logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kembali ke Daftar Penyakit

Mati Rasa

1 Jun 2021

| Popy Hervi Putri

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Mati rasa juga bisa berupa kesemutan

Mati rasa membuat bagian tubuh tertentu kehilangan sensasi

Pengertian mati rasa

Mati rasa adalah kondisi yang ditandai dengan berkurang atau hilangnya sensasi rasa pada bagian tubuh tertentu. Kondisi ini juga dapat berupa sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum atau kesemutan, dan paling sering terjadi pada jari-jari tangan, telapak kaki, lengan, atau kaki.

Penderita juga seringkali tidak menyadari bagian tubuhnya mengalami mati rasa,. Akibatnya, koordinasi dan keseimbangan antara anggota tubuh pun terganggu.

Secara umum, mati rasa merupakan gejala dari gangguan saraf. Gangguan ini dapat berupa cedera pada saraf, adanya sesuatu yang menekan saraf, atau ketidakseimbangan senyawa kimia tubuh yang mempengaruhi kinerja saraf.

Kebanyakan kasus mati rasa tidak berbahaya. Namun mati rasa yang disertai dengan kelemahan otot atau kelumpuhan termasuk kondisi gawat darurat.

 

Tanda dan gejala mati rasa

Mati rasa atau paresthesia dalam bahasa medis merupakan kondisi berkurangnya sensasi rasa pada tubuh. Gejala ini dapat muncul disertai dengan sensasi terbakar, kesemutan, atau perasaan tertusuk jarum.

Mati rasa pada tubuh dapat bersifat simetris (terjadi di kedua sisi tubuh) atau hanya pada salah satu sisi tubuh.

 

Penyebab mati rasa

Mati rasa adalah gejala dari gangguan saraf dan dapat dipicu oleh banyak hal. Tetapi kondisi ini paling sering terjadi akibat terlalu lama berdiri atau duduk dalam posisi yang sama. Penggunaan pakaian yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan kebas.

Mati rasa yang disebabkan oleh hal-hal tersebut tidak berbahaya dan akan hilang setelah beberapa waktu. Di samping itu, mati rasa juga dapat terjadi karena:

  • Cedera pada saraf, misalnya cedera saraf leher atau herniasi di tulang belakang (hernia nukleus pulposus)
  • Penekanan pada saraf , seperti carpal tunnel syndrome, pembesaran pembuluh darah, jaringan parut, infeksi, atau tumor
  • Kerusakan pada kulit, contohnya radang dingin (frostbite) atau herpes zoster
  • Gangguan medis tertentu, seperti diabetes, neuropati, migrain, Raynaud’s phenomenon, multiple sclerosis, stroke, transient ischemic attack, kejang, pengerasan arteri, hipotiroidisme, serta Hashimoto’s thyroiditis
  • Gigitan serangga atau binatang
  • Racun makanan laut
  • Kadar vitamin B12, kalium, kasium, atau natrium yang tidak normal
  • Terapi radiasi
  • Obat-obatan, terutama kemoterapi

 

Diagnosis mati rasa

Untuk mendiagnosis penyebab dari mati rasa, dokter akan melakukan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:

Tanya jawab

Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang dialami pasien dan riwayat medis pasien secara menyeluruh.

Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian tubuh yang dikeluhkan oleh pasien, terutama evaluasi fungsi saraf sedehana  yang meliputi:

  • Pemeriksaan rangsangan sentuhan
  • Pemeriksaan rangsangan suhu
  • Pemeriksaan fungsi otot
  • Pemeriksaan refleks

Pemeriksaan penunjang

Dokter bisa melakukan pemeriksaan penunjang yang berupa:

  • Tes darah untuk memastikan atau menyingkirkan kemungkinan penyebab mati rasa
  • Lumbar pungsi, yakni pengambilan sampel cairan otak dan saraf tulang belakang guna mendeteksi ada tidaknya tanda-tanda infeksi
  • MRI atau pemeriksaan pencitraan lain
  • Pemeriksaan elektromiografi dan tes konduksi saraf, terutama bagi mati rasa yang dicurigai disebabkan oleh gangguan saraf

 

Advertisement

Cara mengobati mati rasa

Cara mengobati mati rasa umumnya akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit, seberapa lama pasien sudah mengalaminya, dan penyebabnya. Beberapa pilihan penanganan yang bisa dianjurkan oleh dokter meliputi:

  • Mengendalikan kadar gula darah jika mati rasa disebabkan oleh diabetes
  • Pemberian suplemen vitamin apabila mati rasa terjadi karena kurangnya asupan vitamin dalam tubuh
  • Menghentikan obat yang bisa menyebabkan mati rasa. Namun, jangan menghentikan atau mengganti obat rasa tanpa perintah dari dokter.
  • Latihan terapi fisik untuk memperkuat tulang belakang atau membantu memudahkan gerakan
  • Operasi untuk mengangkat tumor atau memperbaiki masalah di tulang belakang

 

Komplikasi mati rasa

Jika tidak ditangani dengan benar, mati rasa bisa menyebabkan komplikasi berupa: 

  • Luka bakar jika tidak dapat merasakan sakit saat terpapar suhu sangat panas
  • Jatuh jika tidak dapat mengendalikan kaki karena kebas

 

Cara mencegah mati rasa

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi di balik mati rasa meliputi:

  • Perbanyak konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur
  • Batasi asupan garam
  • Jaga berat badan ideal
  • Rutin berolahraga aerobik intensitas sedang setidaknya 2,5 jam seminggu
  • Batasi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Rajin mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
  • Hindari berbagi makanan atau alat makan dengan orang-orang yang rawan terkena infeksi
  • Lakukan vaksinasi secara rutin
  • Jauhi paparan radiasi

 

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Segeralah berkonsultasi dengan dokter apabila mati rasa:

  • Semakin memburuk seiring berjalannya waktu
  • Terjadi di kedua sisi tubuh
  • Hilang timbul
  • Berkaitan dengan aktivitas tertentu, terutama yang bersifat berulang-ulang
  • Hanya terjadi pada satu bagian tungkai, seperti di jari kaki atau tangan

Carilah bantuan medis secepatnya jika mati rasa:

  • Muncul secara tiba-tiba
  • Melibatkan seluruh tangan atau kaki
  • Terjadi setelah Anda mengalami cedera kepala
  • Disertai dengan sesak napas, kelemahan, kelumpuhan, linglung, sulit bicara, atau sakit kepala hebat
  • Semakin memburuk dan menjalar ke berbagai bagian tubuh
  • Disertai dengan kesulitan menahan buang air kecil atau buang air besar

 

Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter

Sebelum pemeriksaan, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:

  • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
  • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami.
  • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
  • Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
  • Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.

 

Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi

Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:

  • Apa saja gejala yang Anda rasakan?
  • Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait mata rasa?
  • Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
  • Apakah Anda memiliki riwayat penyakit tertentu?
  • Apakah Anda sudah mencari pertolongan medis sebelumnya? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bisa menganjurkan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab mati rasa. Dengan ini, pengobatan bisa diberikan secara tepat.

 

Advertisement

masalah sarafkesemutancedera kepaladiabetessistem saraf

Bagikan

Penyakit Terkait

Artikel Terkait

no image

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved