Migrain okular adalah istilah medis untuk migrain yang disertai dengan gangguan penglihatan. Kondisi ini meliputi dua jenis sakit kepala sebelah yang berbeda, yakni migrain dengan aura dan atau migrain retina.
Migrain dengan aura biasanya bukanlah gangguan medis yang serius. Sementara migrain retinal dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih berbahaya.
Aura merupakan tanda yang muncul sebelum terjadinya migrain. Gejala ini berupa seolah-olah melihat kilatan atau kemilau cahaya, atau tampak kilauan bintang.
Migrain okular bisa muncul dengan atau tanpa sakit kepala sebelah. Kondisi ini dapat terjadi beberapa bulan sekali, namun frekuensinya bisa berbeda-beda pada tiap penderita.
Meski sangat jarang, migrain ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti risiko kebutaan pada salah satu mata.
Secara umum, gejala migrain okular meliputi:
Gejala penyakit ini juga bisa bervariasi, tergantung pada jenisnya. Berikut penjelasannya:
Gangguan penglihatan yang dapat muncul pada migrain dengan aura adalah kilatan cahaya, kehilangan penglihatan pada bintik-bintik tertentu, hingga melihat semburat-semburat cahaya yang kemudian hilang dalam waktu singkat.
Selain gejala pada penglihatan, aura juga dapat berupa gangguan indera lain. Migrain dengan aura dialami oleh sekitar 25 hingga 30 persen penderita migrain.
Gangguan penglihatan yang dapat muncul pada migrain retinal adalah berkurangnya kemampuan melihat sampai kebutaan yang hanya terjadi pada satu mata. Gejala ini biasanya muncul selama 10 hingga 20 menit sebelum mata kembali normal.
Penurunan penglihatan terjadi secara bertahap dan dapat disertai oleh kilatan cahaya serta munculnya bintik-bintik hitam. Gejala inilah membuat migrain retinal agak sulit dibedakan dari migrain dengan aura.
Gejala-gejala di atas dapat disertai atau muncul setelah migrain. Sakit kepala ini bisa terasa selama 4 hingga 72 jam dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
Selain itu, gejala lain yang dapat menyertai migrain okular meliputi:
Hingga kini, penyebab migrain okular belum diketahui. Namun beberapa faktor diduga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.
Faktor-faktor risiko migrain okular tersebut meliputi:
Diagnosis migrain okular dilakukan dengan cara tanya jawab dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan gejala-gejala dan melakukan pemeriksaan pada mata pasien.
Advertisement
Cara mengobati migrain okular umumnya akan tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan seberapa lama pasien sudah mengalaminya.
Gejala migrain jenis ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam 60 menit, sehingga kebanyakan penderita tidak memerlukan pengobatan khusus. Saat gejala penglihatan terjadi, hentikan segala aktivitas dan istirahatkan mata Anda hingga kondisi membaik dan kembali seperti semula.
Dokter juga bisa meresepkan obat untuk mengurangi gejala Anda. Misalnya, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan obat antimual.
Jika tidak ditangani dengan benar, migrain ocular bisa menyebabkan komplikasi berupa kebutaan.
Cara mencegah migrain okular tidak diketahui hingga saat ini. Pasalnya, penyebabnya juga belum diketahui secara pasti.
Namun Anda bisa mengurangi risiko penyakit ini dengan cara:
Baca juga: Bahaya Pemanis Buatan, Mulai dari Obesitas Hingga Risiko Kanker
Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala yang mengarah pada migrain okular. Demikian pula jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang tidak disebutkan maupun kekhawatiran serta pertanyaan lainnya.
Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis migrain okular. Dengan ini, pengobatan pun dapat diberikan secara tepat.
Advertisement
Dokter Terkait
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved