logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Mikosis

1 Jun 2021

| Lenny Tan

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Mikosis bisa menyebabkan gejala umum berupa kemerahan dan gatal di area yang terinfeksi

Tanda umum mikosis atau infeksi jamur adalah kemerahan dan gatal di area yang terinfeksi

Pengertian mikosis

Mikosis adalah infeksi akibat jamur. Kondisi ini bisa terjadi pada permukaan kulit maupun organ dalam manusia.

Mycoses atau mikosis terjadi ketika jamur yang tumbuh dalam tubuh manusia terlalu banyak dan tidak dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini sering dialami oleh kalangan orang dengan sistem imun yang melemah atau terganggu.

Pada umumnya, mikosis tidak berbahaya. Gejalanya bisa berupa kulit yang mengalami iritasi, gatal, bersisik, hingga bentol-bentol.

Infeksi jamur dapat disembuhkan dengan obat-obatan antijamur. Obat ini tersedia dalam bentuk topikal (oles) dan obat minum.

 

Tanda dan gejala mikosis

Secara umum, tanda dan gejala mikosis bisa berupa:

  • Iritasi kulit
  • Kulit bersisik
  • Kemerahan pada kulit
  • Gatal-gatal
  • Pembengkakan
  • Bentol-bentol

Gejala mikosis berdasarkan jenis infeksi jamur yang terjadi

Mikosis dapat terjadi di bagian tubuh mana saja dengan gejala yang hampir sama. Perbedaannya hanyalah pada lokasi infeksi jamur terjadi.

Jenis-jenis mikosis yang paling sering muncul meliputi:

1. Panu

Panu adalah infeksi jamur yang terjadi pada permukaan kulit. Dalam dunia medis, penyakit ini disebut pityriasis versicolor.

Gejala panu berupa bercak-bercak berwarna lebih terang (hipopigmentasi) atau lebih gelap (hiperpigmentasi) dari kulit di sekelilingnya. Bercak juga dapat berwarna kemerahan.

2. Kutu air

Kutu air disebut juga athlete’s foot atau tinea pedis. Infeksi karena jamur ini biasanya terjadi pada sela jari-jari kaki, bagian samping kaki, atau telapak kaki.

Gejala kutu air bisa berupa:

  • Telapak atau sisi kaki yang pecah-pecah
  • Kemerahan, lecet, atau kulit yang terkelupas
  • Gatal-gatal atau sensasi terbakar dan perih pada area yang terinfeksi

3. Sariawan

Infeksi jamur juga bisa terjadi di dalam mulut dan memicu sariawan. Gejala umumnya berupa bercak-bercak putih yang tumbuh di gusi, lidah, serta bagian belakang tenggorokan. Bercak ini akan terasa nyeri, sehingga membuat penderita sulit makan maupun menelan.

4. Infeksi ragi (yeast infection) pada vagina

Infeksi jamur pada vagina umumnya disebabkan oleh jamur Candida, khususnya jenis Candida albicans. Kondisi ini dapat ditandai gejala-gejala berikut:

  • Gatal atau pembengkakan di sekitar vagina.
  • Sensasi terbakar, perih atau sakit ketika buang air kecil atau melakukan hubungan seksual.
  • Kemerahan atau nyeri di sekitar vagina.
  • Keputihan yang abnormal, misalnya muncul cairan berwarna abu-abu dan berbau amis.
  • Ruam kulit.

5. Jock itch atau tinea cruris

Jock itch adalah infeksi jamur kulit pada area selangkanan atau bokong. Gejalanya meliputi:

  • Kemerahan pada bokong, selangkangan, atau bagian tubuh lain.
  • Iritasi, gatal-gatal, atau sensasi perih seperti terbakar di area yang terinfeksi.
  • Ruam merah yang biasanya berbentuk lingkaran dengan tepi yang tampak timbul, sehingga ruam nampak seperti kawah.
  • Kulit yang kering atau terkelupas di bagian yang terkena infeksi.

6. Tinea corporis

Tinea corporis adalah infeksi jamur yang muncul di leher, tungkai (tangan dan kaki termasuk kuku), dan batang tubuh. Gejalanya bisa berupa:

  • Ruam atau bercak merah yang bersisik. Ruam ini berbentuk lingkaran (seperti cincin) dengan garis tepi yang timbul, sehingga tampak seperti kawah.
  • Bagian tengah lingkaran tampak bersih atau bersisik.

7. Mikosis pada organ dalam

Infeksi jamur juga bisa terjadi pada organ-organ dalam tubuh manusia. Salah satu contohnya adalah infeksi jamur di paru-paru.

Mikosis di paru-paru bisa menyebabkan gejala seperti batuk, demam, sesak napas, hingga penurunan berat badan. Infeksi ini terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup spora jamur ke dalam paru-paru. Misalnya, spora jamur dari kotoran burung.

Infeksi jamur di organ dalam lebih berbahaya daripada mikosis pada permukaan kulit. Oleh karena itu, pengobatannya harus dilakukan secepat mungkin.

 

Penyebab mikosis

Penyebab utama mikosis adalah infeksi jamur. Jamur bisa hidup di tempat yang kotor dan lembap, tumbuh-tumbuhan, permukaan lantai, maupun di permukaan kulit manusia.

Beberapa jenis jamur tumbuh secara alami pada tubuh manusia dan tidak menimbulkan penyakit. Namun jika jumlahnya berkembang secara berlebihan, jamur akan menimbulkan gejala yang mengganggu kenyamanan.

Sejumlah jamur juga dapat melepaskan spora ke udara. Spora ini bisa terhirup sehingga menyebabkan infeksi jamur di dalam tubuh.

Mikosis juga dapat ditularkan melalui kontak dengan manusia, atau hewan yang telah terinfeksi, serta permukaan benda yang tercemar oleh jamur.

 

Faktor risiko mikosis

Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena mikosis:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena usia tua, mengidap diabetes, HIV dan AIDS, atau menjalani prosedur kemoterapi
  • Konsumsi obat-obatan imunosupresan (penekan sistem imun), contohnya pada orang yang telah menjalani prosedur transplantasi organ
  • Mengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Baca Juga: Waspadai Infeksi Oportunistik dan Komplikasi HIV yang Berbahaya Ini

 

Diagnosis mikosis

Diagnosis mikosis dapat dipastikan oleh dokter dengan cara:

  • Wawancara mengenai gejala infeksi jamur dan faktor risikonya
  • Pemeriksaan fisik pada bagian yang mengalami gejala mikosis
  • Pemeriksaan dengan lampu ultraviolet (UV) untuk mencari ada tidaknya spora jamur di permukaan kulit
  • Biopsi, yakni mengambil sampel jaringan dari kulit atau kuku yang terinfeksi.
  • Kultur jamur
  • Tes darah
  • Rontgen dada bila infeksi jamur dicurigai terjadi pada paru-paru

 

Advertisement

Cara mengobati mikosis

Cara mengobati mikosis umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya.

Obat antijamur merupakan pilihan obat mikosis yang biasanya diberikan oleh dokter. Obat ini bisa dalam bentuk:

  • Krim atau salep
  • Bubuk
  • Semprotan atau spray
  • Shampo
  • Kapsul atau tablet

Pada mikosis yang dinilai lebih berat dan tidak kunjung sembuh, dokter dapat memberikan obat antijamur oral (diminum).

Selain dengan obat antijamur, beberapa langkah berikut dapat pasien lakukan untuk mempercepat penyembuhan mikosis:

  • Menjaga agar area kulit yang terinfeksi tetap bersih dan kering
  • Memakai pakaian dan sepatu dengan ukuran yang pas, sehingga kulit tidak lembap dan lebih mudah bernapas

Bila tidak ditangani dengan baik, mikosis dapat menyebabkan komplikasi berupa penyebaran infeksi jamur ke organ dalam, seperti pembuluh darah, jantung, otak, dan lain-lain.

Baca Jawaban Dokter: Cara mengobati infeksi jamur di vagina

 

Cara mencegah mikosis

Cara untuk mencegah mikosis yang bisa dilakukan meliputi:

  • Menggunakan obat-obatan sesuai aturan pakai dan anjuran dokter, termasuk dosis serta durasi pemakaian.
  • Menjaga kebersihan tubuh, khususnya area-area yang mudah mengalami infeksi akibat jamur, seperti lipatan tubuh dan sela-sela jari. Pastikan pula supaya area ini tetap kering dan tidak lembap.
  • Mamakai bedak khusus yang dapat mencegah tumbuhnya jamur.

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami infek jamur yang tidak kunjung membaik meski sudah ditangani dengan obat jamur.

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter umumnya akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Kapan gejala pertama kali Anda alami?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait mikosis?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis infeksi jamur agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

Advertisement

infeksikandidiasis vaginakurappanutinea kruristinea korporis

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved