangkat mioma uteri sekaligus dengan rahim

 

Komplikasi mioma uteri

Mioma uteri yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Nyeri berat atau perdarahan berat yang memerlukan tindakan pembedahan segera
  • Terpuntirnya mioma uteri yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah. Bila hal ini terjadi, dokter akan merencanakan operasi segera
  • Anemia atau kurang darah akibat perdarahan hebat
  • Infeksi saluran kemih
  • Bila tumor rahim terlalu besar, tumor rahim ini dapat menekan kandung kemih dan menyebabkan sulitnya buang air kecil
  • Kemandulan
  • Pada ibu hamil yang mengalami mioma uteri: melahirkan secara prematur akibat terdesaknya rahim oleh tumor, perdarahan hebat setelah melahirkan, keguguran, dan lain-lain.

 

Cara mencegah mioma uteri

Langkah pencegahan mioma uteri tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebab kondisi ini juga belum diketahui secara pasti.

Namun beberapa langkah di bawah ini diduga dapat membantu dalam mencegah mioma uteri:

  • Menerapkan pola hidup sehat, seperti mempertahankan berat badan ideal dan memilih makanan tinggi serat seperti sayur dan buah
  • Menggunakan kontrasepsi hormonal

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:

  • Sakit pada daerah panggul yang tidak menghilang
  • Nyeri menstruasi yang hebat
  • Mengalami flek perdarahan bercak atau perdarahan berat lewat vagina diluar siklus menstruasi
  • Gangguan berkemih seperti kesulitan mengosongkan kandung kemih atau merasa tidak lampias setelah berkemih

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait mioma uteri?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis mioma uteri agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

 

Advertisement

miomasiklus haidmioma uteripolip rahimkram menstruasigangguan menstruasi

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved