Meningitis tuberkulosis adalah infeksi pada selaput meninges akibat komplikasi TBC yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini sering disingkat TB atau TBC di Indonesia.
TBC disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebar lewat percikan air ketika penderita batuk atau bersin.
Jika TBC tidak diobati dengan benar, bakteri dapat menyebar lewat aliran darah dan menginfeksi organ serta jaringan lain. Salah satunya otak yang kemudian memicu meningitis tuberkulosis.
Bakteri dari paru-paru akan melakukan perjalanan ke meninges, yaitu selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis TB dapat terjadi sebagai satu-satunya gejala infeksi TB atau bersamaan dengan infeksi paru atau TB ekstrapulmoner lainnya.
Meningitis dapat menyebabkan kematian dan kecacatan yang parah, terutama pada pasien yang juga mengidap HIV. Keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan merupakan faktor yang memengaruhi tingginya angka kematian dari penyakit ini.
Apabila didiagnosis lebih awal, meningitis tuberkulosis dapat disembuhkan dengan pemberian obat antituberkulosis dari dokter.
Gejala meningitis tuberkulosis bisa berupa:
Sama halnya dengan TB paru pada umumnya, gejala meningitis tuberkulosis bisa berupa:
Namun ketika penyakit ini berkembang menjadi lebih parah, gejalanya pun akan menjadi lebih serius.
Penyebab meningitis tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini masuk ke tubuh ketika seseorang menghirup percikan air dari batuk atau bersin penderita TBC.
Bakteri tuberkulosis terdapat dalam tubuh penderita dan bisa saja tidak menimbulkan gejala karena sistem imun tubuh yang baik. Kondisi ini disebut TB laten.
Tetapi saat kekebalan tubuh menurun, bakteri TB akan menginfeksi tubuh dan menimbulkan gejala. Inilah yang dikenal dengan TB aktif.
Beberapa kondisi di bawah ini dapat meningkatkan risiko terjadinya meningitis tuberkulosis karena sistem imun yang menurun:
Untuk memastikan diagnosis meningitis tuberkulosis, dokter akan melakukan langkah pemeriksaan berupa:
Advertisement
Pengobatan meningitis tuberkulosis biasanya dilakukan selama enam hingga 12 bulan. Obat harus dikonsumsi rutin sesuai dengan anjuran dokter dan tidak boleh dihentikan tanpa diskusi dengan dokter.
Obat yang umumnya dianjurkan oleh dokter meliputi:
Pada dua bulan pertama, jenis obat yang diminum adalah isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol untuk pasien anak-anak atau streptomisin untuk pasien dewasa. Lalu pada bulan berikutnya, pasien hanya mengonsumsi isoniazid dan rifampisin.
Namun bila etambutol tidak memberikan hasil yang efektif, dokter biasanya akan menggantinya dengan fluoroquinolone. Contohnya, moxifloxacin atau levofloxacin.
Sementara untuk pasien TB yang mengalami resistansi antibiotik, perlu konsultasi dengan dokter mengenai pemilihan obat yang tepat. Dokter juga mungkin meresepkan steroid.
Obat steroid diberikan untuk mengurangi komplikasi terkait meningitis tuberkulosis. Dalam beberapa kasus, penderita meningitis TB mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
Jika tidak segera ditangani, meningitis tuberkulosis dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan bahkan mengancam jiwa. Komplikasi-komplikasi tersebut meliputi:
Cara mencegah meningitis tuberkulosis dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
Gejala awal meningitis tuberkulosis mungkin sering diabaikan karena serupa dengan gejala penyakit pada umumnya. Namun Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami:
Untuk orang yang memiliki faktor risiko penyakit ini, mereka sebaiknya menjalani skrining TB laten.
Sebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini:
Dokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis meningitis tuberkulosis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Advertisement
Penyakit Terkait
Artikel Terkait
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved