1 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kontraksi dari otot halus yang disebut arrector pili dapat menyebabkan merinding terjadi
Merinding adalah fenomena fisiologis yang terjadi sebagai respons terhadap kondisi dingin, syok, stres, atau ketakutan. Istilah medis untuk merinding adalah piloerection, cutis anserina, atau horripilation.
Ketika merinding, otot kecil yang melekat pada rambut di sekujur tubuh berkontraksi. Hal ini membentuk cekungan dangkal pada permukaan kulit yang membuat area di sekitarnya menonjol. Anda akan mengetahuinya dari bentuknya yang seperti kulit ayam disertai rambut halus yang lebih tegak.
Kondisi ini sangat umum terjadi dan bukan hal yang berbahaya.
Anda mungkin akan merinding saat berada di lingkungan bersuhu dingin atau berhadapan dengan situasi emosional. Misalnya, saat mendengar lagu kebangsaan yang diputar setelah menang pertandingan, mendengar pidato yang menginspirasi atau saat menonton film horor.
Namun, terkadang merinding dapat disebabkan oleh kondisi medis yang memerlukan perawatan.
Penyebab merinding adalah kontraksi otot halus yang disebut arrector pili. Otot tersebut dapat memicu rambut berdiri dan membuat kulit terlihat bergelombang ketika merespons suatu rangsangan.
Tak hanya sebagai respons akan suatu rangsangan, manusia mengembangkan reaksi merinding juga karena memiliki fungsi lain. Berdasarkan suatu penelitian dari Harvard disimpulkan bahwa merinding dapat menyebabkan pertumbuhan rambut dalam waktu singkat dan memicu meregenerasi folikel rambut oleh sel-sel induk.
Di bawah kulit, arrector pili yang berkontraksi diperlukan untuk menjembatani koneksi saraf simpatis ke sel induk folikel rambut. Jika ada rangsangan seperti udara dingin, saraf simpatis akan bereaksi dengan membuat otot berkontraksi sehingga merinding dapat terjadi.
Terlepas dari fungsinya, merinding merupakan bagian dari sistem fisiologis yang dapat menandakan kondisi kesehatan tertentu.
Adapun yang memicu atau menjadi penyebab merinding, antara lain:
Merinding dapat terjadi pada berbagai bagian kulit. Bahkan pada beberapa kasus, seseorang dapat mengeluhkan kepala yang terasa merinding.
Jika Anda mengalami kepala sering merinding, bisa jadi itu bukan merinding, melainkan rasa kesemutan atau kebas pada kulit kepala.
Kondisi itu dapat terjadi akibat gangguan saraf, kondisi migrain, mengalami stres atau tekanan psikologis, serta peningkatan kadar kolesterol tubuh.
Advertisement
Pada dasarnya, merinding bukanlah suatu penyakit. Jadi, tidak perlu ada yang diobati.
Namun, orang kadang mungkin tidak nyaman dengan sensasi yang ditimbulkan. Untuk itu ada beberapa cara untuk mencegahnya, antara lain:
Sementara itu, merinding yang timbul sebagai gejala penyakit tertentu, akan diobati berdasarkan penyakit yang mendasarinya. Misalnya jika Anda merinding karena mengidap keratosis pilaris, beberapa perawatan berikut bisa membantu gejala yang dialami:
Merinding biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun, segera hubungi dokter apabila Anda merasakannya terlalu sering. Terlebih apabila rasa merinding tersebut tidak segera hilang atau disertai gejala seperti:
Anda juga sebaiknya segera konsultasi ke dokter apabila merinding sering terjadi di kepala agar dapat mengetahui cara mengatasi merinding yang paling efektif.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved